Sabtu, 27 Februari 2010

Test Temperamen..

Cara sederhana mengetahui temperamen anda, beri tanda x pada abjad yang tepat dengan sifat Anda.
1….. (A). Secara spontan cepat berbicara , (B). Berkemauan keras, keras kepala/ngotot (C). Serius/sulit diajak bercanda, (D). Pendiam dan lambat berbicara
2….. (A). Ceria, (B). Suka memerintah, (C). Suka matematika/berhitung, (D). Suka berdamai
3….. (A). Lincah, (B). Suka berdebat, (C). Rela berkorban, (D).Tunduk/takluk
4….. (A). Suka tampil di panggung , (B). Cepat bertindak, (C). Setia, (D). Acuh tak acuh
5….. (A). Tidak pemalu, (B). Banyak akal/licik, (C). Kritis/senang berpikir, (D). Sabar, lembut
6. ….(A). Berubah-ubah/angin-anginan, (B). Suka tantangan/berani, (C). Pandai dan berbakat, (D). Ramah
7….. (A). Senang dipuji, (B). Percaya diri/mandiri, (C). Pendendam, (D). Tidak tegas
8.….(A). Pelupa, (B). Tidak sabar, (C). Teratur dan rapih, (D). Penakut/kuatir
9….. (A). Sering minta maaf, (B). Terus terang/tegas, (C). Teliti/cermat, (D). Lemah kemauan
10….. (A). Usil/suka mengganggu, (B). Tidak sensitif, (C). Suka keindahan, (D). Malas/lambat
11….. (A). Mudah bergaul, (B). Dapat memutuskan, (C). Ekonomis, (D). Pendengar yang baik
12….. (A). Tidak disiplin, (B). Konsekuen/tepat, (C). Sopan/terpelajar, (D). Puas diri
13.….(A). Penakut, (B). Pemarah, (C). Selalu curiga, (D). Tidak bertujuan
14….. (A). Hidup apa adanya/polos, (B). Suka melawan, (C). Sulit menerima pujian, (D). Menengahi masalah
15….. (A). Berlebih-lebihan, (B). Tekun/ulet, (C). Tidak percaya diri, (D). Kikir
16….. (A). Tidak rapih/kotor, (B). Tidak mau kompromi, (C). Mudah tersinggung, (D). Sederhana
17….. (A). Berkemauan lemah, (B). Aktivis, (C). Suka mencela, (D). Melindungi diri
18….. (A). Berbelaskasihan, (B). Mampu memimpin, (C). Tidak suka tampil, (D). Berbahagia
19….. (A). Suka bercanda/bermain, (B). Berpusat pada tujuan, (C). Sulit bergaul, (D). Menerima kehidupan
20….. (A). Sembrono/kurang sopan, (B). Agresif, (C). Suka menyendiri, (D). Kebiasaan tertib
TOTAL: A =….., B =….., C =….., D =…..
Keterangan: A = Sanguine, B = Kolerik, C = Melankolik, D = Flegmatik.
Jumlah terbanyak menunjukkan temperamen anda yang paling dominan, misalnya A = 4, B = 3, C = 7, D = 6; maka temperamen anda adalah Melankolik-Flegmatik

asal usul temperamen

Temperamen adalah gabungan dari sifat/karakteristik dalam diri seseorang yang cenderung menentukan cara ia berpikir, bertindak, dan merasa. Temperamen kita merupakan bawaan sejak lahir. Peneliti seperti William H.Sheldon (1898-1977) menemukan adanya kaitan erat antara karakteristik fisik seseorang dengan tempera mennya. Sadar atau tidak, temperamen berpengaruh kuat dalam tingkah laku kita sehari-hari. Dengan mengenali temperamen seseorang, kita dapat menduga bagai mana reaksinya bila dihadapkan pada situasi tertentu, mengapa ia bertindak seperti itu, tipe pekerjaan bahkan tipe kekasih macam apakah yang cocok baginya. Pada dasarnya, temperamen manusia dapat digolongkan menjadi 4 golongan dasar:
1. Sanguinis
Memiliki pribadi yang hangat, bersemangat dan menikmati hidup. Sifat cerianya membuat ia mudah menularkan semangat kepada orang lain lewat kata-katanya yang riang. Ia tidak pernah kekurangan sahabat, karena mampu merasakan suka dan duka orang yang ditemuinya. Ia ramah dan suka berbicara. Petrus diduga ber-temparemen sangunis. Ia lebih banyak bicara ketimbang para murid lainnya dan mampu mencipta kan suasana,namun tidak disiplin, labil, dan egosentris.
2. Kholeris
Seorang kholeris cenderung aktif, berkemauan keras, dan mandiri. Ia bisa bersikap tegas dan mudah mengambil keputusan bagi diri sendiri atau orang lain. Ia mempe ngaruhi orang lewat ide-ide, rancangan, visi, dan ambisinya. Ia tidak mau terlibat dalam kegiatan yang tidak punya tujuan. Itu sebabnya ia dapat sukses memimpin proyek-proyek besar. Namun ia lemah dalam hal emosi. Tidak mudah bersimpati kepada orang lain. Kurang peka. Cenderung mendominasi dan memakai orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri.
3. Melankolis
Orang melankolis sangat sensitif dan perfeksionis. Ia suka merenung, menganalisa, dan dikuasai oleh perasaannya sendiri. Ia biasanya menyukai seni dan berbakat seni. Ia tidak bisa bersahabat dengan semua orang, tetapi sanggup menjadi sahabat setia untuk beberapa orang yang disukainya. Ia rela menderita dan memilih pekerjaan yang menuntut pengorbanan pribadi yang besar. Ia lebih pemurung dan suka menarik diri dari orang lain, kecuali pada saat suasana hatinya sedang meninggi.
4. Phlegmatis
Seorang phlegmatis hampir tidak pernah marah. Nampaknya ia tenang dan menyenangkan untuk diajak berteman. Ia punya pandangan optimis tentang hidup. Ia menghindari kekerasan dan bisa menjadi pendamai. Namun ía cenderung pendiam, malu-malu, dan dingin. Ia tampak tidak begitu bergairah dalam hidup. Lebih suka menjadi penonton ketimbang terlibat.
Tidak seorangpun hanya memiliki satu tipe temperamen saja (misalnya, 100% Melankolis). Tiap orang memiliki setidaknya perpaduan dua temperamen yang menonjol (misalnya: Kholeris-melankolis, Sanguinis-Choleris, dan lain-lain). Setiap temperamen punya sisi positif (kekuatan) dan sisi negatif (kelemahan) seperti yang terlihat pada bagan di bawah ini.
bersambung........

Jumat, 19 Februari 2010

WARISAN YANG MULIA

Kita telah ditebus bukan hanya dari kematian, tetapi kita juga telah ditebus dari kehidupan yang sia-sia.

Warisan yang paling penting adalah karakter/keteladanan.

Mazmur 127:3
Tuhan rindu untuk menaruh warisannya di dalam setiap anak. Ini harus menjadi kerinduan dari setiap Bapak.

Prinsip Warisan:

1. Tuhan menaruh suatu kemampuan yang mulia dan natural didalam setiap manusia untuk meninggalkan warisan.
2. Manusia tanpa warisan adalah manusia yang tidak mencapai tujuan akhir.
3. Rasa tidak aman karena tidak memiliki warisan atau buah yang tetap, yaitu anak-anak, akan membuat manusia untuk cenderung membangun tugu peringatan bagi dirinya sendiri.
4. Kita bisa saja menghidupi kehidupan yang penuh dengan karunia & fasilitas tetapi tidak meninggalkan warisan apa-apa.
Amsal 13:22 – harus ada transgenerational blessings (berkat yang turun temurun dari satu generasi kepada generasi yang berikutnya).

Warisan yang bisa kita tinggalkan:

1. Nama baik
Sebuah nama memiliki karakter.
Nama berbicara tentang pekerjaan.
Nama berbicara tentang tanggung jawab.
Kita harus menjaga nama baik Bapa disurga dan juga nama baik kita untuk diwariskan kepada anak-anak kita.

2. Teladan kuasa dan pengenalan akan Tuhan
Mazmur 78:1-8
Kita semua bertanggung jawab untuk memindahkan tongkat estafet kebenaran kepada generasi sesudah kita.
Ada tiga tingkatan dalam kehidupan:
1. Asumsi (praduga)
2. Pengetahuan
3. Hikmat

3. Kode genetik kita (DNA)
• Kita meninggalkan teladan standard bagaimana kita mengerjakan sesuatu.
• Standard teladan kita adalah kehambaan dan nilai-nilai pembapaan.

4. Lima tingkatan kehidupan (syarat mutlak yang setiap orang harus alami)
1. Berpindah dari ketidakbenaran kepada kebenaran.
2. Berpindah dari kebenaran kepada tujuan hidup (destiny).
Kalau kita punya visi & misi, kapasitas hidup kita pasti diperbesar.
3. Berpindah dari tujuan hidup kepada kesuskesan.
“Sukses bukanlah suatu tujuan, tetapi suatu perjalanan.”
Sukses tidak identik dengan uang karena “kekayaan adalah karena berkat Tuhan; susah payah tidak menambahinya.” Kekayaan hanyak akibat.
4. Berpindah dari sukses kepada signifikan.
Hidup signifikan berarti kehidupan yang memberi arti bagi orang lain.
Contoh hidup yang signifikan: Ibu Teresa.
5. Berpindah dari signifikan kepada suksesi.

TUJUAN KEHIDUPAN

Salah satu pertanyaan yang paling sering timbul dalam pikiran anak muda maupun orang dewasa adalah: “Apakah tujuan hidup saya?”
Untuk mengerti mengapa Allah menciptakan kita dan apakah kehendakNya bagi kehidupan kita, sangat penting untuk kita mengetahui jalan-jalan dan panggilan Allah.

Tuhan mau kita tahu tujuan kita, Sehingga kita tahu identitas, kapasitas, potensi yang Tuhan taruh dalam hidup kita.

PRINSIP-PRINSIP TUJUAN

1. Tuhan kita adalah Tuhan yang memiliki tujuan
2. Segala sesuatu dalam dunia ini memiliki tujuan .
3. Tidak semua tujuan telah diketahui
4. Kalau tujuan tidak diketahui maka penyimpangan dan pelecehan pasti terjadi.
5. Untuk mengetahui tujuan sesuatu, jangan bertanya pada sesuatu tersebut tapi tanyalah pada penciptanya.
6. Tujuan hanya dapat ditemukan dalam pikiran penciptanya
7. Tujuan adalah kunci pencapaian dan kepuasaan.

MENETAPKAN TUJUAN ALLAH DALAM HIDUP KITA

Tujuan akhir Allah untuk masing-masing kita ialah supaya kita menjadi semakin dan semakin menyerupai anakNya, Tuhan Yesus Kristus. Kemudian, tujuan Allah adalah agar kita menghasilkan kembali kehidupanNya di dalam kehidupan orang-orang di sekitar kita. Roma 8:28-31
Paulus menderita sakit bersalin supaya mereka yang bekerja bersama-sama dengan dia akan memiliki Kristus di dalam mereka. Galatia 4:19

A. TUJUAN ALLAH: KEDEWASAAN ROHANI.
Apapun yang menjadi tujuan kita dalam hidup ini, tujuan hidup kita yang terutama haruslah seperti yang dikatakan dalam Kolose 1:28: “Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.”

B. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN MEMBAWA SETIAP ORANG PADA KEDEWASAAN PENUH KRISTUS?

Artinya membangun prinsip-prinsip Firman Allah dalam kehidupan seseorang supaya ia diperlengkapi untuk mengerti dan mengikuti tuntunan Roh Kudus untuk mengetahui bagaimana mereseponi setiap situasi sesuai dengan sikap-sikap Kristus.


C. BAGAIMANA ALLAH MEMPERSIAPKAN KITA UNTUK MENYELESAIKAN TUJUAN INI?

Ia mengijinkan masalah, gangguan dan tanggung jawab-tanggung jawab masuk dalam kehidupan kita supaya kita dimotivasi untuk menyelidiki FirmanNya dan mengembangkan potensi penuh yang Ia telah tempatkan dalam hidup kita.

ROH Allah telah memberikan kepada kita bakta-bakat, kemampuan serta kapasitas rohani tertentu.
JIWA Ia juga telah memberikan kepada kita bakat, kemampuan dan kapasitas mental, emosional serta
TUBUH Kita juga telah diberi bakat, kemampuan dan kapasitas fisik.

• Allah tahu bahwa kembali pada kita sendiri, banyak dari kita hanya akan mengembangkan sedikit dari semua bakat, kemampuan dan kapasitas yang Ia telah tempatkan di dalam diri kita.
• Sebagai akibat dari kita tidak mengembangkan bakat, kemampuan dan kapasitas yang lain, maka kita akan mengalami kejenuhan dalam hidup kita.
• Karena itu, untuk mengarahkan dan memotivasi kita dalam mengembangkannya, Allah mengijinkan masalah, gangguan dan tanggung jawab tertentu masuk dalam kehidupan kita


D. Mempertajam tujuan kehidupan dengan lima tingkatan kehidupan

1. Berpindah dari ketidakbenaran kepada Kebenaran
2. Berpindah dari Kebenaran kepada Tujuan
3. Berpindah dari Tujuan kepada Keberhasilan
4. Berpindah dari Keberhasilan kepada Kehidupan yang memberi arti
5. Berpindah dari Memberi arti kepada Suksesi/MULTIPLIKASI DIRI

Melihat kelima hal yang di atas dapat di simpulkan bahwa mencapai tujuan adalah sebuah proses kehidupan yang panjang. Memang sudah sepatutnya kita berpikir proses. Tuhan kita menyukai proses dalam menjadikan kita seprti gambar anakNya Yesus Kristus. Kata kuncinya adalah perubahan; PERUBAHAN ADALAH PROSES KEHIDUPAN.

Rabu, 03 Februari 2010

temperamen dan pembentukan karakter 2

Mengalami Karakter yang Berkualitas dari Yesus

Terdiri dari :
1. Kejujuran (Truthfulness) vs Penipuan (Deception) P1
2. Ketaatan (Obedience) vs Keras Hati/ Kaku (Willfulness) P2
3. Tulus (Sincerity) vs Munafik (Hypocrisy) P3
4. Saleh (Virtue) vs Najis (Impurity) P4
5. Berani (Boldness) vs Ketakutan (Fearfulness) P5
6. Pengampunan (Forgiveness) vs Penolakan (Rejection) P6
7. Mempengaruhi (Persuasiveness) vs Debat (Contentiousness) P7
8. Kewaspadaan (Alertness) vs Acuh tak acuh (Unawareness) S1
9. Keramahtamahan (Hospitality) vs Penyendiri/kesepian (Loneliness) S2
10. Kemurahan hati (Generosity) vs Kikir (Stinginess) S3
11. Sukacita (Joyfulness) vs Mengasihi diri sendiri (Self-pity) S4
12. Penyesuaian diri sendiri (Flexibility) vs Keras adat (Resistance) S5
13. Kesediaan (Avaibility) vs Egois (Self-centeredness) S6
14. Ulet/ tabah (Endurance) vs Putus asa (Giving up) S7
15. Penguasaan diri (Self control) vs Sesuka hati/ikut-ikutan (Self indulgence) T1
16. Sikap hormat/menghargai (Reverence) vs Meremehkan (Disrespect) T2
17. Rajin (Dilligent) vs Malas (Slothfulness) T3
18. Cermat (Thoroughness) vs Ceroboh/ lalai (Incompleteness) T4
19. Dapat dipercaya/handal (Dependability) vs Mangkir/ tidak konsisten (Inconsistency) T5
20. Rasa aman (Security) vs Cemas/ kuatir (Anxiety) T6
21. Sabar (Patience) vs Kegelisahan/ terburu-buru (Restlesness) T7
22. Hikmat (Wisdom) vs Pikiran dunia (Natural inclination) E1
23. Ketajaman mengamati (Discerment) vs Menghakimi (Judgement) E2
24. Iman (Faith) vs Curiga (Presumption) E3
25. Penuh pertimbangan/Bijaksana (Discretion) vs Tanpa pertimbangan/ konyol/ naif (Simple mindedness) E4
26. Murah hati (Benevolence) vs Egois (Selfishness) E5
27. Kreatif (Creativity) vs Tidak kreatif/ penikmat (under-achievement) E6
28. Antusias (Enthusiasm) vs Apatis (Apathy) E7
29. Bisa mendayagunakan/ penggagas (Resourcefullness) vs Membuang dengan percuma/ penghambat (Wastefulness) G1
30. Hemat (Thiftiness) vs Boros/berlebihan (Extravagance) G2
31. Kepuasan (Contentment) vs Tamak/serakah (Covetousness) G3
32. Tepat waktu (Punctuality) vs Sering terlambat (Tardiness) G4
33. Tenggang rasa/Toleransi (Tolerance) vs Prasangka buruk (Prejudicess) G5
34. Penuh pertimbangan/ hati hati (Cautiousness) vs Ceroboh (Rashness) G6
35. Tahu berterima kasih (Gratefulness) vs Tidak tahu Berterima kasih (Unthankfulness) G7
36. Teratur/tertib (Oderliness) vs Berantakan (Disorganization) A1
37. Inisiatif (Initiative) vs Tidak tanggap (Unresponsiveness) A2
38. Tanggung jawab (Responsibility) vs Lalai/ tidak dapat diandalkan (Unreliability) A3
39. Rendah hati (Humility) vs Sombong (Pride) A4
40. Tegas (Decisiveness) vs Ragu-ragu/ plin plan (Doublemindedness) A5
41. Keteguhan hati/ gigih (Determination) vs Patah semangat (Faint heartedness) A6
42. Setia (Loyalty) vs Tidaksetia (Unfaithfulness) A7
43. Penuh perhatian (Attentiveness) vs Mengabaikan (Unconcern) C1
44. Kepekaan terhadap perasaan (Sensitivity) vs Tak berperasaan (Callousness) C2
45. Keadilan (Justice) vs Curang (Fairness) C3
46. Belas kasihan/ kepedulian (Compassion) vs Acuh (Indifference) C4
47. Lembut (Gentleness) vs Kasar (Harshness) C5
48. Kesopanan/rasa hormat (Deference) vs Kasar (Rudeness) C6
49. Kepatuhan (Meekness) vs Geram (Anger) C7

Selasa, 02 Februari 2010

Pelajaran Temperamen dan Karakter 1

menuju Hari kedepan kita akan belajar tentang temperamen

ulasan singkat
 sanguin adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah untuk membuat orang tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang lain. Tapi kelemahannya adalah dia cenderung impulsive, yaitu orang yang bertindak sesuai emosi atau keinginannya.
 Plegmatik, tipe plegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung tidak beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik turun emosinya itu tidak nampak dengan jelas. Orang ini memang cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik, ia intorspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang plegmatik adalah ia cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah, sehingga suka mengambil jalan pintas yang paling mudah dan gampang.
 Melankolik, Tipe melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus, yang paling sempurna dan dia memang adalah seseorang yang mengerti estetika keindahan hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat sensitif maka kita bisa menyimpulkan bahwa cukup banyak seniman yang memang berdarah melankolik. Kelemahan orang melankolik, ia mudah sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan murung.
 kolerik. Seseorang yang kolerik adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang yang berciri kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain, belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasaannya kurang bermain

perbedaan suka.sayang dan cinta

Saat kau MENYUKAI seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.

Saat kau MENYUKAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku menciummu?"
Saat kau MENYAYANGI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku memelukmu?"
Saat kau MENCINTAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya...

SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata "Sudahlah, jangan menangis."
SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.
CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis di pundakmu sambil berkata, "Mari kita selesaikan masalah ini bersama-sama."

SUKA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Ia sangat cantik dan menawan."
SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan matamu.
CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku.."

Pada saat orang yang kau SUKAi menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau SAYANGi menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau CINTAi menyakitimu, kau akan berkata, Tak apa dia hanya tak tau apa yang dia lakukan."

Pada saat kau SUKA padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.
Pada saat kau SAYANG padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat kau CINTA padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus...

SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan.
SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan.
CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu.

SUKA adalah hal yang menuntut.
SAYANG adalah hal memberi dan menerima.
CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.