Jumat, 12 November 2010

Mengapa bahasa yunani di gunakan dalam Perjanjian Baru4

D. Kesimpulan
Bahasa Yunani merupakan bahasa yang digunakan tulisan-tulisan pada Perjanjian Baru (PB), kitab suci umat Nasrani. Walau dapat dipastikan bahwa Yesus dan murid-muridnya yang tinggal di daerah Yudea-Samaria (daerah Palestina) berbahasa Aramaik sebagai bahasa ibu, namun tak bisa dipungkiri bahwa Yesus hidup pada zaman dan masyarakat yang sudah terpengaruh bahasa dan budaya Yunani, yang disebut masyarakat helenis. Masyarakat helenis terbentuk ketika Aleksander Agung menaklukkan Yunani dan sebagian besar wilayah mulai dari Mesir sampai ke India, dimana kemudian bangsa Yunani membawa keluar budaya serta bahasanya yang disebut helenisasi. Namun demikian, pengaruh helenisasi tidak begitu kental terasa bagi rakyat jelata yang faktanya adalah mereka golangan terbanyak. Pertanyaannya, jika demikian mengapa bahasa Yunani yang digunakan untuk menulis PB?

Jawabannya :
karena semua tulisan pada PB yang ada pada kita sekarang dapat diperkirakan telah ditulis oleh orang-orang yang memang tidak berbahasa ibu bahasa Aramaik, walau secara keturunan mereka pada asalnya berbahasa Aramaik. Tulisan PB yang paling tua, yakni tulisan-tulisan yang dipercaya dan ditulis oleh Paulus sendiri, adalah seorang Yahudi keturunan yang tinggal di Tarsus, sebuah kota helenis. Paulus bisa dipastikan memang berbahasa ibu bahasa Yunani, walau mungkin mengerti bahasa Aramaik atau Ibrani. Keempat tulisan yang berbentuk 'injil' yang kita jumpai sekarang, kemungkinan besar ditulis oleh orang-orang yang memang berbahasa ibu Yunani, walau tradisi yang digunakan mereka bisa saja ditelusuri sampai kepada tradisi berbahasa Aramaik. Bahkan tulisan Injil menurut Yohanes, merupakan tulisan berbentuk injil yang tata bahasa Yunaninya cukup bagus, menyiratkan kepada kita bahwa penulisnya dididik dalam pendidikan helenis. Walau tata bahasa Yunani yang digunakan pada tulisan Injil menurut Matius dan Injil menurut Markus dapat dibilang tidak bagus, itu karena mereka bukan dari golongan terpelajar yang dididik secara helenis, melainkan hanya rakyat jelata yang hidup di tengah masyarakat helenis.
Sistem aksara Yunani otomatis digunakan pada tulisan-tulisan PB. Aksara Yunani adalah salah satu aksara kuno yang telah digunakan sejak abad ke-10 SM sampai zaman modern sekarang. Aksara Yunani kemungkinan besar merupakan turunan dari sistem aksara Funesia pada sekitar abad ke-11, sistem aksara yang saat ini diketahui merupakan sitem aksara tertua di dunia. Sistem aksara Yunani luas dipakai dikalangan masyarakat helenis. Huruf-huruf dalam sistem aksara ini banyak dipinjam oleh sistem aksara lain seperti sistem aksara Latin, Koptik (aksara Mesir setelah zaman aksara Hiroglif) dan Sirilik (aksara yang digunakan oleh Uni Sovyet, negara-negara Balkan dan Asia Tengah, serta Mongolia

Mengapa bahasa yunani di gunakan dalam Perjanjian Baru3

C. Sejarah Penetapan Perjanjian Baru
Ajaran Paulus yang banyak mengandung mitos-mitos Yunani ternyata banyak mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitar Mediterania, Laut Tengah. Diantara para pendukungnya tersebut terdapat Ireneus (150-202 M), Tertulianus (155-220 M), Origens (185-254 M), dan Anthanasius (298-377 M). Anthanasius sendiri dikenal sebagai pelopor lahirnya dogma trinitas dalam sidang Nicea pada tahun 325 M. Di belakangnya berdiri pula Santo Agustinus (354-430 M) dan Gregoryus Nyssa (335-394 M). Mereka ini ikut berpikir dan berunding untuk memecahkan persoalan tentang Tuhan itu tiga tetapi satu. Maka tidaklah mengherankan bila kemudian kita mendengarkan ada konsili-konsili seperti konsili Nicea, konsili Efesus, konsili Alexandria dan lain-lain, di mana pada tiap-tiap konsili akan lahir pula suatu 'perkembangan baru dari Tuhan.'Dalam Konsili Nicea Kaisar Konstantin yang agung mengumpulkan tiga ratus pastur untuk membuat suatu ketetapan. Mereka mengadakan kesepakatan dan mufakat tentang Injil yang benar. Tetapi ternyata mereka bukan memilih kebenaran berdasarkan historis dan pertukaran pikiran yang logis, tapi mereka menumpuk semua Injil yang ada di bawah meja makan malam kudus. Lalu mereka berdoa kepada Allah agar Injil yang benar terangkat ke atas meja dan membiarkan yang dianggap palsu tetap di bawah.

Setelah peristiwa ini, Kaisar Konstantin pun mengeluarkan dekritnya. Ia menyatakan bahwa semua Injil yang berbeda dengan keempat Injil (yang berlaku sampai sekarang) sebagai Injil palsu dan harus dibakar. Sayangnya pada masa itu, ternyata tidak semua orang mau menerima ajaran Paulus. Meskipun Kaisar Konstantin telah membuat satu ketetapan baku yang harus dipatuhi semua rakyatnya nyatanya masih ada golongan-golongan seperti Nestorius (338-440 M) dan Arius (270-350 M) yang giat menentang. Kedua golongan ini terkenal dengan kegigihannya mempertahankan keyakinan bahwa tiada lain yang patut disembah melainkan Allah. Akibat dari pertentangan mereka inilah akhirnya timbul perburuan manusia yang tiada tara. Siapapun yang tidak mau mengikuti perintah Kaisar Konstantin, diasingkan ke seluruh negeri, bahkan di eksekusi dengan cara dibakar hidup-hidup, diadu dengan singa, diseret oleh kuda dan bahkan dihukum injak dengan seekor gajah.

Pater Mochim dalam bukunya 'Sejarah Gereja' antara lain menerangkan bahwa dekrit itu sudah jelas zalim dan tidak masuk akal. Sayangnya, setelah Kaisar Konstantin merasa bersalah dan membatalkan dekritnya, Arius yang diasingkan sudah meninggal sebelum sempat menerima keputusan pembatalan dekrit tersebut.Perjanjian Baru pun ditetapkan terdiri dari 27 kitab, yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, Injil Yohanes, Kisah Para Rasul, dan surat-surat Paulus kepada jemaat Roma, jemaat Korintus, jemaat Galatia, jemaat Efesus, jemaat Filipi, jemaat Kolose, jemaat Tesalonika, Timotius, Titus, Filmon, orang Ibrani, kepada Yakobus, kepada Petrus, kepada Yohanes dan kemudian Wahyu kepada Yohanes. Kumpulan kitab-kitab pilihan itu disetujui juga oleh Paus Glasios pada tahun 492-496 M. Lalu diberinya ijin berkembang secara resmi. Maka sejak itu Perjanjian Baru berkembang pesat di kalangan umat Nasrani. Sebetulnya masih ada 158 Injil dan kitab lainnya yang dikatakan oleh para penafsir dan kalangan gereja sebagai Injil yang kudus.

Mengapa bahasa yunani di gunakan dalam Perjanjian Baru2

B. Asal Mula
Kata Injil berasal dari bahasa Yunani. Asal katanya adalah euaggelion. Dalam bahasa Yunani berarti hadiah, yang diberikan kepada orang yang mendengarkan berita gembira.Bahasa Yunani bukan bahasa Yesus sendiri tetapi bahasa kaumnya. Pada waktu itu ia sendiri menggunakan bahasa Aramea. Jadi kata Injil tidak pernah disebutkan dalam risalah Yesus atau pada kitab sucinya. Tetapi mungkin kata "berita gembira" atau yang menyerupainya dalam bahasa Aramea. Bahasa itu masih bersaudara dengan bahasa Arab dan bahasa Ibrani.

• Dalam Perjanjian Baru kata Injil disebutkan beberapa kali, tapi bukan dalam arti kitab. Hanya dalam arti kabar gembira atau kabar baik. Penggunaan kata Injil sebagai kitab suci yang dibawa Yesus baru digunakan pada pertengahan abad kedua Masehi. Ini berarti sesudah Yesus wafat seratusan tahun kemudian.Umat Nasrani pada masa itu tidak memiliki keseragaman pendapat. Secara garis besar jemaat Nasrani terpecah menjadi dua golongan besar, yaitu Nasrani bertradisi Yahudi dan Nasrani bertradisi Yunani. Nasrani bertradisi Yunani inilah yang nantinya menjadi akar tumbuhnya umat Kristen di masa depan. Dalam hal ini Dr. C. Groenen ofm dalam bukunya 'Sejarah dogma Kristologi' mengungkapkan:
• Justru orang Yahudi yang berkebudayaan Yunani (diistilahkan: Helenis) sekitar tahun 40 mulai menyebarkan iman kepercayaan Nasrani di luar Palestina, tidak hanya di Samaria, tetapi juga di daerah Syiria, Mesir, dan Afrika Utara. Dan pewartaan juga diarahkan kepada orang bukan Yahudi, yang 'Yunani' tanpa latar belakang tradisi Yahudi, seperti halnya dengan orang Yahudi yang berkebudayaan Yunani di Diaspora. Akibatnya: pengaruh alam pikiran Yunani atas refleksi umat mengenai iman kepercayaannya bertambah besar dan kuat. Dua-tiga generasi Kristen pertama tentu tidak seluruhnya lepas dari asal-usulnya, lingkup Yahudi pribumi. Tetapi asal-usul itu semakin bergabung dengan alam pikiran Yunani dan akhirnya unsur Yunani menjadi unsur utama dalam pemikiran umat Nasrani.
Alam pikiran Yunani pada awal tarikh Masehi memang serba sinkretis. Di dalamnya terserap bermacam-macam unsur dari kebudayaan-kebudayaan lain, tetapi secara dasariah alam pikiran itu tetap Yunani. Sinkretisme itu meliputi segala sesuatu dan boleh dikatakan terutama pemikiran religiuslah yang serba sinkretis. Segala apa dicampuradukkan melebur menjadi satu, tetapi sekaligus kabur tidak keruan. Dan di samping sinkretisme populer itu masih ada aliran filsafat bermacam-macam, yang berpangkal pada tokoh-tokoh seperti Plato, Aristoteles, Epikurus, Zenon (Stoa), Diogenes dan sebagainya. Dan filsafat itu sedikit banyak 'merakyat' ke mana-mana dan juga bercampur aduk. Orang-orang Yahudi di Diaspora, yang berkebudayaan Yunani tentu saja tidak terluput dari sinkretisme umum itu."

Mengapa bahasa yunani di gunakan dalam Perjanjian Baru1

A. Pendahuluan
Perjanjian Baru merupakan kitab suci umat Nasrani. PB seluruhnya ditulis dengan menggunakan bahasa Yunani kuno pasaran (Koine). Penulisannya menggunakan sistem aksara yunani kuno yang dikenal dengan istilah alfabet. Istilah ini berasal dari dua simbol atau huruf pertama dalam sistem aksara ini yakni alfa (α) dan beta (β). Sistem aksara ini tetap digunakan sampai sekarang, namun dengan pelafalan yang berbeda dengan zaman kuno. memahami hal itu ada baiknya kita melihat latar belakang bahasa yang dipergunakan di Palestina pada abad pertama dimana Perjanjian Baru ditulis. Kita sudah mengetahui bahwa sejak abad-5sM (zaman Ezra, Neh.8:9), bahasa Ibrani yang terdiri hanya huruf-huruf konsonan sudah tidak dimengerti oleh umumnya orang Yahudi, dan sebagai bahasa percakapan kemudian digantikan oleh bahasa Aram. Alexander (abad-4sM) raja Yunani yang menguasai kawasan dari Yunani, Asyur, Media, Babilonia, sampai Mesir, menyebabkan pengaruh helenisasi menguasai Palestina pula, lebih-lebih dibawah wangsa Ptolomeus dan Seleucus pada abad-3-1sM helenisasi khususnya bahasa makin tertanam di Palestina sehingga kitab Tenakh Ibrani diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani menjadi Septuaginta di Aleksandria (abad-3-2sM). Masa itu sebagian umat Yahudi sudah tidak lagi bisa berbicara bahasa Ibrani kecuali mereka yang menjadi ahli kitab yang bertugas di Bait Allah dalam salin-menyalin kitab suci.
"Bahasa Yunani menjadi bahasa resmi di pengadilan dan bahasa pergaulan sehari-hari, seperti yang terlihat dalam tulisan-tulisan di atas papirus, surat-surat cinta, tagihan, resep, mantera, esai, puisi, biografi, dan surat-surat dagang, semuanya tertulis dalam bahasa Yunani, bahkan tetap demikian hingga masa pendudukan Romawi. ... bahasa Aram menggantikan bahasa Ibrani sebagai bahasa pergaulan di Palestina, dan Helenisme mendesak Yudaisme." (Merril C. Tenney, Survey Perjanjian Baru, h.23-24, 29)."Bahasa Yunani, secara meluas dimengerti di Palestina, terutama di ´Galilea wilayah bangsa-bangsa lain´ seperti yang disebut dalam Mat.4:15. ... agar berhasil dalam perdagangan, penguasaan bilingual adalah keharusan. Bilingualisme memiliki akar historis pada abad-2sM ketika wangsa Seleukus melakukan kebijakan helenisasi penduduk Palestina. Sekalipun reaksi Makabe menunda sejenak proses helenisasi, tanpa bisa dicegah budaya dan bahasa Yunani meresapi Palestina."
Bahasa Aram sebagai bahasa ibu diiringi bahasa Yunani koine digunakan oleh Yesus dan para Rasul dalam pemberitaan Injilnya, dan bukan Tenakh Ibrani melainkan Septuaginta Yunanilah yang digunakan oleh umat pada saat awal kekristenan. Sebagian besar kutipan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru dikutip dari Septuaginta, sisanya dari berbagai naskah Ibrani."Septuaginta ... Pada masa Kristus, kitab tersebut telah tersebar luas di antara para Perserakan di wilayah Timur Tengah dan menjadi Kitab Suci Jemaat Kristen yang mula-mula." "Septuaginta adalah Alkitab yang digunakan oleh Yesus dan para rasul. Sebagian besar kutipan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru dikutip langsung dari Septuaginta, sekalipun itu berbeda dengan teks Masoret."
………….Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani, dibawah bayang-bayang Septuaginta yang menerjemahkan Yahweh/Adonai menjadi ´Kurios´ dan El/Elohim/Eloah dengan ´Theos.´ Bahasa Yunani yang populer adalah bahasa Yunani Koine (umum) dan bukan bahasa Yunani tinggi (Attic) yang digunakan dalam kesusasteraan Yunani klasik. "Pada abad pertama, Yunani Koine, telah menjadi lingua franca di seluruh kerajaan Romawi."
Kitab-kitab Perjanjian Baru menggunakan bahasa Yunani Koine yang bervariasi sesuai dengan kemampuan bahasa penulisnya, misalnya kitab Lukas, Kisah dan Yakobus bahasa Yunaninya bagus tetapi bahasa Yunani kitab Wahyu kurang baik tatabahasanya.
Kitab-kitab Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani pada sekitar tengah kedua abad-1M, dan pada abad-2M diterjemahkan ke dalam bahasa Aram Siria (Old Syraic) yang dikenal sebagai Alkitab Peshitta, dan juga diterjemahkan ke dalam bahasa Latin Kuno (Old Latin).

Selasa, 09 November 2010

Kegelapan di Tengah Malam

Ketika saya masih kecil, keluarga kami berkunjung ke sebuah tambang tembaga tua. Setelah turun ke dalam tambang itu, pemandu kami tiba- tiba memadamkan senternya dan kami pun diliputi kegelapan yang terasa mencekam. Seakan-akan kami dapat menyentuh kegelapan tersebut.
Selama bertahun-tahun berlalu, kenangan tersebut mengingatkan saya berulang kali tentang perkataan Yesus yang berkaitan dengan orang yang terhilang, yang “dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap” (Matius 8:12). Kegelapan di dalam gua selama beberapa saat sudah begitu mencekam, dan coba bayangkan bagaimana rasanya apabila kegelapan itu berlangsung selamanya!
Pada zaman sekarang, kita sudah jarang mendengar pembicaraan tentang neraka. Namun, itu bukan berarti tidak ada tempat semacam itu.
Pernahkah Anda memikirkan di mana Anda akan menghabiskan waktu dalam kekekalan? Berdasarkan Kitab Suci, Anda dapat melewatkan kekekalan pada salah satu dari kedua tempat ini, yakni surga atau neraka.
Jika Anda belum tahu persis tentang surga, mengapa Anda tidak berdoa seperti ini sekarang juga, “Tuhan Yesus, saya percaya Engkau mati di kayu salib untuk dosa-dosa saya dan bangkit dari kematian. Sekarang saya menerima-Mu sebagai Juruselamat saya. Saya tidak ingin menjadi yang terhilang. Saya ingin masuk surga. Selamatkanlah saya!”
Yesus berjanji, “Barang siapa datang kepadaku, ia tidak akan Kubuang” (Yohanes 6:37) —Richard De Haan
SETIAP PENDOSA PASTI DIAMPUNI ATAU JIKA TIDAK, DIHUKUM

Selasa, 02 November 2010

Hakikat dan Sifat-Sifat (Atribut) Allah


Kita tentu sudah mengetahui sifat-sifat tradisional Allah yang telah sering dikumandangkan melalui mimbar dan pelajaran agama. Akan tetapi, Dieter Becker mengingatkan ajaran tradisional tentang sifat-sifat Allah mengandung bahaya memberi bobot yang terlalu besar pada criteria yang tidak sesuai. Sifat-sifat Allah tidak boleh dibagi menurut pokok pandangan yang sekunder. Pada dasarnya susunan dasar hakikat Allah digambarkan sebagai “kudus” dan “kasih.” Kedua sifat tersebut bukanlah sifat yang senada dengan sifat-sifat yang lain. Keduanya bahkan tidak boleh dibagi-bagi, melainkan harus menjadi titik tolak suatu penggolongan yang sesuai.
Pembicaraan mengenai hakikat dan pembagian sifat-sifat Allah (ada juga yang menyebutnya sebagai atribut ilahi) ini memang bisa menghasilkan keragaman pendapat. Sebagian mengidentifikasikan kategori yang terpisah untuk mengidentifikasikan Pribadi Allah dengan mendaftarkan gambaran seperti spiritualitas, pribadi, imensitas dan kekekalan. Namun ada juga yang menolak pengkategorian atribut, seperti Charles Ryrie dan J. Oliver Buswell, Jr.

Nama-Nama Allah
Ada sekian nama, gelar atau gambaran tentang Allah dalam PL dan dari sekian banyak itu pada umumnya memakai tiga kata dasar utama  el, elohim dan Yahweh/Yehovah. Sebenarnya Elohim adalah bentuk jamak dari El dan kedua istilah ini ternyata dapat dipakai secara bergantian (mis: Kel. 34:14; Mzm. 18:32; Ul. 32:17, 21). Elohim menekankan ketransendenan Allah di mana Ia melampaui semua yang lain yang dipanggil Allah.
Nama berikutnya, Yahweh, merupakan terjemahan kata Ibrani tetragammaton (ekspresi empat huruf) YHWH. Orang-orang Yahudi pada umumnya sangat menghormati nama ini sehingga dalam pengucapannya tidak berani menyebut nama YHWH dan menggantinya dengan kata adonai. Dengan nama Yahweh ini, Allah mengidentifikasikan diri-Nya dalam relasi pribadi-Nya dengan umat-Nya, Israel. Sedangkan adonai merupakan penekanan terhadap hubungan pelayan dan tuan (Kej. 24:9) mengungkapkan otoritas Tuhan sebagai yang berdaulat dalam pemerintahan-Nya dan kemutlakkan otoritas-Nya (Mzm. 8:2; Hos. 12:14).

    Tuhan yang kita sembah adalah YESUS KRISTUS yang adalAh  Tuhan yang maha Esa. Tuhan yang maha Esa itu menyatakan diri-Nya dalam  tiga Pribadi (Bapa, Anak dan Roh Kudus) namun tetap  Esa  dari kekal  sampai kekal  yang disebut Allah Tri Tunggal, tiga Pribadi kekal itu dalm satu dan satu dalam tiga (Matius 28:19)
Allah Tri Tunggal masing-masing  bekerja  sesuai dengan bagian-Nya tetapi untuk satu tujuan satu kuasa dan keperluan bersama. Nama ketiga yang Esa itu adalah

   1. ALLAH BAPA, Sang Pencipta, Penguasa dan Perancang dari alam semesta dan segala isinya. Nehemia 9:6
   2. ALLAH ANAK,  Firman  yang telah menjadi manuisa dan menjadi sang juru selamat. Yohanes 1:14
   3. ALLAH ROH KUDUS, Hadirat Tuhan yang bekerja sebagai pengajar, penolong, penghibur, sumber kekuatan urapan dan  yang menguduskan gereja-Nya.

Nama Tuhan beserta sifat-sifat-Nya  yang terdapat dalam Perjanjian Lama:
   1. Jehovah Jireh  = Tuhan yang mencukupkan. Kejadian 22:14, Mazmur 34:11
   2. Jehovah Rapha =  Tuhan yang menyembuhkan . Keluaran 15:26
   3. Jehovah Nissi  =  Tuhan itu panji-panjiku. Kel 17:15
   4. Jehovah Shalom = Tuhan damai sejahtera dan sukacita, Hakim 6:24, 1 Raja-raja 2:33
   5. Jehovah Rohi =  Tuhan adalah gembalaku Mazmur 23
   6. Jehovah Tsikednu = Tuhan keadilan dan kebenaran, Yeremia 23:6, 33 : 6
   7. Jehovah Shammah = Tuhan maha hadir, maha tahu, maha kuasa, Yehezkiel 48:35, Why 11:156-17
   8. Jehovah M”kadesh = Tuhan yang menguduskan, Imamat 20:8.
   9. Jehovah Sabaoth = Tuhan semesta Alam

Sifat Tuhan yang dinyatakan dalam perbuatan-Nya
   1. Tuhan itu baik dan benar. Segala sesuatu pada mulanya dicipta-kan Tuhan itu baik adanya dan hal tersebut adalah suatu perluas-an dari sifat Tuhan sendiri. Tuhan itu baik secara khusus kepada umat-Nya di dalam kebenaran. Mazmur 145:18-20.
   2. Tuhan itu kasih , ungkapan utama dari kasih-Nya adalah dengan mengutus anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus Kristus untuk mati dikayu salib dan menebus dosa  orang yang berdosa. 1 Yohanes 4: 8-10.
   3. Tuhan itu murah hati dan penyayang . seharusnya manusia itu  dibinasakan oleh Tuhan, tetapi sebaliknya Dia menawarkan  pengampunan sebagai karunia Cuma-Cuma untuk diterima  melalui iman kepada Yesus Kristus . Mazmur 108:3, Kel 34:6, Ul.4:31.
   4. Tuhan itu sabar , Tuhan sabar dengan  memberikan  kesempatan kepada setiap orang  untuk  sadar dan bertobat. 2 Petrus 3:9, Kel,34:6 Bil.14:18.
   5. Tuhan itu setia , Dia akan melaksanakan apa yang  telah dinyatakan, dijanjikan dan peringatan dalam Firman-Nya. Ulangan 7:9, Mazmur 103:8


CIPTAAN ALLAH
Alam Semesta
Acuan yang paling sering dipakai dalam membicarakan penciptaan Allah adalah Kejadian 1. Pada pasal itu dijelaskan bagaimana Allah menciptakan dunia dan seisinya. Ada beberapa penafsiran yang cukup menarik perhatian seputar penciptaan menurut Alkitab, misalnya: yang pertama adalah penafsiran Origenes (185-254). Karena pengaruh dari Neo-Platonisme, ia menganggap Kejadian 1 hanya bersifat alegoris. Pendapat Origenes ini kemudian ditentang oleh penafsiran kedua, yang disuarakan oleh Tertullianus (120-225) yang menyatakan Kejadian 1 menyatakan karya Allah dalam menjadikan dan ini cocok dengan fakta yang ada.
Dalam perkembangannya kemudian muncullah pandangan modern tentang susunan alam semesta, yang dipelopori oleh Copernicus, Galilei dan Newton, menimbulkan cara penafsiran yang baru terhadap Kejadian 1. Lalu pada tahun 1682 Thomas Burnett menyimpulkan dunia yang pertama sudah dibinasakan oleh air bah pada zaman Nuh sesuai dengan 2 Petrus 3:6. Oleh sebab itu, dunia yang sekarang ini adalah dunia yang baru, yang sudah tidak sama lagi karena air bah meneybabkan permukaan bumi dan permukaan bintang-bintang berubah, kecuali bintang Jupiter. Kesuburan yang berlebihan dan umur manusia yang panjang pun menjadi berakhir karena poros bumi menjadi miring. Di sini dapat kita lihat bagaimana Burnett mencoba memberi tempat bagi bahan-bahan hasil penyelidikan geologi dalam penafsiran Alkitab.
Kemudian pada abad ke-18 muncul suatu teori yang disebut teori konkordansi. Teori ini mengajarkan bahwa ada konkordansi atau kesesuaian di antara cerita Alkitab tentang penjadian dengan tahapan-tahapan waktu di dalam geologi. Dalam perkembangannya kemudian, muncul penafsiran yang bersifat profetis-historis oleh J. H. Kutz. Namun karena persatnya perkembangan ilmu pengetahuan, maka sifat profetis ini pun lalu dilepaskan sehingga bahan-bahan Alkitab tidak lagi mendapat perhatian yang sewajarnya. Teori ini disebut juga teori ideal yang mengajarkan bahwa kita harus melepaskan arti harafiah dari Kejadian 1 dan mengambil “ide”nya saja. Jadi, dari uraian di atas kita bisa menyimpulkan bahwa semenjak ilmu pengetahuan berkembang, ada banyak usaha para teolog untuk menghadapi tantangan ilmu pengetahuan modern.
Alkitab sendiri selain di kitab Kejadian, juga menyaksikan tentang penciptaan alam semesta di bagian-bagian lain, seperti: Yesaya 40:22; Mazmur 24:2; 104:3.

Kanonisasi Alkitab

Istilah kanon berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'tongkat pengukur, standar atau norma'. Secara historis, Alkitab telah menjadi norma yang berotoritas bagi iman dan kehidupan bergereja. Proses pengkanonan ini dilakukan oleh berpuluh-puluh ahli kitab suci dan bahasa yang dengan teliti dan serius memilah-milah banyak tulisan yang dianggap suci untuk menemukan kitab-kitab yang benar-benar suci dan diwahyukan Allah untuk kemudian dijadikan satu.

Tanda-tanda kanonitas meliputi:

*Kitab tersebut ditulis atau disahkan oleh para nabi/rasul.
*Kitab tersebut diakui otoritasnya di kalangan gereja mula-mula.
*Kitab tersebut mengajarkan hal yang selaras dengan kitab-kitab lainnya yang jelas termasuk dalam kanon.


Kanon Perjanjian Lama (PL)
Diawali oleh tulisan Musa, koleksi kanon PL yang mayoritas dalam bahasa Ibrani secara progresif akhirnya terbentuk sejak sekitar tahun 400 SM.

1. Loh batu yang berisi 10 hukum ditaruh dalam Tabut Perjanjian (Keluaran 40:20). Loh batu tersebut masih dalam tabut ketika Salomo membawa tabut tersebut ke dalam Bait Allah yang baru saja didirikan (1 Raja-raja 8:9).
2. Kitab Taurat yang ditulis oleh Musa ditaruh di samping tabut Tuhan sebagai saksi atas kesalahan Israel (Ulangan 31:24-26; Keluaran 24:7).
3. Yosua menulis sebuah kitab yang melanjutkan kitab Taurat (Yosua 24:26).
4. Samuel menulis sebuah kitab, lalu ditaruh di hadapan Tuhan ( 1 Samuel 10:25).
5.Allah menggerakan orang lain untuk melanjutkan mencatat, misalnya:
Kisah Daud oleh Nathan dan Gad (1 Tawarikh 29:29)
Kisah Salomo oleh: Nathan, Ahia, Ido (2 Tawarikh 9:29)
6.Banyak mazmur yang ditulis oleh Daud, dan kitab nabi-nabi yang memakai nama nabi-nabi tersebut.
7. Dalam Yeremia 36:1-32 menceritakan Yeremia setelah bernubuat selama 23 tahun, baru diperintahkan Allah untuk menuliskannya. Setelah ditulis, kemudian dibacakan di hadapan raja Yoyakim. Tetapi raja membakar gulungan tulisan tersebut.
Kemudian Allah menggerakkan Yeremia untuk menulis lagi dan memberikan Yeremia banyak berita lagi. Dalam Yeremia 36:25 ditulis ada orang-orang yang memohon supaya raja jangan membakar gulungan tulisan tersebut. Ini menunjukkan bahwa mereka percaya gulungan tulisan tersebut adalah Firman Allah.
8.,Ketika Israel ditawan ke Babilonia, mereka membawa serta kitab Taurat.
Sebab Ezra menyelidiki Taurat di Babilonia dan membawa Taurat tersebut kembali ke Yerusalem (Ezra 7:6,14; Nehemia 8:1-2). Yang dimaksudkan Taurat (the Book of the Law) di sini diperkirakan adalah seluruh kitab PL yang telah ditulis saat itu.
9. Diperkirakan Ezra yang mengumpulkan semua kitab nabi-nabi paling akhir dalam PL dan menyatukannya menjadi kanon yang paling lengkap pada tahun 400 SM.
10. Sekitar tahun 200 SM (sekitar 280-150 SM), PL terjemahkan ke dalam bahasa Yunani yang disebut Septuaginta. Penterjemahan ini dilakukan di Mesir. Pada waktu itu banyak orang Yahudi yang tinggal di Mesir. Fakta bahwa pada waktu itu PL telah diterjemahkan, berarti bahwa kanon PL telah lengkap dan semua kitab itu diterima sebagai Alkitab.



Pembagian Kitab dalam PL sesuai kanon:

Taurat
Terdiri dari 5 kitab: Kejadian, Keluaran, Bilangan, Imamat, Ulangan. Disebut juga Kitab Pentateuch (artinya lima volume). Penulisnya adalah Musa. Kitab Kejadian membicarakan permulaan dari segala sesuatu. Keempat kitab yang lain membicarakan hal permulaan bangsa Israel, sebuah bangsa yang dipilih Allah untuk menyatakan karya keselamatan-Nya bagi seluruh dunia.

Sejarah
Terdiri dari 12 kitab: Yosua, Hakim-hakim, Ruth, 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-raja, 2 Raja-raja, 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Ester. Membicarakan tentang jatuh bangunnya bangsa Israel selama kurun waktu sekitar 1000 tahun:

*Israel menduduki Kanaan.
* Kebimbangan Israel di masa hakim-hakim.
* Kebangkitan Israel di masa Saul, Daud dan Salomo.
* kerajaan Israel yang terpecah setelah Salomo wafat: Kerajaan Utara, runtuh tahun 722 SM; dan Kerajaan Yehuda, runtuh sekitar seabad setelah itu. Tiga kitab terakhir (Ezra, Nehemia, dan Ester) mencatat sejarah kaum Israel yang tersisa setelah masa pembuangan di Babilonia.

Nyanyian
Terdiri dari 5 kitab: Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah dan Kidung Agung. Mereka disebut kitab nyanyian/puisi karena bentuk tulisannya memang demikian. Ciri khusus kitab puisi Ibrani adalah 'sense rhythm' atau pengulangan gagasan.

Nubuatan
Terdiri dari:

*5 kitab nabi besar: Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel dan Daniel.
*12 kitab nabi kecil: Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakaria dan Maleakhi.

Para nabi ini muncul untuk menyuarakan Firman Tuhan, khususnya di masa pemberontakan, masa kemunduran dan jatuhnya kerajaan Israel dan Yehuda. Para nabi menyatakan tentang penghakiman dan pemulihan bagi dua kerajaan tersebut (Kerajaan Utara dan Yehuda).
Setelah Kitab Maleakhi, di antara PL dan PB (Perjanjian Baru), menjelang kelahiran Kristus, ada masa dimana Allah diam (tidak ada inspirasi) selama 400 tahun.


Kanon Perjanjian Baru (PB)
Setelah Tuhan Yesus naik ke surga, belum sebuah kitab pun ditulis mengenai diri dan ajaran-Nya, karena belum dirasa perlu – para saksi mata utama masih hidup. Jadi Injil masih dalam bentuk verbal, lisan; dari mulut ke mulut, oleh para rasul.

Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah para saksi mata dan para rasul berkurang, dan semakin banyak ancaman pemberitaan ajaran-ajaran sesat. Pada masa itu banyak ditemukan tulisan-tulisan yang bercorak rohani, yang sebenarnya bukan Firman Allah. Oleh karena itu gereja merasakan pentingnya ditentukan kitab-kitab mana sajakah yang dapat diakui berotoritas sebagai Firman Allah. Kemudian para rasul mulai menuliskan surat-suratnya untuk para jemaat, lalu perlahan-lahan dibuat salinan surat-surat itu untuk berbagai gereja dan salinan itu dibacakan dalam pertemuan gereja (Kolose 4:16;
1 Tesalonika 5:7, Wahyu 1:3). Tulisan-tulisan ini diinspirasikan oleh Allah (2 Petrus 1:20-21; Wahyu 22:18; Efesus 3:5).

Pada waktu yang bersamaan, ada orang-orang yang menulis kitab-kitab tentang Yesus dan surat-surat ke gereja-gereja, yang tidak termasuk kanon. Lambat- laun gereja-gereja mulai jelas mengenai kitab-kitab mana yang diinspirasikan oleh Roh Kudus.

Pada abad ke 2 kanon PB telah lengkap. Hal ini kita ketahui dari:

1. The Old Syriac – terjemahan PB pada abad kedua dalam bahasa Syria. Semua kitab ada, kecuali: 2 Petrus, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas, dan Wahyu.
2.Justin Martyr pada tahun 140 M. Semua kitab PB ada, kecuali: Filipi dan 1 Timotius.
3. The Old Latin – sebuah terjemahan sebelum tahun 200 M. Terkenal sebagai Alkitab dari gereja Barat. Semua PB ada, kecuali Ibrani, Yakobus, 1 Petrus dan 2 Petrus.
4. The Muration Canon pada tahun 170 M. Semua PB ada, kecuali: Ibrani, Yakobus, 1 Petrus dan 2 Petrus (sama dengan The Old Latin).
5.Codex Barococcio pada tahun 206 M. Semua kitab PL dan PB ada, kecuali: Ester dan Wahyu.
6. Polycarp pada tahun 150 M pernah mengutip: Matius, Yohanes, sepuluh surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes dan 2 Yohanes.
7. Irenaeus (murid Polycarp) pada tahun 170 M. Semua kitab PB ada, kecuali: Filemon, Yakobus, 2 Petrus, dan 3 Yohanes.
8.Origen pada sekitar tahun 230 M menulis daftar kitab-kitab PB, sebagai berikut: ke-4 Injil, Kisah Para Rasul, ke-13 surat-surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes dan Wahyu.
9. Eusebius di awal abad ke 4 menyebut semua kitab PB.
10. Pada tahun 367 M dalam Festal Letter yang ditulis oleh Athanasius, Bishop Alexandria, mencantumkan daftar 27 kitab-kitab PB.
11 Jerome pada tahun 382 M, Ruffinua pada tahun 390 M dan Augustine pada tahun 394 M mencatat kanon PB sebanyak 27 kitab.
12.Akhirnya pada tahun 397 M, konsili gereja di Carthago mengesahkan 27 kitab PB.

Gereja sebagai persekutuan orang-orang yang ditebus, yang beriman sungguh-sungguh di dalam Kristus bukan menentukan atau menciptakan kanon, tetapi gereja hanya mengesahkan kitab-kitab yang memiliki tanda kanonitas dan karena itu kitab-kitab tersebut memiliki otoritas dalam gereja.



Pembagian kitab dalam PB sesuai kanon:

Injil
Terdiri dari empat kitab: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Mencatat tentang kehidupan dan pelayanan Yesus selama di dunia. Matius menekankan Yesus sebagai raja, Markus menekankan Yesus sebagai hamba, Lukas menekankan Yesus sebagai manusia, Yohanes menekankan Yesus sebagai Anak Allah. Meskipun keempat penulis mempunyai penekanan yang berbeda-beda, tetapi tulisan-tulisan mereka satu dengan yang lain tetap harmonis.

Sejarah
Terdiri dari satu kitab, yaitu Kitab Para Rasul. Mencatat perkembangan kekristenan setelah kenaikan Yesus.

Surat-surat
Terdiri dari:
*14 surat Paulus: Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon, dan Ibrani.
*7 surat bukan dari Paulus : Yakobus, 1 Petrus, 2 Petrus, 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes, dan Yudas.

Kitab Apokaliptik
Terdiri satu kitab, yaitu Wahyu. Kitab ini merupakan kitab terklimaks dalam Alkitab, memberi kita gambaran mengenai masa yang akan datang dan penggenapan sejarah pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali sebagai Hakim yang Agung.

Alkitab (PL dan PB) sebagai Firman Allah
Alkitab adalah Firman Allah, oleh karena itu Alkitab memiliki beberapa karakteristik yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab manapun:

Berkuasa
Alkitab berkuasa dan memiliki wibawa tertinggi bagi kehidupan manusia. Alkitab menyatakan apa yang benar dan salah secara mutlak, sehingga manusia wajib mempercayai dan mengikutinya.
Cukup
Alkitab cukup untuk menyatakan kehendak Allah kepada manusia sesuai dengan yang Allah nyatakan. Alkitab tidak perlu ditambah atau dikurangi. Tidak ada kitab lain yang memiliki nilai otoritas dan kuasa yang setara dengan Alkitab. Tidak ada ayat di dalam Alkitab yang boleh dibuang dan dinyatakan tidak berlaku sampai akhir dunia ini.
Tidak bisa khilaf (infallible)
Karena Alkitab merupakan Firman Allah yang dituliskan melalui pengilhaman Roh Kudus, maka Alkitab tidak bersalah sedikit pun (tidak mungkin menyesatkan/khilaf) dalam maksud dan ajarannya.
Tidak bisa salah (inerrancy)
Alkitab tidak bisa salah karena bukan produk manusia. Alkitab diilhamkan oleh Allah yang Maha Benar sendiri dan Roh Kudus turut berperan dalam penulisannya. Karena itu Alkitab tidak bisa salah dalam ajaran, maksud dan juga kalimat-kalimatnya (baik secara geografis, historis, maupun teologis). Pemahaman ini khususnya menunjuk pada setiap huruf pada naskah asli Alkitab, yang tidak bersalah hingga detil terkecil.

Alkitab dan Inspirasi

Inspirasi Alkitab
Inspirasi berarti proses dimana Allah campur-tangan terhadap para penulis Alkitab melalui pekerjaan Roh Kudus atas diri penulis, sehingga apa yang mereka tulis merupakan kata-kata asli mereka, tetapi sekaligus juga merupakan catatan yang akurat dari wahyu Allah yang tidak mengandung kesalahan. Bukan seperti seorang sekretaris yang secara mekanis didikte oleh atasannya untuk mengetik surat, tapi dengan berbagai cara yang Allah gunakan untuk memberikan Firman-Nya kepada manusia (2 Timotius 3:16; 2 Petrus 1:20-21).
Dalam 2 Timotius 3:16 tertulis: Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Dalam bahasa Inggrisnya: “All Scripture is God breathed and is useful for teaching,.."
Kata God breathed di sini berarti sebagai 'penghembusan' (peniupan nafas) Ilahi kepada seorang manusia melalui Roh Kudus, yang mengakibatkan seorang tersebut berbicara atau menulis dengan kualitas, penglihatan, ketetapan dan otoritas yang tidak mungkin ada dalam kalimat atau tulisan orang lain yang tidak digerakkan Roh Kudus. Di sini Allah menafaskan Firman-Nya. Dengan demikian, maka pengarang Alkitab itu Allah sendiri. Alkitab bukan berisi Firman Allah, melainkan Alkitab sendiri adalah Firman Allah.
Jadi meskipun Alkitab dituliskan oleh tangan-tangan manusia biasa, tetapi sumber tertinggi adalah Allah sendiri (2 Petrus 1:21). Para penulis itu digerakkan oleh inisiatif Roh Kudus, mereka tidak sanggup menolak gerakan Allah untuk berkata-kata dan menuliskan Firman-Nya (Yeremia 20:9; Amos 3:8).

Walaupun Allah mengontrol penulisnya, sehingga apa yang ditulis mereka hanyalah apa yang dikehendaki-Nya, para penulis tetap menggunakan pikiran dan kepribadian mereka sendiri selama proses penulisan tersebut. Hal ini begitu jelas terlihat dalam perbedaan gaya tulisan dan pendekatan yang digunakan masing-masing penulis tersebut.

Melalui keunikan pribadi penulis tersebut, Allah tetap dapat menyampaikan Firman-Nya. Dengan demikian wajar bila di dalam Alkitab termuat hal-hal yang cukup membuat para intelektual terpesona dan kagum, tetapi orang-orang biasa pun tetap dapat membaca dan memahaminya, dan bila dibaca dengan hati yang hormat pada Allah, mereka akan menemukan Allah sendiri di dalamnya.

Ketika kita membaca bagian-bagian Alkitab, kita tidak boleh melepaskan bagian tersebut dari konteksnya. Kita harus mencari apa yang ingin Allah ajarkan pada bagian-bagian tersebut. Alkitab bahkan tidak menutup-nutupi dosa para tokoh yang dipakai Allah, misalnya: Daud yang berzinah dengan Betsyeba dan membunuh Uria (2 Samuel 11), Yunus yang melarikan diri dari tugas yang diberikan Allah (Yunus 1:1-3). Hal-hal ini menunjukkan kejujuran Alkitab.

Inti berita yang Alkitab sampaikan adalah:

*Manusia diciptakan segambar Allah untuk tujuan yang mulia (Kejadian 1:26-28; Yohanes 10:10; Efesus 2:10)
*Manusia jatuh ke dalam dosa karena telah melanggar Firman Allah dan akibatnya adalah: kematian rohani, manusia terputus hubungan dari Allah, dan akhirnya manusia akan mengalami maut, kematian kekal. Namun Allah telah menjanjikan anugerah keselamatan (Kejadian 3; Roma 3:23; Roma 6:23)
*Karena kasih-Nya, Allah telah memberikan Putra-Nya, Yesus Kristus, untuk mati menebus manusia yang mau percaya kepada-Nya, dan bangkit untuk menyediakan tempat bagi mereka (Roma 8:1)
*Kristus akan datang lagi di akhir jaman, sebagai Hakim Agung atas dunia ini.

DOGMATIKA


PENDAHULUAN
Definisi Istilah
Istilah “dogma” berasal dari kata Yunani dan Latin, yang berarti “hal yang dipegang sebagai suatu opini” atau bisa juga menunjuk pada “suatu doktrin atau badan dari doktrin-doktrin teologi dan agama yang secara formal dinyatakan dan diproklamasikan sebagai suatu yang berotoritas oleh gereja.” Istilah ini bukanlah istilah yang asing bagi Alkitab sebab dalam Perjanjian Baru ada beberapa ayat yang menyebutkan kata dogma, dengan berbagai variasi pengertian. Enam di antaranya adalah:
 Lukas 2:1; Kisah Para Rasul 17:7; Ibrani 11:23 dengan arti ketetapan, perintah dari kaisar atau raja
 Efesus 2:15; Kolose 2:14 dengan arti perintah hukum, ketentuan hukum, yang berasal dari Musa
 Kisah 16:4 dengan arti keputusan Kristen
Dalam ayat Kisah 16:4 dijelaskan oleh Lukas bahwa Paulus dan Silas berjalan keliling di Asia dari kota ke kota sambil menyampaikan dogmata (keputusan-keputusan) yang diambil oleh para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan supaya jemaat menurutinya. Keputusan-keputusan ini menyangkut baik “ajaran Kristen,” yaitu kebebasan dari kuk Hukum Musa yang telah digenapi oleh Yesus Kristus maupun “kehidupan Kristen,” yakni menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulkan, dari daging binatang yang mati lemas dan dari darah (bandingkan Kisah Para Rasul 15:20, 29).
Pengakuan Petrus yang dicatat dalam Matius 16:16 pun dapat dikatagorikan sebagai dogma. Ia menyatakan Yesus adalah Kristus, Anak Allah yang hidup ketika Yesus bertanya kepada murid-murid siapa Ia di mata mereka. Jawaban Petrus ini merupakan suatu konfesi dalam bentuk yang pendek dan sederhana. Dengan seiring perjalanan waktu, dogma tidaklah mungkin lagi seperti itu. Terjadi perkembangan dalam dogmatika yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ditemui.

Sejarah Perkembangan Dogmatika
Istilah “dogmatika” diperkenalkan pertama kali pada abad ke-17, tepatnya tahun 1659, ketika L. Fr. Reinhart menulis sebuah buku teologis yang berjudul Synopsis Teologie ae (Ikhtisar Teologi Dogmatis). Pada awalnya apa yang disebut dogmatika pada saat ini memiliki berbagai istilah, tergantung pada individu yang mengembangkannya.
Pada perkembangan selanjutnya, di abad kedelapan belas, S. J. Baumgarten menerbitkan bukunya dengan judul Evangelische Glaubenslehre (Ajaran Iman Evangelis 1759-1760), yang memperkenalkan nama “ajaran iman,” yang lalu diikuti oleh F. D. E. Schleiermacher, penulis buku Der Christliche Glaube (Iman Kristen I, II) tahun 1821-1822.
Bapak-bapak Rasuli dan kaum apologet abad kedua dan abad ketiga sesudah Kristus secara langsung memihak kepada penggunaan kata dogma yang nyata dalam Kisah Para Rasul 16:4. Mereka juga tidak hanya menghubungkan kata ini dengan “ajaran Kristen”, melainkan juga dengan “kehidupan Kristen.”
Namun kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kata “dogma” lebih sering dihubungkan dengan “ajaran Kristen” bahkan “ajaran gereja-gereja” daripada “kehidupan Kristen.” Terjadi suatu proses yang menyebabkan terjadinya pemisahan yang hebat antara “kehidupan” dan “ajaran” bahkan antara “praktek” dan “teori” dan menyamaratakan dogma dengan “ajaran gereja.” Hal ini tampak jelas terutama di dalam gereja Katolik Roma. Dalam karangan I Klug umpamanya, seorang teolog Roma yang termasyur pada masa antara perang dunia yang pertama dan yang kedua, ia mendefinisikan dogma sebagai “sebuah dalil yang dinyatakan oleh gereja sebagai kebenaran wahyu dan yang pada waktu yang sama dirumuskan.”

Tempat Dogmatika Di Dalam Seluruh Ilmu Teologi
Dogmatika dapat diumpamakan sebagai ranting dalam “pohon” ilmu teologi. Ada banyak ranting di dalam “pohon” tersebut yang juga disebut teologi sehingga masing-masing ranting itu kemudian perlu memakai nama sifat, umpamanya historika, praktika dan lain-lain. Maka nama-nama ini disebut teologi historika, teologi praktika, teologi biblika, teologi dogmatika dan sebagainya.
Istilah “dogmatika” maupun “teologi” sering dipertukarkan dan dikacaukan dalam penggunaannya sehingga terjadi kerancuan. Padahal dalam bentuk yang sederhananya, istilah ini artinya “perintah”, “ketetapan,” “keputusan,” “resolusi,” “doktrin,” “opini” dan “azas.” Kata kerja dalam bahasa Yunani untuk istilah “dogma” ini adalah dogmatizo, artinya menetapkan atau menitahkan.
Sumber dogmatika adalah Alkitab, seperti halnya juga dengan teologia. Tapi penekanan dalam dogmatika adalah penetapan atau keputusan gereja tentang pokok-pokok ajaran Kristen. Itu sebabnya denominasi-denominasi gereja dapat memiliki dogma masing-masing yang berbeda dan bahkan mungkin ada bagian-bagian yang bertentangan. Sedangkan teologia mempunyai cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan dogmatika sebab tidak dibatasi oleh tembok-tembok denominasi. Karena itu dalam perkembangan kemudian, dogmatika diterima sebagai suatu cabang dari teologi.

Metode Dogmatika
Metode yang harus dipakai dalam merumuskan dan mempelajari dogma adalah sebagai berikut:
1) Memandang Kitab Suci sebagai sumber dogmatika.
2) Tidak objektif. Ada pautan, penunjuk arah yang harus dipakai oleh penyelidik dogmatika, yaitu pengakuan gereja, agar tidak sia-sia saja dan agar dogmatika dapat memperkaya pengakuan-pengakuan gereja dan tidak malah mempermiskinkannya. Meskipun, kalau perlu, pengakuan dapat dikritik jua.
3) Orang yang mengerjakan juga harus dipandang penting. Dengan singkat harus dinyatakan, bahwa orang yang menyelidiki dogmatika harus percaya akan Kitab Suci sebagai firman Tuhan. Metode yang dianjurkan banyak orang dan yang kelihatannya secara ilmiah, yaitu dengan dasar keobjektifan sebenarnya tidak mungkin dipakai sebab:
a) Keobjektifan di dalam agama tidak mungkin. Kita tak dapat berdiri di luar segala agama, kemudian menyelidiki agama itu.
b) Orang yang tidak percaya tidak dapat membicarakan kepercayaan
c) Cara objektif merendahkan penyataan Tuhan sebab menjadikan pernyataan ini relatif. Dengan demikian kesimpulan dapat ditarik, bahwa orang yang mempelajari dogmatika itu harus orang yang percaya akan Kitab Suci sebagai Firman Tuhan.

Selasa, 26 Oktober 2010

Psikosomatis

A. Pengertian :
Psikosomatis, ditilik dari asal katanya yaitu psyche (mind) dan soma (body), berarti gangguan secara psikologis yang berakibat ketubuh kita. Beberapa jenis penyakit yang kerap menghampiri kita biasanya disebabkan oleh tekanan pikiran / stres. Pada dasarnya stres itu tidaklah buruk, ada stres yang bahkan memicu manusia agar melakukan hal-hal yang menyenangkan sebagai jalan keluarnya yaitu eu stress. Sedangkan Acute stress disebabkan karena kemacetan, deadline kerjaan ataupun tugas-tugas kuliah misalnya jadi lebih kepada stres sehari-hari.

Gangguan psikosomatis atau somatisasi adalah gangguan psikis yang menyebabkan gangguan fisik. Pendek kata, psikosomatik adalah penyakit fisik yang disebabkan oleh pikiran negatif dan/atau masalah emosi. Masalah emosi itu antara lain rasa berdosa, merasa punya penyakit, stress, depresi, kecewa, kecemasan atau masalah emosi negatif lainnya. Gangguan ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalaminya.
Untuk memahami terjadinya penyakit psikosomatis kita perlu mencermati hukum pikiran dan pengaruh emosi terhadap tubuh. Ada banyak hukum yang mengatur cara kerja pikiran, salah duanya adalah:
• Setiap pikiran atau ide mengakibatkan reaksi fisik.
• Simtom yang muncul dari emosi cederung akan mengakibatkan perubahan pada tubuh fisik bila simtom ini bertahan cukup lama.


B. Akibat dari Psikosomatis
Penyebab psikosomatis adalah chronic stress, stres ini bertahan lebih lama dan bila manusia telah ada ditahap stres ini biasanya akan terus menerus diserang pikiran2nya sendiri sampai kondisi fisik maupun mentalnya semakin melemah. Kita sering mendengar physical breakdown, hal ini terjadi karena manusia biasanya tidak sadar ataupun menyangkal kalau sedang mengalami stres yang pada tahap tertentu mengakibatkan tubuhnya kelelahan. Kondisi semacam ini biasanya ditandai dengan gejala gatal-gatal, adanya jerawat, mual, pusing, rambut rontok atau sakit maag. Akan tetapi jika gejala ini semakin intens bisa menyebabkan muntah darah, serangan jantung, stroke, kejang – kejang bahkan menderita kanker.
Penderita psikosomatis ketika diperiksa secara medis tidak ditemukan penyebabnya walau si penderita merasakan sakit. Gejala yang muncul pada setiap penderita psikosomatis ini ada yang sama ada juga yang berbeda tergantung dari ketahan tubuh manusia tersebut bagian fisik manakah yang paling lemah saat stres menyerang. Oleh sebab itulah maka perlunya kita menjaga ketahanan tubuh kita tetap prima.


C. Penanganan dari Psikosomatis
Dari situasi tersebut penderita psikosomatis tidaklah bisa disembuhkan melalui pengobatan secara medis dengan obat-obatan. Penyembuhan bagi penderita psikosomatis adalah dari “dalam diri” si penderita supaya tidak terjadi stres yang berkepanjangan, untuk itu ada beberapa solusi untuk menghindari terjadinya stres dan sembuh dari psikosomatis yaitu :
1. Hidup dengan pola pikir positif
Harus dapat merubah mind set agar lebih positif, ketika kita positif maka kita bisa menerima hal-hal yang terjadi di kehidupan kita sehingga kita akan terhindar dari stres.
2. Realistis
Manusia yang realistis lebih dapat menerima kenyataan, dapat pasrah dan menerima apa adanya.
3. Lawan
stres harus dilawan atau dikalahkan dengan kekuatan dari dalam diri manusia itu sendiri yaitu berpikiran positif.
4. Sehat jasmani dan rohani
Menjalankan pola hidup yang benar dengan mengkonsumsi 4 sehat 5 sempurna, cukup tidur dan berolah raga. Lakukan relaksasi, meditasi, yoga atau dapat dengan meluangkan waktu untuk berlibur melepaskan dari kepenatan rutinitas kita sehari-hari.




D. Pandangan Alkitab dari gejala Psikosomatis
Banyak di antara kita yang cenderung tidak ingin melihat diri sendiri dalam keadaan lemah, kurang mampu mengatasi masalah. Tampaknya lebih nyaman untuk menilai bahwa gangguan kesehatan yang kita alami adalah karena kelelahan, karena salah makan, dan sejenisnya. Namun, bila kita buta mengenai keadaan diri kita sendiri, tentu saja tidak akan dapat mengatasi persoalan secara tepat. Satu solusi semuanya terangkum di dalam Alkitab sehingga bagaimana kita mengatasi gangguan yang ada sesuai dengan pandangan Alkitab
a. Pandangan Alkitab mengenai pikiran yang positif

Dalam Galatia 5:9 berkata “Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan”. Bagamana memposisikan pikiran kita kepada karya Tuhan yang ajaib bagi kehidupan kita sehingga kita tidak stress dengan keadaaan yang ada di sekitar kita. Menerapkan konsep berpikir positif dalam memandang satu atau sejumlah permasalahan kehidupan, memang tidaklah mudah. Dikatakan demikian, karena banyak anak manusia yang cenderung lebih mudah mencerna atau memandang sesuatu pada sisi negatifnya, sedangkan sisi positifnyadilupakan. Bisa dibilang, kondisi seperti itu sudah menjadi fenomena umum ditengah-tengah masyarakat kita. Ketegangan pikiran yang disebabkan oleh beratnya beban pekerjaan, adanya sejumlah permasalahan hidup yang sedangdihadapi, atau dalam posisi emosional, sering kali membuat seseorang tidak dapat berpikir positif terhadap keadaan atau situasi yang sedang dihadapi.
Pengertian lainnya, konsep berpikir positif adalah upaya besar kita untuk mendikte setiap alur pemikiran dan pola sikap kita dengan tetap membuat pilihan-pilihan normatif serta terukur, dimana pilihan-pilihan itu membuat kita terlatih untuk membuat kesimpulan dan keputusan benar. Kecuali terkait dengan prinsip keimanan, ada baiknya kita jangan
terpaku pada satu dasar pemikiran semata. Segala tindakan yang diambil seseorang yang ingin menerapkan konsep berpikir positif, selalu diarahkan agar tidak melihat yang buruk-buruknya saja, namun meyakini kalau setiap masalah pasti ada hikmah yang dapat dipetik serta dapat dipakai sebagai langkah membawa diri pada sikap dan gaya hidup yang benar. Belajar berpikir positif dapat kita lakukan dimana-mana, di setiap langkah kehidupan yang harus kita lalui. Semakin kita mau belajar untuk berpikir positif dan tetap berusaha berpikir positif, maka itu sama artinya kita telah mengembangkan kualitas diri kita tanpa harus kita membuat kesalahan yang tidak perlu kita lakukan. Buatlah diri kita merupakan kehidupan yang di adoni dengan pemikiran yang selalu positif.

b. Pandangan Alkitab mengenai rasa berdosa dan kecewa
Banyak hal yang bisa kita pilih dalam kehidupan ini namun ada beberapa hal yang tidak bisa kita pilih. Diantaranya yang tidak bisa kita pilih adalah kita tidak bisa memilih dimana akan dilahirkan dan siapa yang akan menjadi orang tua kita.Saya tidak bisa memilih dilahirkan sebagai seseorang yang berkelamin laki-laki dari orang Indonesia keturunan etnis Tionghoa.Saya tidak bisa memilih untuk dilahirkan sebagai anak yang ditolak dan setelah saya selidiki ternyata orang tua saya juga telah mengalami penolakan dari generasi sebelumnya.Akan tetapi, saya bisa memilih untuk dipulihkan dengan membuka diri terhadap proses pemulihan dari Tuhan sehingga generasi setelah saya tidak harus mengalami luka penolakan yang pernah saya alami.Anda semua yang bergumul dengan luka-luka batin juga dapat memilih untuk dipulihkan oleh Tuhan jika anda mau terbuka dan diproses olehNya.Langkah pertama untuk mengalami proses pemulihan tentu anda harus terlebih dahulu memiliki keinginan untuk dipulihkan.

Dengan mengutip ayat seperti Mzm. 139:13–14 yang berkata “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya “.Orang didorong untuk merasa dirinya berharga dan memiliki kepercayaan diri. Padahal sesungguhnya itu hanya merupakan pengembangan kepribadian, yang tidak ada bedanya dengan pelatihan pengembangan diri oleh para motivator di luar gereja. Memang saat manusia jatuh ke dalam dosa, gambar diri yang ditempatkan Allah telah rusak. Namun Ia ingin agar kita memiliki kembali gambar diri dari Allah tersebut. Tuhan Yesuslah teladan kita, Ia harus hidup di dalam diri kita. Itulah sebabnya kita harus selalu mengenakan pikiran dan perasaan Kristus. Milikilah tujuan hidup yang jelas, sehingga kita punya semangat untuk memaknai hari-hari kita. Milikilah motivasi yang tulus, supaya kita dapat merasakan sukacita saat hendak mencapai tujuan. Milikilah perencanaan yang benar, agar kita menjadi orang-orang yang bijaksana karena tidak menyia-nyiakan waktu hidup kita. Mari menjadi anak-anak Tuhan yang rajin dan penuh semangat dalam hidup ini, seperti apa yang telah Paulus lakukan, "Aku ... berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus" (Filipi 3:14).

c. Pandangan Alkitab mengenai hidup sehat secara rohani.
Lewat Firman dalam Amsal 11:17. Yang berkata “Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.”- Kesehatan tidak bisa dipisahkan dari kesuksesan. Jika kita memiliki kesehatan yang prima, kita pun bisa bekerja dengan penuh semangat, penuh vitalitas dan konsentrasi penuh. Namun jika kita sakit-sakitan, sedikit banyak tentu hal tersebut berpengaruh terhadap pekerjaan ataupun kesuksesan kita. Saat saya sakit, saya juga tidak bisa berbuat banyak. Bukankah demikian juga halnya dengan Anda? Menurut sebuah penelitian, seberapa bagus tingkat kesehatan kita akan ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan kita. Itu sebabnya jika kita ingin memiliki kesehatan yang baik, kita harus mulai mengubah pola pikir, pola makan dan pola hidup kita. Itulah tiga hal yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan.

E. Kesimpulan
Psikosomatis perlu ditangani sedini mungkin sebab dapat mempengaruhi yang lain, karena pada tahap yang intens akan mengganggu kualitas hidup manusia tersebut terhadap orang lain. Sebagai contoh penderita psikosomatis parah akan mengalami penebalan kulit yang menimbulkan bau. Keadaan inilah yang akan mengganggu manusia disekelilingnya dan bagi penderita bisa menurunkan rasa percaya diri yang dapat lebih memperburuk keadan si penderita. Ketidak teraturan adalah faktor utama penyebab stres. Perasaan bahwa segala sesuatu kacau balau dan di luar kontrol seringkali merupakan penyebab dari stres. Hal ini terutama sekali ketika Anda telah menderita stres dan kelelahan syaraf.
"Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal." (1 Tim 4:8a) Beberapa orang Kristen percaya bahwa ayat Alkitab ini menunjukkan bahwa latihan badani tidak berguna, walau pada kenyataannya ayat ini mengatakan bahwa latihan badani ini berguna, tetapi hanya sedikit bila dibandingkan dengan latihan secara rohani yang berguna bagi kita secara kekal. Alasan bahwa hal ini hanya berguna sedikit, sebab tubuh secara fisik adalah hanya bagi waktu, tetapi roh kita kekal. Sayangnya banyak orang Kristen tampak memiliki pengaruh bahwa latihan fisik tidak rohani dan mereka memiliki ide bahwa sebab mereka orang Kristen tubuh mereka tidak diperuntukkan pada beberapa alat seperti yang dilakukan oleh orang non Kristen.
Ini adalah satu kenyataan yang tidak dapat disangkal bahwa latihan teratur adalah penting bagi pemeliharaan kesehatan yang tepat. Ini juga benar bahwa latihan ini penting bagi kesehatan emosional Anda yang kacau balau. Kesehatan orang, yang berlatih secara teratur, adalah jauh berkurang untuk menderita kekacauan yang dapat disebabkan oleh stres. Berjalan-jalan santai adalah latihan yang paling sederhana, dan mungkin tipe terbaik untuk latihan fisik. Ini tidak meminta alat tipe khusus apapun dan dapat dengan mudah di masukkan dalam gaya hidup dan komitmen Anda yang tetap.

Bahaya Laten Illuminati , Freemason & New World Order ses3

Dalam buku The Challenge of the Cults and New Religions, Ron Rhodes menyebutkan empat kegagalan Gereja Kristen yang mendorong berkembangnya keanggotaan gereja-gereja alternative-sesat:

1. Gagal menuntun anggota kepada perubahan kehidupan rohani. Menjadi umat percaya tetapi tidak dibarengi oleh perubahan sikap hidup yang sungguh-sungguh. Artinya bahwa ‘pemuridan’ dan ‘pelatihan’ tidak jalan dalam jemaat. Tidak menemukannya di jemaat sendiri, anggota pergi mencarinya di tempat lain.

2. Gagal memberikan ‘rasa memiliki’. Ada banyak anggota yang berpindah ke tempat yang kita sebut ‘sesat’ karena mereka merasa kesepian, tidak mendapat sahabat, dan tidak menemukan jati dirinya di jemaat. Sebaliknya mereka menemukan rasa diterima, rasa diperhatikan dan berarti dan ambil bagian, dan merasa bahwa mereka ada sumbangsi di tempat lain.

3. Gagal memenuhi kebutuhan dasar anggota. Dewasa ini orang berusaha untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan dasar, seperti: ‘Siapa aku ini?’ ‘Apa arti kehidupan?’ ‘Kemana saya pergi di akhir kehidupan?’. Bila pertanyaan-pertanyaan seperti ini tidak terjawab, anggota beralih untuk mencari jawaban di tempat lain.

4. Gagal menekankan pentingnya pengetahuan doktrin Alkitab. Ajaran sesat sama dengan ajaran palsu, tetapi tanpa memberikan pengetahuan yang memadai kepada anggota akan apa yang disebut kebenaran (Misalnya doktrin mengenai: KeAllahan, Yesus Kristus, Manusia, Dosa dan Keselamatan, Alkitab, dst), dengan mudah anggota akan terpengaruh dengan ajaran sesat.

Bagaimana kondisi di jemaat kita (?) Rasul Paulus menyebutkan jemaat sebagai ‘keluarga Allah,’ ‘jemaat Allah yang hidup,’ ‘tiang penopang’ dan ‘dasar kebenaran.’ (1 Tim 3:15). Jika jemaat kita gagal, kita gagal memenuhi misi yang diberikan Tuhan kepada jemaat. “Marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibr 10:25).

Pada saat gereja meninggalkan lingkungan keyahudiannya, ia menemukan tempat berpijak yg baru : kerajaan romawi dan seluruh bumi ini. Gereja mula-mula membawa serta imannya kepada yesus sang mesias, karena orang yahudi yg mengikuti-nya telah melihat mesias, imanuel ,allah beserta kita, sang bentara kerajaan; dan ia menampakan kehidupan kerajaan itu.

Kini di luar lingkungan yahudi gereja mesti melanjutkan sendiri pengenalannya tentang yesus tersebut . dan memang penekannya sedikit demi sedikit berubah. Karena berhadapan dengan dunia terbuka, ia harus menerjemahkan fungsi gereja purba ke dalam perspektif yg bagi dunia luas memiliki makna.

Kata ibrani yesyua, berubah menjadi yesus. Kata mesias dari bahasa ibrani, menjadi kristus. Pemahaman yesus selaku mesias bersumber pada banyak citra yg muncul dalam perjanjian lama dan tradisi yahudi. Sedikit dari kisah mesias ben daud, sedikit dari mesias ben yusuf, dan sedikit dari kisah umat allah selaku hamba yg menderita dalam yesaya 53 itu.

Gereja membentuk kembali beberapa dari gagasan yahudi yg bermacam-macam itu dan memberinya makna yg baru. Dan karena yesus tidak sepenuhnya “pas” dengan gagasan tradisional tentang mesias, maka gelar itu pun diberi nama baru : mesias menjadi kristus. Orang yahudi tidak melihat yesus selaku mesias, juga mereka tidak dapat juga menunjukan mesianisme dalam diri kristus yg dipercayai gereja sebagai manusia yg pernah berjalan di kota yerusalem dan galilea itu.

“pembacaan alkitab secara keseluruhan meninggalkan kesan yg kuat bahwa mesias akan membawa damai dan ia akan berupa manusia, bahwa allah itu satu dan bahwa peraturan ibadah akan dijalankan seturut dengan ketentuannya.” Namun, gereja telah meninggalkan masa lalu itu, dan memberi fokus kepada kristus dari pada kepada yesus. Apa yg penting kemudian adalah dimensi universal kristus, yaitu kristus kosmis, yg jelas sedikit sekali hubungannya dengan yesus sang manusia yg nyata itu. Selanjutnya, tidak ada lagi perkataan tentang kehidupan yesus dalam pengakuan iman dan tidak ada acuan lagi pada pengajaran-Nya. Namun, ia dipenuhi dengan fungsi penyelamatan dari kristus dan bagaimana ia turun ke bumi menyelamatkan manusia. Masa kehamilan dan kelahiran-nya menjadi petunjuk bagi tugas-nya. Hidupnya dilihat dalam terang kematian-nya. Ia lahir untuk mati dan akibatnya kematian-nya lebih penting dari jalan hidup-nya. Kematian-nya bermakna penyelamatan bagi yg percaya dan melalui kebangkitan-nya, akan bermakna pula sebagai jaminan dan sumber keselamatan tersebut.

Keselamatan yg digambarkan dalam perjanjian baru ternyata memiliki banyak citra. Pemberitaan yesus bahwa keselamatan sudah dekat ternyata terjalin dengan pengajaran-nya akan kerajaan allah. Di sini keselamatan itu memiliki dimensi religius, komunal, individual, dan sosial. Ia menjadi realitas sekarang dan realitas masa depan. Setelah paskah, kematian dan kebangkitan, yesus kristus menjadi citra yg utama akan keselamtan itu. Peristiwa golgota disamakan dengan peristiwa keselamatan itu. Namun tidak seorang pun yg memperhatikan bahwa keselamtan itu sudah nyata. Walaupun memang keselamatan itu berlangsung di dalam sejarah – “menderita dibawah pemerintahan Pontius pilatus , disalibkan, mati, dan dikubur” – barangkali ia terjadi tanpa dan di luar keterlibatan manusia. Orang-orang yg turut mengambil andil dalam kematian-nya hanya tambahan, menjadi penonton drama keselamatan kosmis itu yg tidak menyisakan ruang bagi peran aktif manisia. Kita dipanggil untuk ikut mengumpulkan buah-buah keselamatan itu, tetapi kita tidak dapat ikut serta dengan juruselamat itu dalam tindakan penyelamatan-nya. Tiba-tiba, tanpa sepengetahuan kita, meja keselamtan telah dibentangkan di depan manusia.

Dalam yudaisme, peran umat allah cukup besar dalam drama keselamtan itu. Israel berperan dalam hal itu. Keselamatan yg allah tawarkan kepada Israel memang berlangsung dalam sejarah, tetapi Israel tidak boleh hanya menjadi penontonnya ; Israel harus bersiap, memperlengkapi diri dan ikut “main” bersama. Malaikat tuhan melewati rumah-rumah Israel, hal itu terjadi karena Israel telah siap untuk keselamtan dengan menyiram pintu depan mereka dengan darah anak lembu. Dan ketika dengan tangan yg kuat dan teracung, tuhan menyelamtkan umat-nya dari kuasa mesir, itu terjadi dengan persiapan umat atas keselamtan itu. Mereka menyiapkan roti, yg tidak perlu ditunggu sampai beragi, tetapi membawa tempayan adonan dalam jubah mereka. Mereka mengangkat harta benda mereka keluar dari mesir, dan keselamatan terjadi. Di padang gurun keselamatan terjadi disaat Israel mengangkat torah dipunggungnya. Israel tidak dapat tinggal diam saja. Keselamatan berarti sudah keluar dari mesir dan dan masuk ke dalam dunia dengan membawa torah dipunggungnya. Tanpa jawaban Israel bahwa “segala yg difirmankan tuhan akan kami lakukan” ( kel.19:8), maka tidak akan ada keselamatan.
Jadi keselamatan menurut tradisi yahudi tidak terutama sebagai suatu gagasan teologis, yg sering dihubungkan dengan pemahaman teologis yg jelas buatan manusia. Keselamatan bukan terutama sebagai obat melawan dosa atau dari keberdosaan dunia yg jatuh ini, atau sebagai obat melawan dosa asal. Bukan juga sebagai upaya lari atau berjuang menuju “ yang mengatasi” semua itu. Bumi bukanlah tempat yg asing di mana manusia yg dibebaskan untuk terlibat dalam dunia ini karena tidak ada tempat yg lain ; hanya bumi inilah sebagai kediaman kita yg tuhan ciptakan.

Dears all, menampilkan pandangan Pendeta Hans Ucko tersebut diatas dengan maksud sebagai pembanding bagi posting2 sebelumnya pada topik ini yg sangat berat pada aspek geopolitik internasional dengan menempatkan bangsa Yahudi sebagai "sesuatu yg harus diwaspadai oleh semua agama lain, semua bangsa lain ". Saya pribadi tidak terlalu setuju kalau hanya melihat dari perspektif yg tidak fair bagi bangsa Yahudi. Banyak tokoh - tokoh Yahudi yg menentang cara - cara zionisme yg menghalalkan segala cara.

Bahaya Laten Illuminati , Freemason & New World Order ses2

Agama Yahudi adalah agama buku dengan kitab suci mereka yang sama dengan Perjanjian Lama dalam salah satu dari dua kanon Alkitab agama Kristen. Buku Perjanjian Lama ini penting bagi agama Yahudi. Perjanjian Lama mereka adalah 22 buku yang sama dari 36 buku Perjanjian Lama orang Kristen. Perbedaannya keKristenan mengkanonkan lagi 27 buku Perjanjian Baru namun justru agama Yahudi malah memiliki kanon kitab sendiri sebagai pengganti Perjanjian Baru.

Jika mencoba ’flashback’ sebentar ke zaman atau masa penulisan Alkitab PL, sekilas tidak nampak kalau istilah iluminati dan freemason melalui tatanan dunia baru mereka ditonjolkan dalam Alkitab baik itu di kanon Perjanjian Lama. Tetapi jika melihat etimologi dari kata: freemason dan iluminati, maka freemason bisa diartikan secara umum sebagai ’pendukung kebebasan’. Sedangkan Iluminati bisa diartikan sebagai ’menyinari’. Lalu muncul pertanyaan, apakah ada isu free-masonry dan iluminati dalam Perjanjian Lama?



Freemansory dalam Cerita Perjalanan Bangsa Yahudi

Mengerti paham-paham Yudaisme bisa dimulai dengan analisa sederhana dengan mencoba menelusuri akar kata tertentu dalam kitab Perjanjian Lama. Mencari kata ’kebebasan’ dalam Alkitab. Ada beberapa buku dalam Alkitab yang menulis kata ’kebebasan’ (ITB), yaitu: Imamat, Ester, dan Mazmur. Memang sangat menarik dari apa yang saya temukan dalam penelusuran sederhana ini. Jika kita mencari akar kata kebebasan, yaitu kata ’bebas’, maka buku Imamat memuat paling banyak kata ’bebas’. Apakah ini sebuah kebetulan?

Supaya semakin spesifik penelurusan kita, maka kita mesti melihat juga hubungan buku-buku mana yang menggunakan ayat-ayat dengan kata ’bebas/kebebasan’ terhadap buku-buku yang menggunakan kata : (bangsa) Yahudi. Cukup mengejutkan ternyata ada 2 kitab yang secara jelas mencatat cerita kebebasan dalam hubungannya dengan bangsa Yahudi, yaitu dalam kitab Ester mulai pasal 2 dan pada kitab Daniel pasal 3. Apakah ini masih sebuah kebetulan?

Jika hanya dilihat dari sekuen cerita tindakan dari Daniel dan Ester, maka urutan kitab harus dimulai dari kitab Daniel untuk kebebasan Daniel dan teman-teman Yahudi-nya dari tawanan Babilonia, lalu kemudian baru kitab Ester melalui cerita Ratu Ester untuk pembebasan bangsa Yahudi di masa kerajaan Persia. Tetapi pada Alkitab kita susunannya dibalik. Bagaimanapun, melalui cerita Ester dan Daniel akan nampak sangat esensial bagi tulisan PL mengarustengahkan tentang perbudakan dan pembebasan (!), sehingga tentu bukan kebetulan jika kita sering menemukan kedua tema di dalam susunan kitab PL: perbudakan dan pembebasan.

Sampai disini saya menemui kesulitan lain ketika harus menanyakan ”bagaimana hubungan cerita-cerita yang menjadi dasar tema pembebasan (freemason) terhadap iluminati dalam Yahudi?” dengan kata lain ”apa freemason adalah dasar dari iluminati?”, ataukah ”apa iluminati memiliki dasar sendiri diluar freemasonry?” dengan kata lain, ”apa iluminati berbeda dengan freemasonry?



Iluminati dalam Ajaran Yudaisme

Apa itu iluminati? Iluminati artinya menyinari. Jika menggunakan Alkitab ver. KJV anda tidak akan menemukan kata illuminate atau iluminati. Tetapi anda akan menemukan kata illuminate pada Alkitab versi CSB atau Holman Christian Standard Bible yang dipublikasikan tahun 2004 yang lalu. Ayatnya Keluaran 25:37 dan Nehemia 9:12 dan Alkitab versi GNV atau Geneva Bible tahun 1599 dalam Ayub 33:30. Alkitab versi MRD, Peshita, James Murdock Translation tahun 1852 dalam Efesus 5:14. Alkitab versi NJB atau The New Jerusalem Bible tanpa tahun dalam Wisdom 17:5 “No fire had power enough to give them light, nor could the brightly blazing stars illuminate that dreadful night”. Lalu, Alkitab versi PHE atau Philo (tanpa tahun) dalam Spec 2:141: ”Thirdly, because at that period the more powerful and important body gives a portion of necessary assistance to the less important and weaker body; for, at the time of the new moon, the sun begins to illuminate the moon with a light which is visible to the outward senses, and then she displays her own beauty to the beholders. And this is, as it seems, an evident lesson of kindness and humanity to men, to teach them that they should never grudge to impart their own good things to others, but, imitating the heavenly bodies, should drive envy away and banish it from the soul”, dan QG 3:15 “What is the meaning of the expression, "Behold there was a smoking furnace and torches of fires, which passed through the middle of those divisions?" [Kejadian 15:17,18]. The literal meaning of the statement is plain, for the fountain or root of the divine word will have the victims consumed, not by that fire which is given for our use, but by that which descends from above, out of heaven, in order that the purity of the essence of heaven may bear witness to the sanctity of the victims. But if we regard the inward meaning of the words, all things which are done beneath the moon are here compared to a smoking furnace, on account of the vapor which rises up out of the earth and water. As also the divisions of nature are, as has been already shown, every portion of the world being divided into two parts; and by these there are kindled, as it were, torches of fire, being powers which are more rapid in motion and more efficacious, being burning, in truth, like divine fiery discourses, at one time keeping the whole universe in a state of integrity reciprocally with themselves, and at another cleansing away the superfluous darkness. But the following interpretation may also be given with propriety in a more familiar manner. Human life is like unto a smoking furnace, because it has not a pure fire and an unalloyed brilliancy, but a great deal of smoke, smoking darkly through the flame, which causes mist and darkness, and an obscuration, not of the body but of the soul, so that this last cannot discern things clearly, until God the redeemer commands the heavenly lamps to arise, I mean those more pure and more holy radiations which unite those parts previously divided in two, on the right hand and on the left, and, at the same time, illuminate them, being the causes of harmony and of lucid clearness”.

Istilah Illuminati atau illuminate digunakan dalam cerita-cerita Alkitab PL walaupun tidak sering disebutkan dalam Alkitab namun istilah ini merupakan istilah yang khas untuk menggambarkan salah satu dari sekian banyak ‘identitas’ agama Yahudi. Iluminati sebagai identitas agama Yahudi nampak dalam penggunaan istilah iluminati untuk menunjukkan : (1) benda-benda keramat agama Yahudi, dan (2) konsep hidup dalam geneologi Yahudi.



A. Simbol Iluminati dalam Benda-Benda Keramat Yahudi

Agama Yahudi mempercayai sepenuhnya Abraham adalah Bapa agama Yahudi ketika Abraham dan Allah membuat perjanjian tentang keturunan disitu diselipkan peristiwa illuminati dalam benda-benda seperti perapian, bara api dan lampu obor diigunakan dalam upacara-upacara mistis keagamaan Yahudi pada hari Pendamaian di Kuil mereka. Selain itu, identitas Bangsa Yahudi kemudian dibuat dalam model Kuil di dunia ini melalui 7 Kaki Dian, atau 7 Kandil. Paling sering dibanggakan oleh mereka adalah penggambaran Tuhan mereka bernama ”YHW” (baca: Yahoo) pada tiang awan dan tiang api. (Lukas 3:8, Kej 15:17, Imamat 16:12, Kel 25:37, Neh 9:12) (catatan : bukan YHWH, sebab YHWH memiliki akar kata lagi sebagai YHW, baca : Yahoo)



B. Simbol Iluminati sebagai Konsep Hidup dalam Geneologi Yahudi.

Kita tahu bersama kalau Agama Yahudi mempercayai sepenuhnya Abraham adalah Bapa agama Yahudi. Sekalipun dalam perjanjian Abraham dengan Allah tetap ditulis makna illuminati. Bagi mereka yang memiliki keturunan genetika Yahudi, -sebab kalau berbicara Yahudi, itu tidak bisa dilepaskan dengan masalah genotipe, keturunan, dsb-. Konsep kehidupan itu tidak lepas dari illuminati. Sebagai salah satu contoh penganut konsep kehidupan Illuminati Yahudi yaitu : Elihu.

Siapa itu Elihu? Kalau membaca kitab Ayub, khususnya Ayub pasal 32-37 disitu ditulis tentang perdebatan Elihu terhadap Ayub yang begitu mempertanyakan tindakan Allah dan Allah itu sendiri terhadap diri Ayub. Elihu adalah teman Ayub yang paling gigih membela ’allah’ menurutnya.

Kita akan tahu jenis ’allah’ yang dibela Elihu bila mengetahui geneologi Elihu. Elihu disebut sebagai anak dari Barakhel. Keberadaan Elihu hanya muncul dalam cerita Ayub manakala Elihu datang menjenguk penderitaan Ayub, alih-alih menguatkan, Elihu datang justru terusik untuk berdebat karena pertanyaan-pertanyaan skeptik Ayub kepada sang Pencipta. Sesudah dan sebelum itu, persahabatan Elihu dan Ayub menjadi misteri yang hanya bisa ditelusur melalui geneologi Elihu sendiri.

Menelusur geneologi Elihu akan terlihat beberapa titik pertemuan geneologi Elihu dengan keturunan Yahudi lain. Kita tahu bersama kalau keturunan dan bangsa Yahudi muncul sebagai salah satu garis keturunan dari 12 anak Yakub yaitu Yehuda. Yakub yang berganti nama sebagai Israel adalah anak dari Ishak, artinya Yakub sebagai cucu Abraham. Bila kita bicara Abraham, kita juga artinya sedang berbicara Ishak dan Yakub sebagai nenek moyang bangsa Israel-Yahudi.

Abraham memiliki dua saudara kandung yaitu : Nahor dan Haran. Haran sebagai ayah Lot, Yiska dan Milka meninggal dan Nahor kemudian memperistri Milka, adik perempuan Lot. Sedangkan adik laki-laki Lot yaitu Yiska tidak dicatat lagi setelah itu. Melalui perkawinan dengan keponakannya sendiri, maka Nahor mendapatkan 8 orang anak. Milka sendiri dicatat memberi anak kepada Nahor salah satunya bernama Bus. Bus adalah anak bungsu Nahor dari Milka. Tidak dicatat peran anak Nahor yang satu ini, tetapi di kemudian hari jelas bahwa keturunan Nahor dikenal sebagai orang Bus. Elihu salah satunya adalah keturunan Nahor atau orang Bus dan berteman dengan Ayub.

Lalu apa hubungannya Elihu dengan keturunan Yahudi? Bagaimana bisa Elihu orang Bus keturunan Nahor menjadi bagian dalam keturunan Abraham dalam silsilah Yehuda. Inses yang terjadi antara keturunan Abraham dan dengan keturunan Nahor menyebabkan keterangan geneologi ini menjadi rumit. Bukan hanya keturunan Yehuda sebagai keturunan Abraham yang mengalami perkawinan inses dengan orang-orang Bus dari keturunan Nahor, tetapi juga suku-suku lain dalam Israel misalnya suku Gad mengalami hal yang sama. Contoh paling jelas inses ini pernah terjadi antara Ribka keturunan Nahor dan Ishak keturunan Abraham..

Pada buku Ayub pasal 32, diberi keterangan lagi mengenai garis keturunan dari Elihu. Elihu berasal dari kaum Ram. Melalui susunan yang rumit geneologi Yahudi ini dapat dilihat kalau keturunan Yahudi diambil dari nenek moyang mereka yaitu Yehuda. Sekalipun tidak jelas hubungan kaum Ram dengan orang Bus dalam garis keturunan Yehuda atau Yahudi dan apakah kaum Ram yang dimaksud adalah anak Hezron atau Ram anak Yerahmeel cucu Hezron. Tetapi satu hal yang pasti bahwa kaum Ram ini tiba-tiba sudah dicatat didalam garis keturunan Yehuda.

Begitu panjang alur keturunan Yahudi ini serta-merta begitu mendalam juga konsep iluminati dalam ajaran mereka dan mencoba menawarkan konsep Iluminati ini sebagai jawaban kepada Ayub sebagai seseorang yang sedang dirundung bencana. Kata Elihu: ”Sesungguhnya, semua ini dilakukan oleh Allah, dua-tiga kali kepada manusia, mengembalikan nyawanya dari kuburan sehingga ia diterangi oleh cahaya hidup”. Jadi,tidak heran lagi kalau Elihu membawa konsep Iluminati kepada Ayub bahwa bencana dan penderitaannya sebagai tindakan ’allah’ (Kej 11:27, 22:20-24, Ayub 32:2,6, 33:29,30

Bahaya Laten Illuminati , Freemason & New World Order

dalam topik ini saya hanya menulis dan hanya serring tentang hal ini yang cukup menarik yang saya ambil dari beberapa sumber yang bisa membuka wawasan kita sebagai orang Kristen : so mohon komentar dan ralat untuk perbaikan tulisan yang ada GBU

Freemasonry adalah organisasi Yahudi Internasional, sekaligus merupakan gerakan rahasia paling besar dan palling berpengaruh di seluruh dunia. Freemasonry terdiri dari dua kata yang di satukan. Free artinya bebas atau merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun atau pembangun.
Di permukaan "Freemasonry" membangun citra sebagai gerakan moral dengan membentuk antara lain gerakan 'theosofi' yang berkembang menjadi quasi-agama, serta gerakan kontradiksinya 'the Freethinkers' ("Pemikir Bebas"), yang secara jelas menyatakan diri sebagai gerakan atheisme (di Hindia Belanda theosofie masuk pada tahun 1901, demikianjuga gerakan de vrijdenkers, bersamaan dengan masuknya Sneevliet yang membawa paham komunis). Pendirian berbagai organisasi pro-bono tersebut bertujuan untuk mengobok obok landasan moral masyarakat, melakukan penyebaran pemikiran yang bertujuan untuk mengacaukan aqidlah, dan dengan itu menimbulkan konflik-konflik di dalam masyarakat. Untuk menutupi tujuan itu, "Freemasonry" di kemudian hari mendirikan perkumpulan yang berselubungkan sebagai klub charitas eksklusif seperti the Rotary Club, the Lions, serta LSM-LSM yang bergerak di bidang politik, hukum, serta lingkungan hiclup, dan sebagainya.

Perlahan lahan Organisasi ini sudah mulai mengakar khususnya lewat sistem ekonomi , Neo Lib adlah produknya. bagaimana sikap kita menghadapinya? ciri - ciri akhir zaman kah???

Target Illuminati dan Komite 300

Diambil dari buku: Conspirator's Hierarchy: The Story of the Committee of 300

Oleh: DR. John Coleman


1. Mendirikian Sebuah Pemerintahan Dunia Tata Dunia Baru dengan menyatukan gereja dan sistem moneter dibawah pengaturan mereka. Gereja pertama dibangun pada tahun 1920-an dan 1930-an. Mereka menyadari akan perlunya kepercayaan religi yang melekat dalam diri manusia, yang pada gilirannya akan dijadikan sebagai alat untuk mencapai target dari tujuannya, oleh karena itu mereka membangun sebuah majelis "gereja" untuk mengarahkan kepercayaan umat manusia ke arah yang diinginkan, sesuai dengan tujuan mereka.

2. Menyempurnakan perusakan secara keseluruhan identitas nasional semua bangsa, sebagai konsideran utama jika konsep Sebuah Pemerintahan Dunia berhasil dilaksanakan.

3. Melakukan penyempurnaan perusakan semua agama dan terutama agama Kristen, dengan sebuah pengecualian sebuah agama yang boleh eksis, yaitu agama hasil ciptaan mereka, seperti yang disebutkan di atas.

4. Menyempurnakan kemampuan alat kontrol setiap manusia melalui pengendalian pikiran (mind control) dan tekonotronik (techonotronic) sebagaimana disebut oleh Zbignew Brzezinksi, yang akan menciptakan sebuah robot seperti manusia dan sebuah sistem teror yang akan membuat Felix Dzerzinhski’s Red Terror terlihat seperti anak-anak yang sedang bermain.

5. Menyempurnakan akhir dari semua industrialisasi dan produksi nulkir yang menghasilkan tenaga listrik, yang mereka sebut dengan "the post-industrial zero-growth society"/masyarakat ..... . Kecuali komputer dan jasa industri. Industri-industri AS yang tersisa akan dipindahkan ke negara lain, seperti Meksiko yang terdapat tenaga kerja budak yang berlimpah-limpah. Seperti yang telah kita lihat pada tahun 1993 ini telah menjadi sebuah kenyataan melalui jalur North American Free Trade Agreement, dikenal dengan NAFTA. Orang yang tak memiliki pekerjaan di AS segera sesudah kehancuran industri akan menjadi pencandu opium-heroin atau kokain, atau menjadi statistik dari proses penghapusan "kelebihan penduduk", yang kita ketahui dengan sebutan Global 2000 Report.

6. Mendorong, dan pada akhirnya melegalisasi penggunaan narkoba/obat-obatan terlarang dan pembuatan pornografi dalam bentuk "seni", yang akan diterima oleh masyarakat global dan akhirnya menjadi suatu yang biasa.

7. Menyempurnakan depopulasi kota-kota besar menurut uji coba yang dijalankan oleh rezim Pol Pot di Kamboja. Sangatlah menarik untuk mengetahui bahwa rencana-rencana genocide/pembataian dibuat di AS oleh salah satu fondasi penelitian Club of Rome, dan dikepalai oleh Thomas Enders, seorang pegawai ranking atas State Department. Juga sangat menarik bahwa komite kini sedang berkinginan untuk mengembalikan para pembunuh Pol Pot ke Kamboja.

8. Menekan semua perkembangan ilmiah, terkecuali yang dianggap menguntungkan Illuminati. Yang menjadi sasaran khusus ialah energi nuklir untuk tujuan damai. Yang paling dibenci ialah percobaan peleburan/fusion yang kini sedang dicemoohkan dan ditertawakan oleh Illuminati dan JACKAL pressnya. Perkembangan peleburan/fusion torch ini akan memadamkan konsepsi Illuminati mengenai "terbatasnya sumber daya alam". Sebuah FUSION TORCH, jika digunakan dengan benar, akan menciptakan sumber daya alam yang berlimpah tetapi hingga kini belum dipergunakan, bahkan dari bahan-bahan yang paling biasa. Penggunaan FUSION TORCH banyak sekali dan akan menguntungkan umat manusia dalam segala hal, tetapi fakta ini belum juga sedikitpun diberitahukan kepada maysarakat.

9. Menyebabkan kematian atas tiga milyar orang pada tahun 2050, dengan melalui perang yang dibatasi di negara-negara maju, dan dengan bantuan kelaparan dan berbagai penyakit di negara-negara dunia ketiga, orang-orang yang mereka sebut "useless eater". Komitee 300 (Illuminati) memerintahkan Cyrus Vance untuk membuat tulisan ilmiah tentang masalah ini mengenai bagaimana cara melakukan pembunuhan massal seperti ini. Tulisan tersebut dibuat dengan judul "Global 2000 Report" dan diterima serta disetujui untuk dilaksanakan oleh mantan Presiden James Earl Carter dan Edwin Muskie, lalu oleh Menteri Negara untuk dan atas nama Pemerintahan AS. Atas persyaratan yang tercantum di Global 2000 Report, populasi AS harus dikurangi hingga 100 juta pada tahun 2050.

10. Untuk melemahkan akhlak bangsa dan untuk mengacaukan pekerja di tingkat buruh dengan menciptakan PHK. Dengan berkurangnya pekerjaan dalam kaitannya dengan aturan pertumbuhan nol industri yang diciptakan oleh Club of Rome, laporan menggambarkan kelak pekerja yang sudah dirusak akhlaknya dan dilemahkan semangatnya akan lari kepada alkohol dan narkoba. Generasi muda akan didorong melalui musik rock dan narkoba untuk memberontak status quo, dengan begitu akan meremehkan dan akhirnya menghancurkan keluarga. Mengenai ini, Komitee memesan Institut Tavistock untuk mempersiapkan sebuah cetak biru, bagaimana cara meraih tujuan mereka. Tavistock mengarahkan Standford Research untuk menjalankan pekerjaan dibawah pengarahan Prof. Willis Harmon. Kerja ini kemudian dikenal dengan "Aquarian Conspiracy"

11. Untuk menjaga orang dimanapun dalam penentuan takdir mereka masing-masing, dengan cara menciptakan krisis yang berkelanjutan lalu "mengatur" krisis tersebut. Ini akan membingungkan dan menghancurkan moral penduduk secara luas dimana mereka dihadapkan dengan terlalu banyak pilihan, dan akan menciptakan suatu skala kelesuan yang amat luas. Dalam kasus di AS, dibuatkan sebuah keagenan Management Crisis, yang disebut dengan Federal Emergency Management Agency (FEMA), yang keberadaanya mulai saya lampirkan pada tahun 1980.

12. Memperkenalkan cara pemujaan baru dan untuk melanjutkan penambahan cara pemujaan yang sudah ada, termasuk musik rock gangster, seperti the Rolling Stones (sebuah group gangster yang dibentuk/FAVORED oleh European Black Nobility), dan semua group ciptaan Tavistock yang diawali oleh the Beatles.

13. Meneruskan pembangunan cara pemujaan Fundamentalisme Kristen dimulai oleh Darby, seorang pelayan British East India Company, yang akan disalahgunakan untuk memperkuat ZIONIST STATE Israel dengan mengidentifikasi bangsa Yahudi melalui mitos "Orang-orang pilihan Tuhan", dan dengan menyumbang banyak uang, yang mereka percayai mereka menyumbang untuk alasan religi demi kemajuan umat Kristen.

14. Menekan penyebaran cara pemujaan keagamaan, seperti Persaudaraan Muslim, Fundamentalisme Muslim, THE SIKHS dan untuk menyelesaikan eksperimen tipe pengendalian pikiran Jim Jones dan "Anak Sam". Sangat berharga untuk diketahui bahwa Khomeini merupakan ciptaan dari Inteligensi Militer Inggris Divisi 6, M16 terbaru. Pekerjaan rinci ini menunjukkan proses tahap demi tahap dimana Pemerinthan AS menerapkan untuk menempatkan Khomeini pada kekuasaan.

15. Mengekspor gagasan "liberalisasi religius" ke seluruh dunia juga untuk mengikis semua agama yang ada, tetapi lebih khususnya tertuju pada agama Kristen. Ini dimulai dengan "Theologi Liberalisasi Jesuit", yang mangakhiri kekuasaan Keluarga Somoza di Nicaragua, dan kini sedang menghancurkan El Salvador, kini memasuki "perang saudara" tahun ke-25. Costa Rica dan Honduras juga dilibatkan dalam aktifitas revolusi, yang dihasut oleh Jesuit. Satu kesatuan sangat aktif dalam liberalisasi teologi ialah Misi Komunis Mary Knoll. Ini melibatkan perhatian media yang luas atas pembunuhan empat dari yang disebut "biarawati" Mary Knoll di El Savador beberapa tahun lalu. Empat biarawati iti merupakan agen Komunis subversif dan kegiatan mereka secara luas didokumentasikan oleh Pemerintah El Savador. Media massa AS dan media baru/new media menolak memberi pemeberitaan mengenai pendokumentasian massal yang dimiliki oleh Pemerintah El Savador, yang membuktikan apa yang dilakukan para biarawati Misi Mary Knoll di negara tersebut. Mary Knoll bekerja untuk banyak negara dan ditempatkan untuk memimpin peran utama dalam membawa Komunisme ke Rhodesia, Mozambik, Angola dan Afrika Selatan.

16. Menyebabkan keruntuhan ekonomi dunia dan menimbulkan kekacauan politik secara total.

17. Mengambil alih kekuassan atas semua kebijaksanaan dalam maupun luar negeri AS.

18. Memberikan dukungan penuh terhadap institusi supranasional seperti United Nations (PBB), IMF, Bank of International Settlements, Mahkamah Internasional dan sebisanya membuat institusi lokal menjadi kurang efektif, dengan perlahan-lahan menghapusnya atau membawa mereka ke dalam PBB.

19. Menyusup dan menumbangkan semua pemerintahan, dan bekerja dari dalam untuk menghancurkan integritas kedaulatan bangsa-bangsa yang merepresentasikan mereka.

20. Mengatur aparat teroris dunia dan untuk bernegoisasi dengan teroris kapanpun terjadi tindak terorisme. Perlu diingat bahwa Bettino Craxi-lah yang membujuk/meyakinkan Pemerintah Itali dan AS untuk bernegoisasi dengan penculik Perdana Menteri Moro dan Jendral Dozier, Red Brigades. Disamping itu, Dozier diperintahkan untuk tidak mengatakan apapun mengenai apa yang terjadi padanya. Jika suatu saat ia melanggar perintah tersebut, Henry Kissinger akan membuat ia mengalami apa yang dialami oleh Aldo Moro, Ali Bhutto dan Jenderal Zia ul Haq.

21. Mengambil alih kontrol pendidikan di Amerika dengan maksud dan tujuan untuk sepenuhnya menghancurkannya. Pada tahun 1993, kekuatan penuh efek dari peraturan ini menjadi kenyataan, dan akan menjadi lebih merusak lagi dengan adanya pengajaran "Outcome Based Education" (OBE) pada sekolah dasar .


Original source: AmericanPatriotFriendsNetwork