Selasa, 26 Oktober 2010

Psikosomatis

A. Pengertian :
Psikosomatis, ditilik dari asal katanya yaitu psyche (mind) dan soma (body), berarti gangguan secara psikologis yang berakibat ketubuh kita. Beberapa jenis penyakit yang kerap menghampiri kita biasanya disebabkan oleh tekanan pikiran / stres. Pada dasarnya stres itu tidaklah buruk, ada stres yang bahkan memicu manusia agar melakukan hal-hal yang menyenangkan sebagai jalan keluarnya yaitu eu stress. Sedangkan Acute stress disebabkan karena kemacetan, deadline kerjaan ataupun tugas-tugas kuliah misalnya jadi lebih kepada stres sehari-hari.

Gangguan psikosomatis atau somatisasi adalah gangguan psikis yang menyebabkan gangguan fisik. Pendek kata, psikosomatik adalah penyakit fisik yang disebabkan oleh pikiran negatif dan/atau masalah emosi. Masalah emosi itu antara lain rasa berdosa, merasa punya penyakit, stress, depresi, kecewa, kecemasan atau masalah emosi negatif lainnya. Gangguan ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalaminya.
Untuk memahami terjadinya penyakit psikosomatis kita perlu mencermati hukum pikiran dan pengaruh emosi terhadap tubuh. Ada banyak hukum yang mengatur cara kerja pikiran, salah duanya adalah:
• Setiap pikiran atau ide mengakibatkan reaksi fisik.
• Simtom yang muncul dari emosi cederung akan mengakibatkan perubahan pada tubuh fisik bila simtom ini bertahan cukup lama.


B. Akibat dari Psikosomatis
Penyebab psikosomatis adalah chronic stress, stres ini bertahan lebih lama dan bila manusia telah ada ditahap stres ini biasanya akan terus menerus diserang pikiran2nya sendiri sampai kondisi fisik maupun mentalnya semakin melemah. Kita sering mendengar physical breakdown, hal ini terjadi karena manusia biasanya tidak sadar ataupun menyangkal kalau sedang mengalami stres yang pada tahap tertentu mengakibatkan tubuhnya kelelahan. Kondisi semacam ini biasanya ditandai dengan gejala gatal-gatal, adanya jerawat, mual, pusing, rambut rontok atau sakit maag. Akan tetapi jika gejala ini semakin intens bisa menyebabkan muntah darah, serangan jantung, stroke, kejang – kejang bahkan menderita kanker.
Penderita psikosomatis ketika diperiksa secara medis tidak ditemukan penyebabnya walau si penderita merasakan sakit. Gejala yang muncul pada setiap penderita psikosomatis ini ada yang sama ada juga yang berbeda tergantung dari ketahan tubuh manusia tersebut bagian fisik manakah yang paling lemah saat stres menyerang. Oleh sebab itulah maka perlunya kita menjaga ketahanan tubuh kita tetap prima.


C. Penanganan dari Psikosomatis
Dari situasi tersebut penderita psikosomatis tidaklah bisa disembuhkan melalui pengobatan secara medis dengan obat-obatan. Penyembuhan bagi penderita psikosomatis adalah dari “dalam diri” si penderita supaya tidak terjadi stres yang berkepanjangan, untuk itu ada beberapa solusi untuk menghindari terjadinya stres dan sembuh dari psikosomatis yaitu :
1. Hidup dengan pola pikir positif
Harus dapat merubah mind set agar lebih positif, ketika kita positif maka kita bisa menerima hal-hal yang terjadi di kehidupan kita sehingga kita akan terhindar dari stres.
2. Realistis
Manusia yang realistis lebih dapat menerima kenyataan, dapat pasrah dan menerima apa adanya.
3. Lawan
stres harus dilawan atau dikalahkan dengan kekuatan dari dalam diri manusia itu sendiri yaitu berpikiran positif.
4. Sehat jasmani dan rohani
Menjalankan pola hidup yang benar dengan mengkonsumsi 4 sehat 5 sempurna, cukup tidur dan berolah raga. Lakukan relaksasi, meditasi, yoga atau dapat dengan meluangkan waktu untuk berlibur melepaskan dari kepenatan rutinitas kita sehari-hari.




D. Pandangan Alkitab dari gejala Psikosomatis
Banyak di antara kita yang cenderung tidak ingin melihat diri sendiri dalam keadaan lemah, kurang mampu mengatasi masalah. Tampaknya lebih nyaman untuk menilai bahwa gangguan kesehatan yang kita alami adalah karena kelelahan, karena salah makan, dan sejenisnya. Namun, bila kita buta mengenai keadaan diri kita sendiri, tentu saja tidak akan dapat mengatasi persoalan secara tepat. Satu solusi semuanya terangkum di dalam Alkitab sehingga bagaimana kita mengatasi gangguan yang ada sesuai dengan pandangan Alkitab
a. Pandangan Alkitab mengenai pikiran yang positif

Dalam Galatia 5:9 berkata “Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan”. Bagamana memposisikan pikiran kita kepada karya Tuhan yang ajaib bagi kehidupan kita sehingga kita tidak stress dengan keadaaan yang ada di sekitar kita. Menerapkan konsep berpikir positif dalam memandang satu atau sejumlah permasalahan kehidupan, memang tidaklah mudah. Dikatakan demikian, karena banyak anak manusia yang cenderung lebih mudah mencerna atau memandang sesuatu pada sisi negatifnya, sedangkan sisi positifnyadilupakan. Bisa dibilang, kondisi seperti itu sudah menjadi fenomena umum ditengah-tengah masyarakat kita. Ketegangan pikiran yang disebabkan oleh beratnya beban pekerjaan, adanya sejumlah permasalahan hidup yang sedangdihadapi, atau dalam posisi emosional, sering kali membuat seseorang tidak dapat berpikir positif terhadap keadaan atau situasi yang sedang dihadapi.
Pengertian lainnya, konsep berpikir positif adalah upaya besar kita untuk mendikte setiap alur pemikiran dan pola sikap kita dengan tetap membuat pilihan-pilihan normatif serta terukur, dimana pilihan-pilihan itu membuat kita terlatih untuk membuat kesimpulan dan keputusan benar. Kecuali terkait dengan prinsip keimanan, ada baiknya kita jangan
terpaku pada satu dasar pemikiran semata. Segala tindakan yang diambil seseorang yang ingin menerapkan konsep berpikir positif, selalu diarahkan agar tidak melihat yang buruk-buruknya saja, namun meyakini kalau setiap masalah pasti ada hikmah yang dapat dipetik serta dapat dipakai sebagai langkah membawa diri pada sikap dan gaya hidup yang benar. Belajar berpikir positif dapat kita lakukan dimana-mana, di setiap langkah kehidupan yang harus kita lalui. Semakin kita mau belajar untuk berpikir positif dan tetap berusaha berpikir positif, maka itu sama artinya kita telah mengembangkan kualitas diri kita tanpa harus kita membuat kesalahan yang tidak perlu kita lakukan. Buatlah diri kita merupakan kehidupan yang di adoni dengan pemikiran yang selalu positif.

b. Pandangan Alkitab mengenai rasa berdosa dan kecewa
Banyak hal yang bisa kita pilih dalam kehidupan ini namun ada beberapa hal yang tidak bisa kita pilih. Diantaranya yang tidak bisa kita pilih adalah kita tidak bisa memilih dimana akan dilahirkan dan siapa yang akan menjadi orang tua kita.Saya tidak bisa memilih dilahirkan sebagai seseorang yang berkelamin laki-laki dari orang Indonesia keturunan etnis Tionghoa.Saya tidak bisa memilih untuk dilahirkan sebagai anak yang ditolak dan setelah saya selidiki ternyata orang tua saya juga telah mengalami penolakan dari generasi sebelumnya.Akan tetapi, saya bisa memilih untuk dipulihkan dengan membuka diri terhadap proses pemulihan dari Tuhan sehingga generasi setelah saya tidak harus mengalami luka penolakan yang pernah saya alami.Anda semua yang bergumul dengan luka-luka batin juga dapat memilih untuk dipulihkan oleh Tuhan jika anda mau terbuka dan diproses olehNya.Langkah pertama untuk mengalami proses pemulihan tentu anda harus terlebih dahulu memiliki keinginan untuk dipulihkan.

Dengan mengutip ayat seperti Mzm. 139:13–14 yang berkata “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya “.Orang didorong untuk merasa dirinya berharga dan memiliki kepercayaan diri. Padahal sesungguhnya itu hanya merupakan pengembangan kepribadian, yang tidak ada bedanya dengan pelatihan pengembangan diri oleh para motivator di luar gereja. Memang saat manusia jatuh ke dalam dosa, gambar diri yang ditempatkan Allah telah rusak. Namun Ia ingin agar kita memiliki kembali gambar diri dari Allah tersebut. Tuhan Yesuslah teladan kita, Ia harus hidup di dalam diri kita. Itulah sebabnya kita harus selalu mengenakan pikiran dan perasaan Kristus. Milikilah tujuan hidup yang jelas, sehingga kita punya semangat untuk memaknai hari-hari kita. Milikilah motivasi yang tulus, supaya kita dapat merasakan sukacita saat hendak mencapai tujuan. Milikilah perencanaan yang benar, agar kita menjadi orang-orang yang bijaksana karena tidak menyia-nyiakan waktu hidup kita. Mari menjadi anak-anak Tuhan yang rajin dan penuh semangat dalam hidup ini, seperti apa yang telah Paulus lakukan, "Aku ... berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus" (Filipi 3:14).

c. Pandangan Alkitab mengenai hidup sehat secara rohani.
Lewat Firman dalam Amsal 11:17. Yang berkata “Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.”- Kesehatan tidak bisa dipisahkan dari kesuksesan. Jika kita memiliki kesehatan yang prima, kita pun bisa bekerja dengan penuh semangat, penuh vitalitas dan konsentrasi penuh. Namun jika kita sakit-sakitan, sedikit banyak tentu hal tersebut berpengaruh terhadap pekerjaan ataupun kesuksesan kita. Saat saya sakit, saya juga tidak bisa berbuat banyak. Bukankah demikian juga halnya dengan Anda? Menurut sebuah penelitian, seberapa bagus tingkat kesehatan kita akan ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan kita. Itu sebabnya jika kita ingin memiliki kesehatan yang baik, kita harus mulai mengubah pola pikir, pola makan dan pola hidup kita. Itulah tiga hal yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan.

E. Kesimpulan
Psikosomatis perlu ditangani sedini mungkin sebab dapat mempengaruhi yang lain, karena pada tahap yang intens akan mengganggu kualitas hidup manusia tersebut terhadap orang lain. Sebagai contoh penderita psikosomatis parah akan mengalami penebalan kulit yang menimbulkan bau. Keadaan inilah yang akan mengganggu manusia disekelilingnya dan bagi penderita bisa menurunkan rasa percaya diri yang dapat lebih memperburuk keadan si penderita. Ketidak teraturan adalah faktor utama penyebab stres. Perasaan bahwa segala sesuatu kacau balau dan di luar kontrol seringkali merupakan penyebab dari stres. Hal ini terutama sekali ketika Anda telah menderita stres dan kelelahan syaraf.
"Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal." (1 Tim 4:8a) Beberapa orang Kristen percaya bahwa ayat Alkitab ini menunjukkan bahwa latihan badani tidak berguna, walau pada kenyataannya ayat ini mengatakan bahwa latihan badani ini berguna, tetapi hanya sedikit bila dibandingkan dengan latihan secara rohani yang berguna bagi kita secara kekal. Alasan bahwa hal ini hanya berguna sedikit, sebab tubuh secara fisik adalah hanya bagi waktu, tetapi roh kita kekal. Sayangnya banyak orang Kristen tampak memiliki pengaruh bahwa latihan fisik tidak rohani dan mereka memiliki ide bahwa sebab mereka orang Kristen tubuh mereka tidak diperuntukkan pada beberapa alat seperti yang dilakukan oleh orang non Kristen.
Ini adalah satu kenyataan yang tidak dapat disangkal bahwa latihan teratur adalah penting bagi pemeliharaan kesehatan yang tepat. Ini juga benar bahwa latihan ini penting bagi kesehatan emosional Anda yang kacau balau. Kesehatan orang, yang berlatih secara teratur, adalah jauh berkurang untuk menderita kekacauan yang dapat disebabkan oleh stres. Berjalan-jalan santai adalah latihan yang paling sederhana, dan mungkin tipe terbaik untuk latihan fisik. Ini tidak meminta alat tipe khusus apapun dan dapat dengan mudah di masukkan dalam gaya hidup dan komitmen Anda yang tetap.

Bahaya Laten Illuminati , Freemason & New World Order ses3

Dalam buku The Challenge of the Cults and New Religions, Ron Rhodes menyebutkan empat kegagalan Gereja Kristen yang mendorong berkembangnya keanggotaan gereja-gereja alternative-sesat:

1. Gagal menuntun anggota kepada perubahan kehidupan rohani. Menjadi umat percaya tetapi tidak dibarengi oleh perubahan sikap hidup yang sungguh-sungguh. Artinya bahwa ‘pemuridan’ dan ‘pelatihan’ tidak jalan dalam jemaat. Tidak menemukannya di jemaat sendiri, anggota pergi mencarinya di tempat lain.

2. Gagal memberikan ‘rasa memiliki’. Ada banyak anggota yang berpindah ke tempat yang kita sebut ‘sesat’ karena mereka merasa kesepian, tidak mendapat sahabat, dan tidak menemukan jati dirinya di jemaat. Sebaliknya mereka menemukan rasa diterima, rasa diperhatikan dan berarti dan ambil bagian, dan merasa bahwa mereka ada sumbangsi di tempat lain.

3. Gagal memenuhi kebutuhan dasar anggota. Dewasa ini orang berusaha untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan dasar, seperti: ‘Siapa aku ini?’ ‘Apa arti kehidupan?’ ‘Kemana saya pergi di akhir kehidupan?’. Bila pertanyaan-pertanyaan seperti ini tidak terjawab, anggota beralih untuk mencari jawaban di tempat lain.

4. Gagal menekankan pentingnya pengetahuan doktrin Alkitab. Ajaran sesat sama dengan ajaran palsu, tetapi tanpa memberikan pengetahuan yang memadai kepada anggota akan apa yang disebut kebenaran (Misalnya doktrin mengenai: KeAllahan, Yesus Kristus, Manusia, Dosa dan Keselamatan, Alkitab, dst), dengan mudah anggota akan terpengaruh dengan ajaran sesat.

Bagaimana kondisi di jemaat kita (?) Rasul Paulus menyebutkan jemaat sebagai ‘keluarga Allah,’ ‘jemaat Allah yang hidup,’ ‘tiang penopang’ dan ‘dasar kebenaran.’ (1 Tim 3:15). Jika jemaat kita gagal, kita gagal memenuhi misi yang diberikan Tuhan kepada jemaat. “Marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibr 10:25).

Pada saat gereja meninggalkan lingkungan keyahudiannya, ia menemukan tempat berpijak yg baru : kerajaan romawi dan seluruh bumi ini. Gereja mula-mula membawa serta imannya kepada yesus sang mesias, karena orang yahudi yg mengikuti-nya telah melihat mesias, imanuel ,allah beserta kita, sang bentara kerajaan; dan ia menampakan kehidupan kerajaan itu.

Kini di luar lingkungan yahudi gereja mesti melanjutkan sendiri pengenalannya tentang yesus tersebut . dan memang penekannya sedikit demi sedikit berubah. Karena berhadapan dengan dunia terbuka, ia harus menerjemahkan fungsi gereja purba ke dalam perspektif yg bagi dunia luas memiliki makna.

Kata ibrani yesyua, berubah menjadi yesus. Kata mesias dari bahasa ibrani, menjadi kristus. Pemahaman yesus selaku mesias bersumber pada banyak citra yg muncul dalam perjanjian lama dan tradisi yahudi. Sedikit dari kisah mesias ben daud, sedikit dari mesias ben yusuf, dan sedikit dari kisah umat allah selaku hamba yg menderita dalam yesaya 53 itu.

Gereja membentuk kembali beberapa dari gagasan yahudi yg bermacam-macam itu dan memberinya makna yg baru. Dan karena yesus tidak sepenuhnya “pas” dengan gagasan tradisional tentang mesias, maka gelar itu pun diberi nama baru : mesias menjadi kristus. Orang yahudi tidak melihat yesus selaku mesias, juga mereka tidak dapat juga menunjukan mesianisme dalam diri kristus yg dipercayai gereja sebagai manusia yg pernah berjalan di kota yerusalem dan galilea itu.

“pembacaan alkitab secara keseluruhan meninggalkan kesan yg kuat bahwa mesias akan membawa damai dan ia akan berupa manusia, bahwa allah itu satu dan bahwa peraturan ibadah akan dijalankan seturut dengan ketentuannya.” Namun, gereja telah meninggalkan masa lalu itu, dan memberi fokus kepada kristus dari pada kepada yesus. Apa yg penting kemudian adalah dimensi universal kristus, yaitu kristus kosmis, yg jelas sedikit sekali hubungannya dengan yesus sang manusia yg nyata itu. Selanjutnya, tidak ada lagi perkataan tentang kehidupan yesus dalam pengakuan iman dan tidak ada acuan lagi pada pengajaran-Nya. Namun, ia dipenuhi dengan fungsi penyelamatan dari kristus dan bagaimana ia turun ke bumi menyelamatkan manusia. Masa kehamilan dan kelahiran-nya menjadi petunjuk bagi tugas-nya. Hidupnya dilihat dalam terang kematian-nya. Ia lahir untuk mati dan akibatnya kematian-nya lebih penting dari jalan hidup-nya. Kematian-nya bermakna penyelamatan bagi yg percaya dan melalui kebangkitan-nya, akan bermakna pula sebagai jaminan dan sumber keselamatan tersebut.

Keselamatan yg digambarkan dalam perjanjian baru ternyata memiliki banyak citra. Pemberitaan yesus bahwa keselamatan sudah dekat ternyata terjalin dengan pengajaran-nya akan kerajaan allah. Di sini keselamatan itu memiliki dimensi religius, komunal, individual, dan sosial. Ia menjadi realitas sekarang dan realitas masa depan. Setelah paskah, kematian dan kebangkitan, yesus kristus menjadi citra yg utama akan keselamtan itu. Peristiwa golgota disamakan dengan peristiwa keselamatan itu. Namun tidak seorang pun yg memperhatikan bahwa keselamtan itu sudah nyata. Walaupun memang keselamatan itu berlangsung di dalam sejarah – “menderita dibawah pemerintahan Pontius pilatus , disalibkan, mati, dan dikubur” – barangkali ia terjadi tanpa dan di luar keterlibatan manusia. Orang-orang yg turut mengambil andil dalam kematian-nya hanya tambahan, menjadi penonton drama keselamatan kosmis itu yg tidak menyisakan ruang bagi peran aktif manisia. Kita dipanggil untuk ikut mengumpulkan buah-buah keselamatan itu, tetapi kita tidak dapat ikut serta dengan juruselamat itu dalam tindakan penyelamatan-nya. Tiba-tiba, tanpa sepengetahuan kita, meja keselamtan telah dibentangkan di depan manusia.

Dalam yudaisme, peran umat allah cukup besar dalam drama keselamtan itu. Israel berperan dalam hal itu. Keselamatan yg allah tawarkan kepada Israel memang berlangsung dalam sejarah, tetapi Israel tidak boleh hanya menjadi penontonnya ; Israel harus bersiap, memperlengkapi diri dan ikut “main” bersama. Malaikat tuhan melewati rumah-rumah Israel, hal itu terjadi karena Israel telah siap untuk keselamtan dengan menyiram pintu depan mereka dengan darah anak lembu. Dan ketika dengan tangan yg kuat dan teracung, tuhan menyelamtkan umat-nya dari kuasa mesir, itu terjadi dengan persiapan umat atas keselamtan itu. Mereka menyiapkan roti, yg tidak perlu ditunggu sampai beragi, tetapi membawa tempayan adonan dalam jubah mereka. Mereka mengangkat harta benda mereka keluar dari mesir, dan keselamatan terjadi. Di padang gurun keselamatan terjadi disaat Israel mengangkat torah dipunggungnya. Israel tidak dapat tinggal diam saja. Keselamatan berarti sudah keluar dari mesir dan dan masuk ke dalam dunia dengan membawa torah dipunggungnya. Tanpa jawaban Israel bahwa “segala yg difirmankan tuhan akan kami lakukan” ( kel.19:8), maka tidak akan ada keselamatan.
Jadi keselamatan menurut tradisi yahudi tidak terutama sebagai suatu gagasan teologis, yg sering dihubungkan dengan pemahaman teologis yg jelas buatan manusia. Keselamatan bukan terutama sebagai obat melawan dosa atau dari keberdosaan dunia yg jatuh ini, atau sebagai obat melawan dosa asal. Bukan juga sebagai upaya lari atau berjuang menuju “ yang mengatasi” semua itu. Bumi bukanlah tempat yg asing di mana manusia yg dibebaskan untuk terlibat dalam dunia ini karena tidak ada tempat yg lain ; hanya bumi inilah sebagai kediaman kita yg tuhan ciptakan.

Dears all, menampilkan pandangan Pendeta Hans Ucko tersebut diatas dengan maksud sebagai pembanding bagi posting2 sebelumnya pada topik ini yg sangat berat pada aspek geopolitik internasional dengan menempatkan bangsa Yahudi sebagai "sesuatu yg harus diwaspadai oleh semua agama lain, semua bangsa lain ". Saya pribadi tidak terlalu setuju kalau hanya melihat dari perspektif yg tidak fair bagi bangsa Yahudi. Banyak tokoh - tokoh Yahudi yg menentang cara - cara zionisme yg menghalalkan segala cara.

Bahaya Laten Illuminati , Freemason & New World Order ses2

Agama Yahudi adalah agama buku dengan kitab suci mereka yang sama dengan Perjanjian Lama dalam salah satu dari dua kanon Alkitab agama Kristen. Buku Perjanjian Lama ini penting bagi agama Yahudi. Perjanjian Lama mereka adalah 22 buku yang sama dari 36 buku Perjanjian Lama orang Kristen. Perbedaannya keKristenan mengkanonkan lagi 27 buku Perjanjian Baru namun justru agama Yahudi malah memiliki kanon kitab sendiri sebagai pengganti Perjanjian Baru.

Jika mencoba ’flashback’ sebentar ke zaman atau masa penulisan Alkitab PL, sekilas tidak nampak kalau istilah iluminati dan freemason melalui tatanan dunia baru mereka ditonjolkan dalam Alkitab baik itu di kanon Perjanjian Lama. Tetapi jika melihat etimologi dari kata: freemason dan iluminati, maka freemason bisa diartikan secara umum sebagai ’pendukung kebebasan’. Sedangkan Iluminati bisa diartikan sebagai ’menyinari’. Lalu muncul pertanyaan, apakah ada isu free-masonry dan iluminati dalam Perjanjian Lama?



Freemansory dalam Cerita Perjalanan Bangsa Yahudi

Mengerti paham-paham Yudaisme bisa dimulai dengan analisa sederhana dengan mencoba menelusuri akar kata tertentu dalam kitab Perjanjian Lama. Mencari kata ’kebebasan’ dalam Alkitab. Ada beberapa buku dalam Alkitab yang menulis kata ’kebebasan’ (ITB), yaitu: Imamat, Ester, dan Mazmur. Memang sangat menarik dari apa yang saya temukan dalam penelusuran sederhana ini. Jika kita mencari akar kata kebebasan, yaitu kata ’bebas’, maka buku Imamat memuat paling banyak kata ’bebas’. Apakah ini sebuah kebetulan?

Supaya semakin spesifik penelurusan kita, maka kita mesti melihat juga hubungan buku-buku mana yang menggunakan ayat-ayat dengan kata ’bebas/kebebasan’ terhadap buku-buku yang menggunakan kata : (bangsa) Yahudi. Cukup mengejutkan ternyata ada 2 kitab yang secara jelas mencatat cerita kebebasan dalam hubungannya dengan bangsa Yahudi, yaitu dalam kitab Ester mulai pasal 2 dan pada kitab Daniel pasal 3. Apakah ini masih sebuah kebetulan?

Jika hanya dilihat dari sekuen cerita tindakan dari Daniel dan Ester, maka urutan kitab harus dimulai dari kitab Daniel untuk kebebasan Daniel dan teman-teman Yahudi-nya dari tawanan Babilonia, lalu kemudian baru kitab Ester melalui cerita Ratu Ester untuk pembebasan bangsa Yahudi di masa kerajaan Persia. Tetapi pada Alkitab kita susunannya dibalik. Bagaimanapun, melalui cerita Ester dan Daniel akan nampak sangat esensial bagi tulisan PL mengarustengahkan tentang perbudakan dan pembebasan (!), sehingga tentu bukan kebetulan jika kita sering menemukan kedua tema di dalam susunan kitab PL: perbudakan dan pembebasan.

Sampai disini saya menemui kesulitan lain ketika harus menanyakan ”bagaimana hubungan cerita-cerita yang menjadi dasar tema pembebasan (freemason) terhadap iluminati dalam Yahudi?” dengan kata lain ”apa freemason adalah dasar dari iluminati?”, ataukah ”apa iluminati memiliki dasar sendiri diluar freemasonry?” dengan kata lain, ”apa iluminati berbeda dengan freemasonry?



Iluminati dalam Ajaran Yudaisme

Apa itu iluminati? Iluminati artinya menyinari. Jika menggunakan Alkitab ver. KJV anda tidak akan menemukan kata illuminate atau iluminati. Tetapi anda akan menemukan kata illuminate pada Alkitab versi CSB atau Holman Christian Standard Bible yang dipublikasikan tahun 2004 yang lalu. Ayatnya Keluaran 25:37 dan Nehemia 9:12 dan Alkitab versi GNV atau Geneva Bible tahun 1599 dalam Ayub 33:30. Alkitab versi MRD, Peshita, James Murdock Translation tahun 1852 dalam Efesus 5:14. Alkitab versi NJB atau The New Jerusalem Bible tanpa tahun dalam Wisdom 17:5 “No fire had power enough to give them light, nor could the brightly blazing stars illuminate that dreadful night”. Lalu, Alkitab versi PHE atau Philo (tanpa tahun) dalam Spec 2:141: ”Thirdly, because at that period the more powerful and important body gives a portion of necessary assistance to the less important and weaker body; for, at the time of the new moon, the sun begins to illuminate the moon with a light which is visible to the outward senses, and then she displays her own beauty to the beholders. And this is, as it seems, an evident lesson of kindness and humanity to men, to teach them that they should never grudge to impart their own good things to others, but, imitating the heavenly bodies, should drive envy away and banish it from the soul”, dan QG 3:15 “What is the meaning of the expression, "Behold there was a smoking furnace and torches of fires, which passed through the middle of those divisions?" [Kejadian 15:17,18]. The literal meaning of the statement is plain, for the fountain or root of the divine word will have the victims consumed, not by that fire which is given for our use, but by that which descends from above, out of heaven, in order that the purity of the essence of heaven may bear witness to the sanctity of the victims. But if we regard the inward meaning of the words, all things which are done beneath the moon are here compared to a smoking furnace, on account of the vapor which rises up out of the earth and water. As also the divisions of nature are, as has been already shown, every portion of the world being divided into two parts; and by these there are kindled, as it were, torches of fire, being powers which are more rapid in motion and more efficacious, being burning, in truth, like divine fiery discourses, at one time keeping the whole universe in a state of integrity reciprocally with themselves, and at another cleansing away the superfluous darkness. But the following interpretation may also be given with propriety in a more familiar manner. Human life is like unto a smoking furnace, because it has not a pure fire and an unalloyed brilliancy, but a great deal of smoke, smoking darkly through the flame, which causes mist and darkness, and an obscuration, not of the body but of the soul, so that this last cannot discern things clearly, until God the redeemer commands the heavenly lamps to arise, I mean those more pure and more holy radiations which unite those parts previously divided in two, on the right hand and on the left, and, at the same time, illuminate them, being the causes of harmony and of lucid clearness”.

Istilah Illuminati atau illuminate digunakan dalam cerita-cerita Alkitab PL walaupun tidak sering disebutkan dalam Alkitab namun istilah ini merupakan istilah yang khas untuk menggambarkan salah satu dari sekian banyak ‘identitas’ agama Yahudi. Iluminati sebagai identitas agama Yahudi nampak dalam penggunaan istilah iluminati untuk menunjukkan : (1) benda-benda keramat agama Yahudi, dan (2) konsep hidup dalam geneologi Yahudi.



A. Simbol Iluminati dalam Benda-Benda Keramat Yahudi

Agama Yahudi mempercayai sepenuhnya Abraham adalah Bapa agama Yahudi ketika Abraham dan Allah membuat perjanjian tentang keturunan disitu diselipkan peristiwa illuminati dalam benda-benda seperti perapian, bara api dan lampu obor diigunakan dalam upacara-upacara mistis keagamaan Yahudi pada hari Pendamaian di Kuil mereka. Selain itu, identitas Bangsa Yahudi kemudian dibuat dalam model Kuil di dunia ini melalui 7 Kaki Dian, atau 7 Kandil. Paling sering dibanggakan oleh mereka adalah penggambaran Tuhan mereka bernama ”YHW” (baca: Yahoo) pada tiang awan dan tiang api. (Lukas 3:8, Kej 15:17, Imamat 16:12, Kel 25:37, Neh 9:12) (catatan : bukan YHWH, sebab YHWH memiliki akar kata lagi sebagai YHW, baca : Yahoo)



B. Simbol Iluminati sebagai Konsep Hidup dalam Geneologi Yahudi.

Kita tahu bersama kalau Agama Yahudi mempercayai sepenuhnya Abraham adalah Bapa agama Yahudi. Sekalipun dalam perjanjian Abraham dengan Allah tetap ditulis makna illuminati. Bagi mereka yang memiliki keturunan genetika Yahudi, -sebab kalau berbicara Yahudi, itu tidak bisa dilepaskan dengan masalah genotipe, keturunan, dsb-. Konsep kehidupan itu tidak lepas dari illuminati. Sebagai salah satu contoh penganut konsep kehidupan Illuminati Yahudi yaitu : Elihu.

Siapa itu Elihu? Kalau membaca kitab Ayub, khususnya Ayub pasal 32-37 disitu ditulis tentang perdebatan Elihu terhadap Ayub yang begitu mempertanyakan tindakan Allah dan Allah itu sendiri terhadap diri Ayub. Elihu adalah teman Ayub yang paling gigih membela ’allah’ menurutnya.

Kita akan tahu jenis ’allah’ yang dibela Elihu bila mengetahui geneologi Elihu. Elihu disebut sebagai anak dari Barakhel. Keberadaan Elihu hanya muncul dalam cerita Ayub manakala Elihu datang menjenguk penderitaan Ayub, alih-alih menguatkan, Elihu datang justru terusik untuk berdebat karena pertanyaan-pertanyaan skeptik Ayub kepada sang Pencipta. Sesudah dan sebelum itu, persahabatan Elihu dan Ayub menjadi misteri yang hanya bisa ditelusur melalui geneologi Elihu sendiri.

Menelusur geneologi Elihu akan terlihat beberapa titik pertemuan geneologi Elihu dengan keturunan Yahudi lain. Kita tahu bersama kalau keturunan dan bangsa Yahudi muncul sebagai salah satu garis keturunan dari 12 anak Yakub yaitu Yehuda. Yakub yang berganti nama sebagai Israel adalah anak dari Ishak, artinya Yakub sebagai cucu Abraham. Bila kita bicara Abraham, kita juga artinya sedang berbicara Ishak dan Yakub sebagai nenek moyang bangsa Israel-Yahudi.

Abraham memiliki dua saudara kandung yaitu : Nahor dan Haran. Haran sebagai ayah Lot, Yiska dan Milka meninggal dan Nahor kemudian memperistri Milka, adik perempuan Lot. Sedangkan adik laki-laki Lot yaitu Yiska tidak dicatat lagi setelah itu. Melalui perkawinan dengan keponakannya sendiri, maka Nahor mendapatkan 8 orang anak. Milka sendiri dicatat memberi anak kepada Nahor salah satunya bernama Bus. Bus adalah anak bungsu Nahor dari Milka. Tidak dicatat peran anak Nahor yang satu ini, tetapi di kemudian hari jelas bahwa keturunan Nahor dikenal sebagai orang Bus. Elihu salah satunya adalah keturunan Nahor atau orang Bus dan berteman dengan Ayub.

Lalu apa hubungannya Elihu dengan keturunan Yahudi? Bagaimana bisa Elihu orang Bus keturunan Nahor menjadi bagian dalam keturunan Abraham dalam silsilah Yehuda. Inses yang terjadi antara keturunan Abraham dan dengan keturunan Nahor menyebabkan keterangan geneologi ini menjadi rumit. Bukan hanya keturunan Yehuda sebagai keturunan Abraham yang mengalami perkawinan inses dengan orang-orang Bus dari keturunan Nahor, tetapi juga suku-suku lain dalam Israel misalnya suku Gad mengalami hal yang sama. Contoh paling jelas inses ini pernah terjadi antara Ribka keturunan Nahor dan Ishak keturunan Abraham..

Pada buku Ayub pasal 32, diberi keterangan lagi mengenai garis keturunan dari Elihu. Elihu berasal dari kaum Ram. Melalui susunan yang rumit geneologi Yahudi ini dapat dilihat kalau keturunan Yahudi diambil dari nenek moyang mereka yaitu Yehuda. Sekalipun tidak jelas hubungan kaum Ram dengan orang Bus dalam garis keturunan Yehuda atau Yahudi dan apakah kaum Ram yang dimaksud adalah anak Hezron atau Ram anak Yerahmeel cucu Hezron. Tetapi satu hal yang pasti bahwa kaum Ram ini tiba-tiba sudah dicatat didalam garis keturunan Yehuda.

Begitu panjang alur keturunan Yahudi ini serta-merta begitu mendalam juga konsep iluminati dalam ajaran mereka dan mencoba menawarkan konsep Iluminati ini sebagai jawaban kepada Ayub sebagai seseorang yang sedang dirundung bencana. Kata Elihu: ”Sesungguhnya, semua ini dilakukan oleh Allah, dua-tiga kali kepada manusia, mengembalikan nyawanya dari kuburan sehingga ia diterangi oleh cahaya hidup”. Jadi,tidak heran lagi kalau Elihu membawa konsep Iluminati kepada Ayub bahwa bencana dan penderitaannya sebagai tindakan ’allah’ (Kej 11:27, 22:20-24, Ayub 32:2,6, 33:29,30

Bahaya Laten Illuminati , Freemason & New World Order

dalam topik ini saya hanya menulis dan hanya serring tentang hal ini yang cukup menarik yang saya ambil dari beberapa sumber yang bisa membuka wawasan kita sebagai orang Kristen : so mohon komentar dan ralat untuk perbaikan tulisan yang ada GBU

Freemasonry adalah organisasi Yahudi Internasional, sekaligus merupakan gerakan rahasia paling besar dan palling berpengaruh di seluruh dunia. Freemasonry terdiri dari dua kata yang di satukan. Free artinya bebas atau merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun atau pembangun.
Di permukaan "Freemasonry" membangun citra sebagai gerakan moral dengan membentuk antara lain gerakan 'theosofi' yang berkembang menjadi quasi-agama, serta gerakan kontradiksinya 'the Freethinkers' ("Pemikir Bebas"), yang secara jelas menyatakan diri sebagai gerakan atheisme (di Hindia Belanda theosofie masuk pada tahun 1901, demikianjuga gerakan de vrijdenkers, bersamaan dengan masuknya Sneevliet yang membawa paham komunis). Pendirian berbagai organisasi pro-bono tersebut bertujuan untuk mengobok obok landasan moral masyarakat, melakukan penyebaran pemikiran yang bertujuan untuk mengacaukan aqidlah, dan dengan itu menimbulkan konflik-konflik di dalam masyarakat. Untuk menutupi tujuan itu, "Freemasonry" di kemudian hari mendirikan perkumpulan yang berselubungkan sebagai klub charitas eksklusif seperti the Rotary Club, the Lions, serta LSM-LSM yang bergerak di bidang politik, hukum, serta lingkungan hiclup, dan sebagainya.

Perlahan lahan Organisasi ini sudah mulai mengakar khususnya lewat sistem ekonomi , Neo Lib adlah produknya. bagaimana sikap kita menghadapinya? ciri - ciri akhir zaman kah???

Target Illuminati dan Komite 300

Diambil dari buku: Conspirator's Hierarchy: The Story of the Committee of 300

Oleh: DR. John Coleman


1. Mendirikian Sebuah Pemerintahan Dunia Tata Dunia Baru dengan menyatukan gereja dan sistem moneter dibawah pengaturan mereka. Gereja pertama dibangun pada tahun 1920-an dan 1930-an. Mereka menyadari akan perlunya kepercayaan religi yang melekat dalam diri manusia, yang pada gilirannya akan dijadikan sebagai alat untuk mencapai target dari tujuannya, oleh karena itu mereka membangun sebuah majelis "gereja" untuk mengarahkan kepercayaan umat manusia ke arah yang diinginkan, sesuai dengan tujuan mereka.

2. Menyempurnakan perusakan secara keseluruhan identitas nasional semua bangsa, sebagai konsideran utama jika konsep Sebuah Pemerintahan Dunia berhasil dilaksanakan.

3. Melakukan penyempurnaan perusakan semua agama dan terutama agama Kristen, dengan sebuah pengecualian sebuah agama yang boleh eksis, yaitu agama hasil ciptaan mereka, seperti yang disebutkan di atas.

4. Menyempurnakan kemampuan alat kontrol setiap manusia melalui pengendalian pikiran (mind control) dan tekonotronik (techonotronic) sebagaimana disebut oleh Zbignew Brzezinksi, yang akan menciptakan sebuah robot seperti manusia dan sebuah sistem teror yang akan membuat Felix Dzerzinhski’s Red Terror terlihat seperti anak-anak yang sedang bermain.

5. Menyempurnakan akhir dari semua industrialisasi dan produksi nulkir yang menghasilkan tenaga listrik, yang mereka sebut dengan "the post-industrial zero-growth society"/masyarakat ..... . Kecuali komputer dan jasa industri. Industri-industri AS yang tersisa akan dipindahkan ke negara lain, seperti Meksiko yang terdapat tenaga kerja budak yang berlimpah-limpah. Seperti yang telah kita lihat pada tahun 1993 ini telah menjadi sebuah kenyataan melalui jalur North American Free Trade Agreement, dikenal dengan NAFTA. Orang yang tak memiliki pekerjaan di AS segera sesudah kehancuran industri akan menjadi pencandu opium-heroin atau kokain, atau menjadi statistik dari proses penghapusan "kelebihan penduduk", yang kita ketahui dengan sebutan Global 2000 Report.

6. Mendorong, dan pada akhirnya melegalisasi penggunaan narkoba/obat-obatan terlarang dan pembuatan pornografi dalam bentuk "seni", yang akan diterima oleh masyarakat global dan akhirnya menjadi suatu yang biasa.

7. Menyempurnakan depopulasi kota-kota besar menurut uji coba yang dijalankan oleh rezim Pol Pot di Kamboja. Sangatlah menarik untuk mengetahui bahwa rencana-rencana genocide/pembataian dibuat di AS oleh salah satu fondasi penelitian Club of Rome, dan dikepalai oleh Thomas Enders, seorang pegawai ranking atas State Department. Juga sangat menarik bahwa komite kini sedang berkinginan untuk mengembalikan para pembunuh Pol Pot ke Kamboja.

8. Menekan semua perkembangan ilmiah, terkecuali yang dianggap menguntungkan Illuminati. Yang menjadi sasaran khusus ialah energi nuklir untuk tujuan damai. Yang paling dibenci ialah percobaan peleburan/fusion yang kini sedang dicemoohkan dan ditertawakan oleh Illuminati dan JACKAL pressnya. Perkembangan peleburan/fusion torch ini akan memadamkan konsepsi Illuminati mengenai "terbatasnya sumber daya alam". Sebuah FUSION TORCH, jika digunakan dengan benar, akan menciptakan sumber daya alam yang berlimpah tetapi hingga kini belum dipergunakan, bahkan dari bahan-bahan yang paling biasa. Penggunaan FUSION TORCH banyak sekali dan akan menguntungkan umat manusia dalam segala hal, tetapi fakta ini belum juga sedikitpun diberitahukan kepada maysarakat.

9. Menyebabkan kematian atas tiga milyar orang pada tahun 2050, dengan melalui perang yang dibatasi di negara-negara maju, dan dengan bantuan kelaparan dan berbagai penyakit di negara-negara dunia ketiga, orang-orang yang mereka sebut "useless eater". Komitee 300 (Illuminati) memerintahkan Cyrus Vance untuk membuat tulisan ilmiah tentang masalah ini mengenai bagaimana cara melakukan pembunuhan massal seperti ini. Tulisan tersebut dibuat dengan judul "Global 2000 Report" dan diterima serta disetujui untuk dilaksanakan oleh mantan Presiden James Earl Carter dan Edwin Muskie, lalu oleh Menteri Negara untuk dan atas nama Pemerintahan AS. Atas persyaratan yang tercantum di Global 2000 Report, populasi AS harus dikurangi hingga 100 juta pada tahun 2050.

10. Untuk melemahkan akhlak bangsa dan untuk mengacaukan pekerja di tingkat buruh dengan menciptakan PHK. Dengan berkurangnya pekerjaan dalam kaitannya dengan aturan pertumbuhan nol industri yang diciptakan oleh Club of Rome, laporan menggambarkan kelak pekerja yang sudah dirusak akhlaknya dan dilemahkan semangatnya akan lari kepada alkohol dan narkoba. Generasi muda akan didorong melalui musik rock dan narkoba untuk memberontak status quo, dengan begitu akan meremehkan dan akhirnya menghancurkan keluarga. Mengenai ini, Komitee memesan Institut Tavistock untuk mempersiapkan sebuah cetak biru, bagaimana cara meraih tujuan mereka. Tavistock mengarahkan Standford Research untuk menjalankan pekerjaan dibawah pengarahan Prof. Willis Harmon. Kerja ini kemudian dikenal dengan "Aquarian Conspiracy"

11. Untuk menjaga orang dimanapun dalam penentuan takdir mereka masing-masing, dengan cara menciptakan krisis yang berkelanjutan lalu "mengatur" krisis tersebut. Ini akan membingungkan dan menghancurkan moral penduduk secara luas dimana mereka dihadapkan dengan terlalu banyak pilihan, dan akan menciptakan suatu skala kelesuan yang amat luas. Dalam kasus di AS, dibuatkan sebuah keagenan Management Crisis, yang disebut dengan Federal Emergency Management Agency (FEMA), yang keberadaanya mulai saya lampirkan pada tahun 1980.

12. Memperkenalkan cara pemujaan baru dan untuk melanjutkan penambahan cara pemujaan yang sudah ada, termasuk musik rock gangster, seperti the Rolling Stones (sebuah group gangster yang dibentuk/FAVORED oleh European Black Nobility), dan semua group ciptaan Tavistock yang diawali oleh the Beatles.

13. Meneruskan pembangunan cara pemujaan Fundamentalisme Kristen dimulai oleh Darby, seorang pelayan British East India Company, yang akan disalahgunakan untuk memperkuat ZIONIST STATE Israel dengan mengidentifikasi bangsa Yahudi melalui mitos "Orang-orang pilihan Tuhan", dan dengan menyumbang banyak uang, yang mereka percayai mereka menyumbang untuk alasan religi demi kemajuan umat Kristen.

14. Menekan penyebaran cara pemujaan keagamaan, seperti Persaudaraan Muslim, Fundamentalisme Muslim, THE SIKHS dan untuk menyelesaikan eksperimen tipe pengendalian pikiran Jim Jones dan "Anak Sam". Sangat berharga untuk diketahui bahwa Khomeini merupakan ciptaan dari Inteligensi Militer Inggris Divisi 6, M16 terbaru. Pekerjaan rinci ini menunjukkan proses tahap demi tahap dimana Pemerinthan AS menerapkan untuk menempatkan Khomeini pada kekuasaan.

15. Mengekspor gagasan "liberalisasi religius" ke seluruh dunia juga untuk mengikis semua agama yang ada, tetapi lebih khususnya tertuju pada agama Kristen. Ini dimulai dengan "Theologi Liberalisasi Jesuit", yang mangakhiri kekuasaan Keluarga Somoza di Nicaragua, dan kini sedang menghancurkan El Salvador, kini memasuki "perang saudara" tahun ke-25. Costa Rica dan Honduras juga dilibatkan dalam aktifitas revolusi, yang dihasut oleh Jesuit. Satu kesatuan sangat aktif dalam liberalisasi teologi ialah Misi Komunis Mary Knoll. Ini melibatkan perhatian media yang luas atas pembunuhan empat dari yang disebut "biarawati" Mary Knoll di El Savador beberapa tahun lalu. Empat biarawati iti merupakan agen Komunis subversif dan kegiatan mereka secara luas didokumentasikan oleh Pemerintah El Savador. Media massa AS dan media baru/new media menolak memberi pemeberitaan mengenai pendokumentasian massal yang dimiliki oleh Pemerintah El Savador, yang membuktikan apa yang dilakukan para biarawati Misi Mary Knoll di negara tersebut. Mary Knoll bekerja untuk banyak negara dan ditempatkan untuk memimpin peran utama dalam membawa Komunisme ke Rhodesia, Mozambik, Angola dan Afrika Selatan.

16. Menyebabkan keruntuhan ekonomi dunia dan menimbulkan kekacauan politik secara total.

17. Mengambil alih kekuassan atas semua kebijaksanaan dalam maupun luar negeri AS.

18. Memberikan dukungan penuh terhadap institusi supranasional seperti United Nations (PBB), IMF, Bank of International Settlements, Mahkamah Internasional dan sebisanya membuat institusi lokal menjadi kurang efektif, dengan perlahan-lahan menghapusnya atau membawa mereka ke dalam PBB.

19. Menyusup dan menumbangkan semua pemerintahan, dan bekerja dari dalam untuk menghancurkan integritas kedaulatan bangsa-bangsa yang merepresentasikan mereka.

20. Mengatur aparat teroris dunia dan untuk bernegoisasi dengan teroris kapanpun terjadi tindak terorisme. Perlu diingat bahwa Bettino Craxi-lah yang membujuk/meyakinkan Pemerintah Itali dan AS untuk bernegoisasi dengan penculik Perdana Menteri Moro dan Jendral Dozier, Red Brigades. Disamping itu, Dozier diperintahkan untuk tidak mengatakan apapun mengenai apa yang terjadi padanya. Jika suatu saat ia melanggar perintah tersebut, Henry Kissinger akan membuat ia mengalami apa yang dialami oleh Aldo Moro, Ali Bhutto dan Jenderal Zia ul Haq.

21. Mengambil alih kontrol pendidikan di Amerika dengan maksud dan tujuan untuk sepenuhnya menghancurkannya. Pada tahun 1993, kekuatan penuh efek dari peraturan ini menjadi kenyataan, dan akan menjadi lebih merusak lagi dengan adanya pengajaran "Outcome Based Education" (OBE) pada sekolah dasar .


Original source: AmericanPatriotFriendsNetwork

Yesus sebagai raja

A. Pendahuluan
Kisah tentang Yesus yang masuk Yerusalem sebagai Raja mengawali seluruh perjalanan sengsara yang akan ditempuh oleh Yesus. Kesimpulan kita jelas, yakni di antara sekian banyak orang yang menolak Yesus; masih ada ribuan orang yang menerima Dia - walau sikap khalayak ramai itu belum mendalam dan sempurna. Semua bagian di empat injil yang menghubungan Yesus ke Yerusalem menggunakan kutipan dari Zakharia 9:9. Mereka menganggap entri kemenangan sebagai pemenuhan nubuat. "Lihatlah Raja Anda akan datang kepada Anda Apakah ini hanya karikatur kerajaan yang terjadi pada hari itu? Apakah ini hanya ejekan dari kesalahpahaman yang terjadi pada hari itu? I Saya tidak berpikir begitu, aku percaya bahwa dengan dimasukkannya bagian ini di dalam Injil, Allah menunjukkan bahwa Yesus benar-benar Raja.. Penting bagi kita untuk memahami apa artinya untuk mempertimbangkan Yesus sebagai Raja. Pada perayaan keagamaan Yahudi, yakni: paska, pentekosta dan pondok daun, setiap orang Yahudi dewasa wajib merayakannya di kota Yerusalem. Maka kita bisa bayangkan betapa meluber kota suci Yerusalem dengan ribuan peziarah. Dalam kondisi kota seperti itu Yesus tampil sebagai Raja. Dari modus peristiwa nampak bahwa peristiwa ini dirancang oleh Yesus secara baik; Dia ingin mengungkapkan secara lebih jelas bahwa Dia adalah Mesias - Raja yang dinanti-nantikan. Dan Dia datang dengan mengendarai seekor keledai muda yang belum pernah dipakai

B. Isi
Dalam pengertian pemerintah Romawi zaman itu, gelar seorang Raja diberikan kepada seorang jenderal yang berhasil membawa kemenangan gemilang dari suatu peperangan dahsyat. Dalam ensiklopedi, pengertian seseorang yang berhak dinobatkan sebagai raja atau “emperor” (yang berasal dari kata: “imperator), dijelaskan sebagai: “the term came to be used specifically by Roman troops for a victorious general until the termination of his imperium (“command”) on returning to Rome”. Sehingga ketika jenderal Romawi yang berhasil membawa kemenangan tersebut kembali pulang ke kota Roma, dia akan mendapat suatu sambutan yang sangat meriah dari rakyat Romawi dan kemudian dia mendapat sebuah gelar sebagai “emperor”. Pada waktu Yulius Caecar berkuasa, dia tidak hanya memposisikan dirinya sebagai seorang jenderal yang berhasil membawa kemenangan; tetapi juga dia memposisikan dirinya sebagai penguasa mutlak atas kerajaan Roma. Jadi pengertian “raja” dalam konteks zaman Tuhan Yesus hidup menunjuk kepada seorang yang berhasil membawa kemenangan gemilang setelah melewati suatu pertempuran hebat, dan kemudian dia dinobatkan menjadi seorang penguasa mutlak. Bila demikian, apa makna sebutan tulisan dari Pontius Pilatus di atas kayu salib Tuhan Yesus yang menyebutkan diriNya, yaitu: “Inilah raja orang Yahudi”? Jelas tulisan tersebut sama sekali tidak menunjuk suatu pengakuan yang tulus bahwa Yesus adalah raja orang Yahudi. Sesungguhnya tulisan di atas kayu salib itu mengandung suatu ejekan atau suatu bentuk hinaan untuk mempermalukan Tuhan Yesus serta orang-orang Yahudi, yang nadanya kira-kira bermaksud: “Masakan raja orang Yahudi seperti ini? Di manakah kehebatan dan kemenanganNya? Di manakah kuasaNya? Masakan raja orang Yahudi kini harus mati tergantung di atas kayu salib dengan cara yang hina?”
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah sehingga ia pada awalnya mulia, diberkatiNya dan ditugaskan untuk kuasai dunia. Misi awal manusia ialah sebagai representasi Allah untuk menjalankan Kerajaan-Nya dibumi: Kej Kej 1:26 1:26-28; 2:15; 5:1; Maz 8:4 4-7; Yes 42:5. Dibawah ini merupakan perbedaan gelar Raja dalam Yesus yang membedakan gelar raja yang lain, diantaranya :
a. Yesus berhak atas kerajaan Allah didunia karena Ia Anak Manusia, tepat seperti misi Allah kepada manusia Adam, sebagai representasi Allah dibumi. Yesus ialah Adam yang akhir, yang menghidupkan serta mengalahkan dosa dan maut:1 Kor 15:45, 54 54-57;Rm 5:14,15; 8:1,2; Ef 1:7; Kol 1:14; 1 Yoh 2:2; Why 1:13
b. Yesus Kristus adalah Raja danTuan yang berdaulat atas segalanya: Zak 14:9; Mi 5:8; Ef 1:22; Kol 2:10; 1 Kor 15:24 24-28; Why 1:5
c. Yesus Kristus adalah Raja Kemuliaan: Maz 24:9,10; Mat 24:30; 25:31; Why 5:12
d. Yesus Kristus adalah Raja Yang Kudus: 2 Pet 1:13 13-16; 1 Yoh 3:3; Why 15:4; 16:6
e. Yesus Kristus adalah Raja Yang Kekal: Maz 45:7;Yer 33:17; Dan 7:14; Luk 1:33; 1 Pet 1:21; Why 1:17; 11:15
f. Yesus Kristus adalah Raja yang memberi mahkota kehidupan, mahkota kebenaran dan mahkota kemuliaan : 2 Tim 4:8; Yak 1:12; 1 Pet 5:4; Why 2:10
g. Yesus Kristus adalah Raja Yang Setia danYang Benar: Why 17: 14; 19:11; Yer 23:5,6; Ibr 1:8; 10:23; Yoh 14:6; Zak 8:8; 1 Yoh 3:7
h. Yesus Kristus adalah Raja yang menggembalakan umat-Nya, sediakan segala keperluan mereka: Maz 23; Yoh 10:1 1-18; Ibr 13:20,21; Why 7:13 13-17; 19:15
i. Yesus Kristus adalah Raja yang menyelamatkan umat-Nya: Luk 21:27,28
j. Yesus Kristus adalah Raja Damai: Yes 2:2 2-4; 9:5; Mi 4:1 1-3; Zak 9:9; Mat 21:5
k. Yesus Kristus adalah Raja yang kalahkan semua musuh-Nya: 1 Kor 15:24
l. Yesus Kristus adalah Raja yang menghiburkan umat-Nya: Why 7:17; 21:4.
Ini adalah suatu gambaran kepastian mengenai Yesus sebagai Raja yang disembah orang-orang percaya, dan oleh kepercayaan itu kita dibenarkan dan layak untuk menjadi anak-anak Allah


C. Kesimpulan
Dari kedatangan Mesias dalam Yesus yang pertama dengan penuh kerendahan dan penderitaan di ayat 9, Zakharia kemudian langsung menunjuk kemuliaan yang akan menyertai Kedatangan Kedua Raja Penebus Israel. Nubuatan-nubuatan ini diberikan bukan hanya untuk Yerusalem dan Israel, tetapi untuk seluruh bumi. Orang Israel yang tidak percaya akan sangat diuji dan dimurnikan sebelum Mesias datang menyelamatkan mereka untuk mendirikan Kerajaan Mileniumnya dari Yerusalem. Pemerintahan dan kuasa Mesias dalam kuasa dan mulia nyata di sini. Raja Israel akan mengumumkan damai dan mengakhiri segala kekerasan.
Ada 3 hal di mana peran Yesus sebagai Raja merupakan hal yang sangat penting bagi orang percaya, diantaranya :
1. Kuasa dari Yesus begitu dahsyat, kekuatan Yesus begitu sempurna. Karena ketaatan-Nya kepada Bapa dan kasih-Nya kepada manusia, maka Dia rela menanggung penderitaan ini.
2. Kesengsaraan Yesus disinari oleh kemuliaan. Artinya, kesengsaraan-Nya menunjukkan betapa mulia perjuangan dan pengorbanan Yesus. Identitas tersebut menunjukkan dengan sangat jelas kuasa dan kemuliaan Yesus. Benar kalau pepatah mengatakan: “Seseorang dinilai kaya bukan karena apa yang dia miliki, tetapi siapa dia.” Kitab Amzal (13;7) dengan lebih tegas mengatakan: “Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin tetapi hartanya banyak.”
3. Hidup seorang Kristen tak bisa dipisahkan dari salib. Gambaran Kristus yang ditonjolkan dalam kisah sengsara adalah sebuah pemenuhan janji, sehingga walaupun penderitaan itu merupakan sebuah realita; kuasa dan penyertaan Allah nampak sangat jelas dalam diri Yesus yang menderita itu.
Maka setiap kali berjalan dengan Yesus dalam penderitaan jangan menangisi penderitaan itu melainkan lihat pesan iman dibalik semuanya itu. Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan Yesus adalah Raja segala raja. Di sepanjang zaman, banyak orang dari segenap penjuru dunia mencari Dia dan menyembah Dia. Kita harus menjadikan Dia sebagai Raja yang mengontrol seluruh kehidupan Anda. Kita harus men¬jadikan Dia sebagai Raja untuk disembah. Marilah kita menyambut Tuhan Yesus sebagai Raja atas segala Raja.

Yesus Sebagai Nabi


Allah Trinitas yang membawa kita kembali untuk mengambil bagian di dalam kehidupan Ilahi-Nya. Jika kita berpusat kepada misi Allah Putera, terdapat banyak cara untuk menjabarkan maksud kedatangan Kristus ke dunia. Kitab Suci menggunakan banyak penggambaran. Ia telah datang untuk menyelamatkan atau membebaskan apa yang tadinya terikat perbudakan, untuk menemukan yang hilang, untuk memperdamaikan dengan Allah Bapa mereka yang telah terpisah dari-Nya oleh karena dosa, untuk membersihkan atau memurnikan kita dari dosa, untuk membawa terang kepada dunia yang penuh kegelapan, untuk memberikan hidup dan mengalahkan maut. Karena tindakan-tindakan-Nya yang menyelamatkan dan oleh rahmat-Nya, kita beralih dari keadaan tersesat menjadi ditemukan, dari terasing menjadi berada di dalam persekutuan, dari kematian ke dalam kehidupan, dari kegelapan menuju terang, dari ketidakmurnian menjadi dimurnikan. Satu kata merangkum semua ekspresi dan penggambaran ini: kekudusan. Kristus datang untuk menjadikan kita kudus. Ia datang untuk memungkinkan kita mengambil bagian di dalam kehidupan Tuhan sendiri, yang di dalam Alkitab dikatakan kudus.
Yesus menyelesaikan penyelamatan kita dengan bertindak sebagai seorang Nabi. Misi-Nya untuk membawa kita ke dalam persekutuan dengan Tuhan dipenuhi melalui yang dikerjakan-Nya sebagai Nabi. Sebagai Nabi, Yesus menyatakan kebenaran kepada kita. Sebagai gambaran Allah, kita diciptakan untuk kebenaran. Untuk menaati kebenaran adalah martabat kita. Kita selalu membutuhkan kebenaran sebab karena dosa kita telah diperbudak oleh tipuan Iblis dan dihalangi oleh ketidaktahuan/ kebodohan. Oleh karena itu, Yesus mengajarkan bahwa kebenaran memerdekakan kita (Yoh 8:32), dan kematian-Nya adalah saksi kebenaran tersebut (Yoh 8:40; 18:37) tentang Tuhan yang adalah Kasih dan Kebenaran tentang kita. Kebenaran memampukan kita untuk mengambil bagian di dalam kurban Kristus dalam cara yang sungguh-sungguh manusiawi, disengaja, dan dengan penuh kesadaran. Jabatan/ tugas kenabian mengarah dan melayani tugas ke- imamat-an.[1]
Yesus sebagai Nabi menyatakan dengan sempurna segenap kebenaran Allah. Ia telah menyatakan kehendak Allah tentang rencana penyelamatan manusia. Ia berkata-kata sebagai seorang yang memiliki kuasa (Mat 7:28,29). Tuhan Yesus telah mengenapkan pekerjaan-Nya sebagai Nabi dengan cara :
a.      Melalui perkataan-Nya yang penuh hikmat (Mat 5:2; 7:28,29; Yoh 6:63; Why 1:10,11)
b.      Melalui perbuatan-Nya yang ajaib (Yoh 5:36; 10:25; 15:24; Kis 2:22)
c.       Melalui teladan yang sempurna. ( Yoh 13:15; 1 Ptr 2:21-23)
d.      Menubuatkan perkara-perkara yang akan terjadi. (Mat 24,25)[2]
Arti kedudukanNya ini diakui dan diungkapkan sendiri oleh Yesus (Markus 6:4, Lukas 4:24 dan Lukas 13:33 dab). Gelar-gelar ‘Guru’ dan ‘Nabi’ pada diriNya tidak membedakan Yesus dengan para guru dan nabi sezamanNya, juga dari para pemimpin agama Yahudi maupun kelompok pemimpin gereja perdana (umpamanya di Kisah 13:1). Walaupun tentu wajar apabila gereja perdana menuntut bahwa Yesus-lah Guru dan Nabi par excellence – yang paling unggul. Secara singkat, dalam perjanjian lama, seorang yang digelari "nabi" (Ibrani,  נביא - NAVI') digelari juga sebagai "pelihat" (Ibrani,  הראה - HARO'EH). Istilah pelihat ini lebih secara jelas menunjukkan karakteristik seorang nabi. Yaitu seseorang yang mendapat pengelihatan dan mendengar suara Allah dan diutus untuk menyampaikannya kepada umat. Kemampuan ini merupakan suatu karunia yang disebut karunia kenabian.[3]
Tapi mungkin juga bahwa dalam beberapa istilah Nabi dipakai dalam arti istimewa. Pengharapan Yahudi menanti-nantikan kedatangan Elia, atau seorang seperti dia, untuk menandakan akhir zaman, justru mereka mengamati apakah Nabi Yahya (Yohanes Pembabtis) atau Yesus bisa disamakan dengan yang disebut nabi terakhir atau nabi zaman eskatologi (bandingkan dengan Yohanes 1:21,25) itu. Jelas ada kekacauan mengenai soal ini, sebab sementara Nabi Yahya menyangkal bahwa dialah nabi itu, Yesus menyatakan bahwa Nabi Yahya adalah Elia (Matius 17:12 dab). Namun kekacauan itu akan hilang jika Yohanes 1:21,25 diartikan mengacu kepada nabi terakhir seperti Musa (Ulangan 18:15-19). Bahkan pada awal mula pelayanan Yesus, kitab Yesaya-lah yang dibacakan Yesus di sebuah Rumah-Ibadah. Yesus mengutip Yesaya 29:18 dab, Yesaya 35:5 dan Yesaya 61:1 untuk menjelaskan pekerjaanNya sendiri, Disitu Yesus memilih membaca Kitab Yesaya dimana terdapat ayat-ayat istimewa yang menubuatkan tentang diriNya.
Yesus Kristus juga dipandang sebagai seorang nabi, namun Dia sendiri tidak menuntut gelar itu; Dia lebih senang bertindak sebagai nabi. Ia mencela ekses-ekses yang dilakukan oleh para pemuka Yahudi dan para pemimpin agama orang Yahudi, Ia menyatakan makna tanda-tanda zaman serta menyatakan bahwa Ia harus berbagi nasib tragis nabi-nabi terdahulu sambil memberitahukan peranan-Nya yang unik. Namun Ia juga menempatkan diri-Nya di atas para nabi, sebab Ia mewujudkan keselamatan dan mengucapkan firman berdasarkan wewenang-Nya sendiri.
Tugas kenabian juga tidak hanya bernubuat atau hal hal yang supranatural saja, berkotbah / menyampaikan Firman Tuhan  juga termasuk. Yesus sebagai Nabi merupakan gelar memiliki peran penting untuk menyambung lidah Allah untuk membawa umat Tuhan mengerti keselamatan.


[1] Benny Santoso, Yesus sebagai Imam dan Nabi (JAKARTA; Tabernacle Family,mei.2003)
[2] Robert R Boehlke. Siapakah Yesus SebenarNya (Jakarta :BPK Gunung Mulia, 1988) hal. 105-108 
[3] Sarapan Pagi Biblika (Jakarta;2006)

Minggu, 24 Oktober 2010

Yesus sebagai Imam

Pendahuluan
Satu hal yang tidak dapat disangakal bahwa Yesus memiliki sebutan yang sangat berarti dalam Alkitab diantaranya sebagai Imam, rasul, nabi dan raja. Sebuatan ini mengakui peran yang aktif dalam Yesus dapat mempengaruhi banyak orang. Dalam hal ini saya akan membahas Yesus sebagai imam. Peran dari Yesus ini di samakan dengan peran Harun sebagai Imam. Namun perbedaannya adalah Yesus memperlihatkan dirinya sebagai Imam besar.
Apa yang dimaksud Yesus sebagai Imam Besar? Tidak semua orang tahu dan memahami dari ayat yang terbaca dalam Ibrani 4:14-16 “Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya” . Surat Ibrani memberikan sedikit informasi kepada kita tentang Yesus sebagai Imam besar.
Penderitaan demi penderitaan yang Yesus alami sampai pada akhirnya Ia mati di atas kayu salib sebenarnya adalah gambaran dari apa yang sepertinya akan bisa dialami oleh setiap manusia dalam dunia ini. Ketika Alkitab menuliskan tentang korban Kristus, sesungguhnya Yesus bukan hanya mengorbankan tubuh-Nya untuk mengalami penyiksaan secar fisik, tetapi secara mental, emosional, dan bahkan roh, Ia pun seperti diremukkan dengan luar biasa. Jika kita membandingkan apa yang Yesus alami dengan apa yang bisa dialami oleh umat manusia di bumi ini, kita pasti akan mendapati bahwa apapun yang bisa dialami oleh manusia, Yesuspun pernah mengalaminya. Itu sebabnya Alkitab memberitahukan bahwa Dia telah menjadi Imam Besar Agung yang telah melintasi semua langit [dalam terjemahan lain: telah melintasi segala peristiwa yang pernah/bisa dialami oleh umat manusia] bagi kita.

Sebagai Imam besar Yesus memiliki 3 keistimewan:
1. Yesus adalah Imam Besar Agung.

Imam besar dalam Perjanjian Lama mewakili umat berdiri di hadapan Allah, dia harus meninggalkan umat masuk ke dalam ruang Maha Kudus, bersekutu dengan Tuhan dan menyampaikan isi hati umat kepada Tuhan. Contohnya Harun dipilih dari manusia sebagai imam besar tapi Yesus digambarkan sebagai imam Besar untuk selamanya, sehakekat dengan Allah, sebagai Anak. al ini sangat penting, karena seringkali kita tidak mengatahui jawatan YESUS itu. Orang Yahudi sudah sedemikian mengerti adanya Imam Besar yang dipilih ALLAH untuk melayani persembahan korban bangsa Israel. Jawatan Imam Besar ini hanya boleh diemban oleh keturunan Lewi saja. Mereka juga sangat mengerti bahwa rasul (nabi) dipilih ALLAH untuk bertanggung jawab sebagai perantara komunikasi antara ALLAH dengan manusia. Maka Imam Besar Harun dan Nabi Musa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bangsa Israel hingga saat ini.
Bait suci dalam Perjanjian Lama dibagi menjadi 3 bagian:

1. Pelataran : tempat umat Israel berdiri
2. Ruang Kudus : tempat para Imam melayani
3. Ruang Maha Kudus : tempat Imam besar melayani

Antara ruang Kudus dan ruang Maha Kudus dibatasi oleh tirai, dan pada saat imam besar setahun sekali masuk, dia tidak nampak dari luar. dia berhadapan dengan Tuhan untuk menyampaikan hati umat Israel kepada Tuhan. Tetapi dia tidak dapat selamanya tinggal di dalam ruang Maha Kudus karena Bait Suci hanya suatu simbolis saja, yang dibuat oleh tangan manusia. Tidak demikian halnya dengan Yesus sebagai Imam Besar kita. Yang masuk ke ruang yang Maha Kudus yang bukan buatan tangan manusia, melainkan masuk kedalam surga yang mulia selama-lamanya. Puji Tuhan. Walaupun Dia masuk ke dalam surga yang mulia, tetapi Dia juga Allah yang Imanuel yang selalu beserta kita. Dalam keadaan suka, duka, sehat maupun sakit Dia selalu mendampingi kita, sehingga kita tidak berjalan sendirian.
Penjelasan Paulus dalam surat Ibrani ini merupakan pelajaran yang sangat penting baik bagi orang Israel maupun seluruh Gereja TUHAN. Dia menjelaskan bahwa jawatan Imam Besar disandang dan digenapi YESUS hingga detik ini, hingga kesudahan waktu nanti. Di satu sisi, TUHAN YESUS selalu mewartakan apa yang dikehendaki ALLAH bagi manusia. Maka penjelasan Paulus ini dapat kita tangkap bahwa sebenarnya tidak ada seseorang yang lebih "besar" dari pada TUHAN YESUS KRISTUS

2. Yesus adalah Imam Besar yang Maha Kuasa

Sebelum manusia berbuat dosa, dia bisa bersandarkan diri untuk datang kehadapan Allah. Tetapi sejak manusia berdosa dia tidak mampu bersandarkan kekuatannya sendiri untuk datang menghampiri Allah, oleh sebab itu Tuhan menetapkan Imam Besar sebagai pengantara untuk datang menghampiri Allah. DIA mengorbankan Diri-NYA sebagai "Domba Tebusan" yang suci yang dibawa-NYA sendiri kepada ALLAH BAPA. Sayang sekali Imam Besar itu adalah manusia biasa yang penuh dengan cacat cela dan manusia yang terbatas. Dia sendiri membutuhkan penebusan, pertanyaannya bagaimana Imam Besar dapat menyelamatkan manusia? Bagaimana dia dapat mengampuni dan menyucikan dosa manusia? Oleh sebab itu Yesus harus datang kedalam dunia ini, berkorban bagi kita dan diri-Nya menjadi tebusan bagi kita semua. Hanya Yesus sebagai Imam Besar kita yang berkuasa dan yang mampu mengampuni dosa kita, menyelamatkan kita.
Hal ini terjadi karena YESUS bukan manusia seperti kita, melainkan ANAK ALLAH meskipun DIA dipanggil ANAK MANUSIA. DIA memiliki kelembagaan (rupa) manusia, tetapi DIA bukan manusia melainkan Firman ALLAH yang hidup. Dan dalam wujudnya sebagai Manusia, YESUS menjadi korban yang sempurna bagi penebusan dosa manusia karena hutang nyawa manusia hanya dapat ditebus dengan "nyawa Manusia" -yaitu YESUS yang sempurna tanpa cacat dan dosa. Maka jelas bahwa penyerahan korban binatang pada masa Perjanjian Lama adalah bayangan, karena penebusan manusia tidak dapat disetarakan dengan korban binatang, kecuali dengan korban manusia juga.
Imam Besar inilah yang berkuasa menyelamatkan Bangsa Israel dari perbudakan Bangsa Mesir di bawah pimpinan Fir'aun. Imam besar ini yang berkuasa melepaskan Daud dari tangan Saul. Imam Besar ini yang melepaskan Daniel dari mulut singa. Imam Besar ini juga yang berkuasa menenangkan angin dan ombak yang menerjang perahu murid-murid-Nya. Imam Besar ini Juga yang membangkitakan Lazarus dari kematian. Yesus sebagai Imam Besar kita yang berkuasa melepaskan kita dari berbagai kelemahan, pencobaan, sakit penyakit, dan kesulitan bagaimanapun besarnya.



3. Yesus Imam Besar Yang memahami kelemahan-kelemahan kita

Memiliki kedewasaan iman dan kasih ALLAH merupakan hasil yang dicapai oleh setiap orang yang bertekun dalam setiap ujian. Jika saat ini kita sedang berada di dalam keadaan yang sulit, janganlah kita bersungut dan lari dari hadirat TUHAN. Kita harus tetap mengucap syukur dan memohon kekuatan-NYA supaya kita mampu bertahan dalam ujian itu. Kita kenal TUHAN YESUS yang selalu bertahan dalam pencobaan setelah berpuasa selama 40 hari, yaitu dengan menggunakan Firman ALLAH untuk mengalahkan iblis. Itulah yang harus kita lakukan dalam menghadapi setiap ujian, selalu berpegang teguh pada kebenaran Firman TUHAN. Maka kitapun akan diubah untuk menjadi "serupa" dengan YESUS.
Yang dimaksud memahami disini mengandung arti ikut ambil bagian dalam penderitaan kita, bahkan ikut menanggung segala penderitaan kita. Imam Besar ini juga yang selalu mendampingi kita dan memahami sepenuhnya apa yang tengah kita hadapi. Hidup yang tak menentu ini membutuhkan penyerahan diri sepenuhnya untuk setiap kelemahan-kelemahan yang kita miliki yang membuat kita menjauh dari-Nya. Maukah anda mempertaruhkan segenap hidup anda ke dalam tangan tangan-Nya?



Kesimpulan
Yesus sebagai Imam ini menunjukkan betapa kuasaNya Dia untuk menjadi perantara antara Allah dengan manusia, dan satu hal lagi sebagai Anak Allah Dia memberikan pengorbanan penebusan bukan seperti Perjanjian Lama tetapi lewat pengorbananNya di Kayu Salib sehingga manusia dapat diselamatkan dengan mengaku dan percaya kepadaNya. Lewat karyaNya manusia menerima anugerah dan kasih karunia dalam kehidupan ini. Yesus Kristus adalah Anak Allah yang mewakili Tuhan untuk menyatakan kehendak-Nya kepada manusia di bumi. Yesus Kristus adalah Imam besar Agung yang mewakili manusia menghadap Tuhan (Ibrani 9 : 11-14). Yesus Kristus adalah Raja di atas segala raja. Yesus berada di sebelah kanan Tuhan Bapa menjalankan fungsi sebagai Imam Besar mendoakan manusia (Ibrani 8 : 1)
Dalam PL umat Israel tidak bisa langsung menghadap Allah. Mereka diwakili oleh imam atau imam besar. Sekarang kita semua bisa langsung menghadap Allah tanpa perantaraan siapapun selain Yesus, Imam Besar kita. Kita tidak perlu berdoa kepada maupun melalui Maria atau “orang kudus” lainnya. Ayat 16a dengan jelas mengajarkan, “marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri tahta kasih karunia”. Akses kepada Allah yang telah dibuka sekali untuk selamanya ini (bdk. Ibr 9:12, 26; 10:2) harus kita hargai dengan cara terus-menerus mendekat kepada Allah.
Allah memang tidak menghilangkan penderitaan kita atau membuat kita secara otomatis menjadi kebal terhadap penderitaan. Dia tetap meletakkan kita dalam penderitaan, tetapi hal ini bukan berarti Dia tidak mengasihi kita. Imam Besar kita turut merasakan apapun yang kita derita dan di tahta Allah tersedia rahmat dan kasih-karunia yang melimpah. Kapanpun kita membutuhkannya, kita tinggal datang ke tahta itu dan selalu akan menemukannya. Karena itu, mari kita terus-menerus datang kepada-Nya dalam doa kita.