Sabtu, 07 Mei 2011

Memahami dan mengatasi Penyalahgunaan Narkoba pada remaja 5

F. Aplikasi dan pengembangan bagi kehidupan Orang Percaya
Ada kebenaran alkitabiah yang lain yang memperjelas bahwa penggunaan obat-obat penenang dan yang merangsang halusinasi adalah berbahaya. Kita harus merawat tubuh kita agar dapat melayani Tuhan selama bertahun-tahun, dan obat-obat secara jasmani melemahkan tubuh. Juga, kita harus mengurus sumber keuangan yang diberikan Tuhan kepada kita, dan memakai uang kita untuk membeli obat-obat seperti itu sama sekali bukanlah penatalayanan yang baik. Lebih dari itu, banyak pemakai obat-obat terlarang melakukan kejahatan untuk membiayai kebiasaan mereka, dan kejahatan itu berkisar antara mencuri dari pecandu yang lain hingga membunuh orang yang tidak bersalah untuk memperoleh “barang haram” itu. Jadi, jauh melampaui dosa kemabukan atau pemakaian obat terlarang itu sendiri adalah menjurus kepada gaya hidup berbohong, mencuri dan membunuh. Singkatnya, pemakaian obat-obat terlarang merenggut kita dari “hidup yang sejati.” Dalam Amsal 4:23 berbicara “ Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” dan dalam Roma 12:2 juga mengatakan “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan apakah kehendak Tuhan: kehendakNya yang baik, yang berkenan dan yang sempurna”
Banyak pemakai obat-obat terlarang berkata bahwa mereka mencari kedamaian, sukacita dan “merasa melayang” yang diberikan oleh obat-obat itu. Betapa menyedihkan. Apa saja yang dikategorikan oleh seseorang sebagai sesuatu yang baik yang dapat dilakukan obat terlarang adalah sesuatu yang hanya dapat diberikan Tuhan, Bapa Surgawi kita, melalui Yesus Kristus. Tuhan merancang kita untuk menikmati hidup dan terlibat di dalamnya, dan yang disebutkan sebagai manfaat obat terlarang dan minuman keras adalah sesuatu yang sangat palsu. Pemakaian obat penenang dan mabuk adalah mementingkan diri sendiri dan berbahaya, dan kecanduan bukanlah suatu jalan keluar dari rasa sakit, justru itulah rasa sakit yang paling parah, seperti yang disaksikan dengan sedih oleh ribuan orang mantan pecandu. Sebaliknya, sebuah hubungan yang intim dengan Tuan Yesus memberikan kita segalanya itu, bahkan lebih. Jadi kita tidak perlu merasa kecewa dan mencari pemecahan palsu untuk perubahan keadaan mental. Kita akan begitu penuh dengan sukacita dan damai sejahtera sehingga apa saja yang mengubah itu adalah ”obat yang tidak benar.”

Beberapa hal yang perlu dilakukan orang percaya / gereja untuk menolong korban Narkoba:
1. Menerima korban Narkoba sebagai orang yang dewasa yang memiliki potensi yang positif
2. Memberikan kesempatan untuk bertanggung jawab, dimulai dari hal kecil.
3. Berikan kepercayaan
4. Kesembuhan adalah proses sehingga perlu pendampingan, dan perhatikan gejala- gejaga awal kecanduan
5. Membangun komunikasi (konseling) yang baik dan harmonis.

Hal – hal yang perlu di perhatikan orang percaya / gereja dalam menanggulangi penyalahgunakan narkoba :
1. Komunikasi. Milikilah komunikasi antara orang tua dan anak serta memberikan informasi mengenai narkoba dan akibatnya.
2. Dengarkan. Jadilah orang tua sebagai pendengar yang baik bagi keluhan- keluhan anak dengan sebayanya. Hal ini akan membantu untuk anak- anak tidak lari ke narkoba. Selanjutnya memberikan nasehat sesuai dengan Firman Tuhan
3. Jadilah contoh yang baik. Orang tua hendaknya menjadi teladan bagi anak – anaknya sehingga menjadi cermin masa depannya. Dengan kata lain hidup Rohani orang percaya berpengaruh dan membentuk karakter, sikap dan kebiasaan anak
4. Jagalah keharmonisan keluarga. Memperkuat hubungan keluarga dengan menyertakan Tuhan dalam kehidupan keluarga.

Memahami dan mengatasi Penyalahgunaan Narkoba pada remaja 4

D. Dampak penyalahgunaan Narkoba
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
1. coba-coba
2. senang-senang
3. menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4. penyalahgunaan
5. ketergantungan
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

a. Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian

b. Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

c. Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

E. Mengatasi penyalahgunaan narkoba
Sangat sulit untuk menangani ketergantungan narkoba dalam waktu singkat, jadi di perlukan penangan secar bersama- sama dalam sebuah tim yang terdiri dari medis( dokter/psikiater), psikolog, pemuka agama, pekerja social, perawat maupun anggota keluarga. Jadi dengan ini akan terjadi pemulihan dan kesembuhan yang maksimal.
1. Pengobatan Narkoba
- Pengobatan adiksi : biasanya orang – orang yang ketergantungan biasanya selalu merasa “ kehausan atau kelaparan” terhadap obat- obatan dan individu tak mampu menghentikan secar total. Jadi untuk menghilangkan racun dalam tubuh dengan detoksifikasi, detoxsifikasi adalah upaya untuk menatralisir seluruh racun dalam darah individu dengan cara meminum obat – obaran tertentu sampai keadaan netral.
- Pengobatan infeksi : ketergantungan narkoba dapat mengakibatkan infeksi dalam tubuh dan perlu pengobatan dokter, sambil individu mengikuti program – program rehabilitasi. Karena dalam rehabilitasi bertujuan untuk memperdayakan eks pecandu untuk memeiliki modal pengertian dan pemahaman diri sehingga dapat merasa siap mental –rohani untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan social.
2. Pencegahan penyalahgunaan narkoba
- Membangun kehidupan rohani. Salah satu cara paling efektif ialah memperkuat iman, individu sesuai dengan agama atau kepercayaan yang di anut di harapkan sungguh – sungguh menjalankan ajaran – ajaran dan perintah agama dengan baik. Jadi orang tua harus menjadi contoh terbaik juga sehingga anak- anaknya tidak terpengaruh dan menyalahgunakan narkoba.
- Program pelatihan keterampilan Psikososial. Dimana para pengerja social, dokter dan psikolog mengajar dan melatih keterampilan psikolog kepada para remaja agar dapat menanggulangi atau mencegah penyalahgunaan narkoba. diantaranya dengan :
• Pelatihan Asertivis : yaitu sikap untuk menyatakan sesuatu yang dipikirkan, dirasakan dan dialami diri sendiri apa adanyatanpa membuat orang lain merasa di khianati.
• Memberi bekal pengetahuan Narkoba dan akibatnya.

Memahami dan mengatasi Penyalahgunaan Narkoba pada remaja 3

C. Contoh Narkoba.
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :
• Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
• Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
• Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:
• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether

Memahami dan mengatasi Penyalahgunaan Narkoba pada remaja 2

B. Narkoba
Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasus-kasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Ada kekhasan mengapa remaja menggunakan narkoba/ napza yang kemungkinan alasan mereka menggunakan berbeda dengan alasan yang terjadi pada orang dewasa. Beberapa alasan remaja menyalahgunakan narkoba, anrata lain :
1. Kepribadian yang belum matang
Remaja merupakan masa memasuki masa pencarian dan pembentukan identitas diri karrena belum mencapai kematangan. Kurangnya mengontrol emosi dan perilaku sehingga masih mudah untuk terjerumus masalah ini.
2. Keturunan
Faktor keturunan yang mempengaruhi pembawaan sifat- sifat fisik, maupun psikis sehingga mempengaruhi karateristik, kebiasaan dan kepribadian seseorang.
3. Kondisi kehidupan keluarga yang tidak stabil ( tidak harmonis )
Pembentukan dan pengembangan kepribadian remaja di pengaruh oleh keadaan orang tuanya ( harmonis atau tidak).
4. Kuatnya sindikat jaringan peredaran narkoba.

Pembedaan dari pengertian di bawah ini
a. Pengguna Obat ( drug user) : mereka menggunakan obat – obatan atau alcohol dengan tujuan memperoleh kesenangan, relaksasi, melepaskan kepenatan atau mengatasi rasa strees san cemas dalam hidupnya. Jadi mereka bukan pengguna tetapi menggunakan obat- obatan atau alcohol pada saat menghadapi masalah dalam hidupnya, tetapi dalam keseharian tidak menggunakannya. Jadi hanya sarana pelarian saja saat menghadapi masalh hidup.
b. Penylah guna obat ( drug abuser) : mereka ini memang punya masalah dengan obat- obatan atau alcohol secara fisik, mental, emosi maupun spiritual. Mereka menggunakan 2-3 hari sekali. Dalam kehidupan mereka pada umumnya diwarnai dengan rasa cemas, frustasi, marah, bingung, malu, meresa bersalah, kekerasan emosional maupun fisik, tindakan kasar terhadap anggota keluarga yang lain
c. Ketergantungan obat/ alcohol. Jadi mereka menggagap ketergantungan obat adalah gangguan atau penyakit individu yang

Memahami dan mengatasi Penyalahgunaan Narkoba pada remaja 1

A. Pendahuluan
Dalam sepuluh tahun terakhir ini berbagai media massa memberitahukan secara gencar tentang hal – hal yang berhubungan dengan narkoba, peredaran atau penyelundupan serta kematian yang di akibatkan oleh narkoba. Walaupun tidak semua remaja namun penyalahgunaannya jumlahnya semakin banyak. Penggunaan ini sangat membahayakan secara fisiologis, psikologis maupun spiritual dan ketergantungan terhadap narkoba bias jadi akan berlangsung sampai masa tua. Kalau di ketahui penyalahgunaan narkoba itu buruk namun sering kali individu tak mampu menolak ajakan, bujukan atau menghindar dari pengaruh dari social yang cenderung menjerumuskan. Untuk itu mari kita pelajari bersama mengenai memahami dan mengatasi penyalahgunaan Narkoba pada remaja :

1. Perkembangan remaja
Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak sampai dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence). Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.

Aspek-aspek perkembangan pada masa remaja
a. Perkembangan fisik
Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motori. Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif
b. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget (dalam Papalia & Olds, 2001) mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal
Pada tahap ini, remaja juga sudah mulai mampu berspekulasi tentang sesuatu, dimana mereka sudah mulai membayangkan sesuatu yang diinginkan di masa depan. Perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja juga dapat dilihat dari kemampuan seorang remaja untuk berpikir lebih logis. Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan. Adanya Personal fable, Personal fable adalah keyakinan remaja bahwa diri mereka unik dan tidak terpengaruh oleh hukum alam. Belief egosentrik ini mendorong perilaku merusak diri [self-destructive] oleh remaja yang berpikir bahwa diri mereka secara magis terlindung dari bahaya. Misalnya seorang remaja putri berpikir bahwa dirinya tidak mungkin hamil [karena perilaku seksual yang dilakukannya], atau seorang remaja pria berpikir bahwa ia tidak akan sampai meninggal dunia di jalan raya [saat mengendarai mobil], atau remaja yang mencoba-coba obat terlarang [drugs] berpikir bahwa ia tidak akan mengalami kecanduan. Remaja biasanya menganggap bahwa hal-hal itu hanya terjadi pada orang lain, bukan pada dirinya”.


c. Perkembangan kepribadian dan sosial
Yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik; sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain (Papalia & Olds, 2001). Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup
Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat. Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya.

2. Ciri-ciri Masa Remaja
Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja.

1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.
2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.

Selasa, 05 April 2011

CONTOH: PENAFSIRAN TEKS HIKMAT ( PENGKHOTBAH 5:9-6-2)



I. BENTUK KONTEKS DAN STRUKTUR
Kitab pengkhotbah adalah masuk kelompok kitab hikmat atau kebijaksanaan dalam alkitab, pengkhotbah memeriksa dan menyelidiki dengan teliti banyak aspek untk menemukan magna eksistensi hidup manusia di bawah matahari. Pada konteks di atas kesia-siaan uang atau kekayaan tanpa relasi dengan Allah. Kekayaan adalah karunia Allah dan tidak perlu di tolak, tetapi jangan sampai kekayaan kita meninggalkan Allah.
II. PENAFSIRAN TERINCI
A. Mencintai uang atau kekayaan tidak akan dipuaskan oleh uang ( 5:9)
Orang tidak akan puas dengan uang dan menjadikan uang sebagi tujuan hidup yang tidak pernah merasa cukup. Puncaknya uang akan menjadi tuan dan manusia menjadi budaknya. Bila aspek uang ini terlalu tinggi ( tanpa relasi horizontal ---tanpa Tuhan ) adalah sia-sia
B. Bertambahnya kekayaan bertambah pula kecemasan (5:10-11)
Banyaknya orang yang bersandar kepada orang kaya serta bergantung dan tidak dapat menghindar. Uang yang dimiliki orang kaya tidak dapat membeli tidur yang nyenyak, sebaliknya hamba harus menjaga tuannya, agar tidak diambil orang lain.
C. Kekayaan dan kecemasan bersifat sementara ( 5:12-16)
Kekayaan yang dikumpulkan susah payah kan hilang dalam sekejap dan tiba- tiba menimbulkan guncangan hebat dan mendatangkan strees, bahkan penyakit yang berbahaya bagi pemiliknya. Pengkhotbah menunjukkan uang tidak menghargai pengagumnya bahkan bias menghancurkan orang yang mencintainya.
Ada juga orang yang mencintai uang namun di habiskan dalam kegelapan dan kesedihan. Sangat bahaya orang yang serakah karenakan terjerat dalam berbagai nafsu yang mencelakakan dan menyiksa dirinya.
D. Kekayaan dalam perspektif Allah ( 5:17-19)
Setiap orang akan bersenang bila hasil jerih payah selama hidup itu merupakan pemberian Allah. Semua yang kita lakukan harus menurut standar Allah dan di terima sebagi karunia Allah. Pengkhotbah juga menjelaskan menikmati kekayaan adalah karunia Tuhan dan diperlakukan menurut kehendakNya.
E. Kekayaan tanpa Karunia untuk menikmati ( 6:1-2)
Allah sebagai sumber kekayaan dan kebahagiaan sehingga kekayaan itu merupakan karunia Tuhan yang dapat dinikmati
III. CATATAN UNTUK KHOTBAH
1. Orang Kristen harus sadar akan perangkap materialism.
Tidak boileh mempertuankan uang (mammon) , uang harus di tempatkan pada tempatnya yaitu sebagai berkat Allah.
2. Kebahagian dan keselamatan sejati tidak dapat dibeli oleh kekayaan
Keselamatan merupakan potensi yang besar sebagai pembayaran atas dosa oleh darah Kristus Yesus ( Ipet 1 :18-19)
3. Kita perlu mengingat waktu kita yang singkat di dunia
Perbuatan kita di dalam dunia akan di perhadapkan pada pengadilan, jadi mempgunakan hidup in sebaik mungkin (pkh 12:14)
4. Orang Kristen tidak menolak uang dan kekayaan
Orang Kristen harus melihat kekayaan sebagi karunia tuhan dan dipergunakan demi kemulyaan Tuhan.
5. Orang Kristen harus jujur mengakui manfaat kekayaan dan keterbatasannya.

PETUNJUK PRAKTIS MEMBUAT DAN MENYAMPAIKAN RENUNGAN ATAU KHOTBAH



A. TUJUAN PERENUNGAN ATAU KHOTBAH
1. Memperdalam iman
2. Panggilan untuk percaya beriman atau bertobat
3. Menyampaikan pengetahuan alkitabiah
4. Merealisasikan kepedulian dan kasih Tuhan
5. Sebagai pertolongan dalam hidup mengikut Yesus

B. HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN DALAM PENYAMPAIAN RENUNGAN ATAU KHOTBAH
1. Setiap teks Alkitab merupakan bagaian sejarah keselamatan Allah dengan manusia.
2. Istilah dasar Alkitan harus dimengerti dan di terangkan kepada jemaat secara jelas.
3. Teks harus di pelajari dan di tafsirkan secara teliti
4. Tuhan tidak menghendaki kita untuk memberikan lebih dari pada apa yang kita miliki
5. Tentukan tujuan renungan dan buatlah kerangka yang mendukung penyampaian tujuan tersebut.
6. Beritakanlah injil ( penjelasan akan alas an)
7. Awal dari renungan haruslah menari bagi para pendengar.
8. Berbicaralah secara langsung menggunakan kalimat yang singkat dan di mengerti
9. Berbicaralah dengan sikap yang jujur terhadap diri sendiri
10. Berbicaralah dengan menggunakan berbagai contoh atau gambaran.
11. Berbicaralah dengan mmeperhatikan situasi dan kondisi siapa yang anda hadapi.

C. LANGKAH PRAKTIS UNTUK MEMPELAJARI, MENAFSIRKAN DAN MENGKHOTBAHKAN TEKS ALKITAB
1. Doa : meminta tuntunan dari Tuhan Yesus
2. Penafsiran :membaca, membuat terjemahan yang mudah di mengerti, menjelaskan istilah – istilah, memperhatikan arti dan penggunaan kata kerja, rangkumlah isi utama teks tersebut.
3. Renungkan atau meditasi : untuk mengetahui maksud dan isi teks bagi manusia, adanya penghiburan , ucapan syukur dan pertobatan.
4. Penyususnan khotbah atau perenungan : kumpulkanlah bahan khotbah dan membatasi pokok serta ulasan ( penekanan, siapa yang akan dihadapai dan pertoalan actual yang terjawab dari teks tersebut ). Tentukan jenis pemberitaan atau penyampaian , Kerangka dan pembagian renungan atau khotbah.
5. Kesimpulan :7 hal utama yang perlu di perhatikan dalam menyusun khotbah atau renungan
a. Pemahaman dan penghayatan isi teks yang mendalam
b. Struktur khotbah harus mudah diingat
c. Adanya cerita contoh / ilustrasi yang baik dan mudah diingat
d. Perlunya penerapan atau aplikasi yang tepat
e. Sikap dalam membawakan firman Tuhan haruslah baik
f. Cara berkomunikasi haruslah baik dan sesuai dengan karakter anda
g. Doa memohon bimbingan Roh Kudud dalam khotbah adalah mutlak

Hal di atas merupakan kesimpulan dari cara Yesus berkhotbah :
a. Yesus menerima dan mengsihi para pendengar.
b. Para pendengar merasa di mengerti dan di pedulikan oleh Yesus
c. Yesus berbicara positif ( kabar baik)
d. Khotbahnya memberikan inspirasi
e. Khotbahnya memberikan keyakinan
f. Khotbahnya otentik dan diambil dari realita kehidupan
g. Khotbahnya actual dan menyentuk
h. Khotbahnya mudah dimengerti dan dapat diterapkan]
i. khotbahNya membawa kasih
j. khotbahnya membawa pemulihan
k. khotbahNya mengubah manusia
l. khotbahnya berwibawa ( memiliki kuasa )

Secara praktis kita dapat melihat bagaimana sebagai seorang pengkhotbah haruslah
a. mempersiapkan diri dengan baik
b. menemukan pendahuluan khotbah
c. memformulasikan tujuan khotbah dengan jelas
d. menyingkirkan segala sesuatu yang mengganggu focus para pendengar
e. menyiapkan stuktur khorbah yang jelas
f. menggunakan bahasa yang komunikatif, jelas dan bersifat pribadi
g. memiliki cukup ilustrasi
h. jangan sampai penyampaian bersifat sombong atau menggurui
i. penerapan khotbah harus praktis
j. khotbah harus menyentuh hati para pendengar

PENGERTIAN ISTILAH, PERAN DAN TUJUAN EKSEGESIS dalam ALKITAB


Istilah eksegesis berasal dari kata Yuanani “exegesis” yang berarti memimpin atau membawa ke luar dan dapat di artikan suatu penjelasan eksposisi dan interpretasi Alkitab. Sebagai suatu definisi, istilah eksegesisi berarti menjelaskan suatu kata, kalimat, paragraph atau keseluruhan kitab dengan memimpin ke luar pengertian sebenarnya suatu teks.
Sedangkan tujuan eksegesisi ialah mencari tahu isi dan maksud si penulis dalam sebuah teks dengan memerhatikan corak gaya bahasa yang di gunakan.
Dapat disimpulkan penafsir harus memiliki kebersamaan dengan penulis dalam aspek – aspek berikut :
- Penafsir harus memiliki teks penulis – hal ini bebarti perlu ada kritik teks.
- Penafsir harus mengeri bahasa, corak dan gaya bahasa sastra penulis – adanya studi tata bahasa, gaya bahasa sastra dan pengertian kata.
- Penafsir harus menyelami sejarah penulis –mengetahui latar belakang sejarah – geografis dan kebudayaan mutlak dibutuhkan
- Penfsir harus memiliki konsep pandangan dunia yang sama dengan si penulis.
1. Berbagai metode penafsiran yang kurang baik
a. Metode Alegoris : yaitu memasukan gagasan dan pengertiannya sendiri ke sebuah teks yang semula tidak dimaksudkan oleh penulis.
b. Metode penafsir ayat dan teks secara terisolis atau terpisah : alkitab di pandang sebagai sejumlah ayat yang terisolasi aytau terpisah satu dengan yang lain dan penafsirannya atau pengertiannya terlpas dari konteks sastranya.
c. Metode penafsiran dogmatis : penafsir mengungkapkan kepercayaan atau imannya dan kemudian melihat bagian – bagian alkitab untukmencari dukungan dari pendapat atau presepsi yang telah ia miliki sebelumnya.
d. Metode penafsiran teks parallel: penafsir melihat alkitab sebagai suatu koleksi ayat referensi yang tersebar dan beranggapan bahwa suatu teks dapat di jelaskan langsung oleh sebuah teks parallel lain dalam alkitab.
e. Metode penafsiran secara harfiah ekstrem : penafsir menolak atau mengabaikan untuk menfsirkan suatu ayat secara gambaran ( simbolis).
f. Metode rasional : penafsiran berupaya untuk menafsirkan dan menjeklaskan teks- teks alkitab sesuai dengan apa yang dapat di terima oleh rasio manusia.
g. Metode mitologis : penfsir menggap bahwa factor historis tidaklah penting atau hanya merupakan kulit.

2. Metode penafsiran yang baik : metode penafsiran gramatikal – historical – konstekstual

Metode penafsiran ini berusaha untuk mengerti suatu teks dengan memperhatikan atuaran gramatikan ( tata bahasa) dan sastra, fakta historis, serta kerangka konteks. Dalam metode ini inspirasi ( pengilhaman ) oleh Roh Kudus dalam penulisan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Manusia sebagai subjek mengerti dan melaksanakan kebenaran Allh yang di wahyukan secara tertulis ( objek ).
Firman tuhan di tulis dengan tujuan, hal ini mencakup :
a. Arti suatu bagian Alkitab yaitu arti yang dimaksudkan oleh penulis
b. Corak sastra yang di lipih oleh penulis yaitu medium atau alat komunikasi yang terbaik untuk menyampaikan maksud suatu bagian teks.
c. Bagian – bagian dari suatu teks melayani pengertian keseluruhan tesks stersebut.
Selain itu ada batas – batas yang perlu di perhatikan dalam metode penafsiran gramatikal- historical – konstekstual yang harus dihindari, yaiutu :
a. Tujuan eksegesis yaitu mencari tahu makna teks daapt tenggelam banyak detail teknis eksegetis
b. Kesatuan firman Tuhan secar keseluruhan dapat di abaikan karena pandangan terlalu sempait yang hanya di tujukan pada suatu bagian tertentu.
c. Ada bahaya bahwa prinsip – prinsip pendekatan pada penafsiran di jadikan suatu metode baku dan bukan dilihat sebagai petunjuk yang di maksudkan sebagai bantuan.

3. PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN EKSEGESIS

1. Pentingnya hakikat tugas dan wujud
a. Penyampaian maksud-masud murni dalam Firman Tuhan atas perintah Allah dan bukan mencari keuntungan dari Firman Tuhan ( 2 Kor 2:17)
b. Mengusahakan layak dihadapan Allah serta berterus terang memeberitakan Firman Tuhan tanpa rasa malu akan kebenaran ( 2 Tim 2:15)
c. Suatu penafsiran rirman tuahn yang dapat di percayai adalah akar dan dasar segala teologia revelasi.
2. Persyaratan bagi pekerjaan eksegesis
a. Persyaratan atau kualifikasi intelektual
Seorang penafsir haruslah :
- Mendalami teks Alkutab untuk memperoleh pengertian eksegetis. Mengerti bahasa asli sebagai landasan eksegetis.
- Melatih untuk membaca dan menyimak teks secara teliti dan pandai mengajukan pertanyaan penting untuk pengertian teks tersebut. Maksudnya siapa yang menulis, kepada siapa di tulis, apa yang di tulis, untuk apa , mengapa dan bagaimana.
- Mengerti dengan isis teks sebagaiman di tuliskan penulis dan merenungkan artinya menerapkan beritanya dalam situasi actual jemaat dan masyarakan masa kini
- Mendalami latar belakang pengertian teks secara umum ( sejarah, geografi, sosial – budaya )
- Memiliki kesabaran dan keberanian melakukan sesuatu yang lkelihatan tidak berate atau tidak penting
- Mengembangkan kemampuan untuk konsentrasi dan disiplin serta menimbang fakta- fakta eksegetis secara baik dan bijaksana
- Seorang yang mau di ajari dan bersedia untuk belajar dan mengajar dengan cara yang jelas dan sederhana.
- Mengharapkan atau sedia untuk di tantang atau di kritik oleh isi teks.
b. Persyaratan atau kualifikasi rohani
Seorang penafsir haruslah :
- Sudah di lahirkan kembali oleh Roh Kudus. Syarat penting mendapatkan wahyu ilahi ( I kor 2:6-3:4)
- Secara pribadi meyakini bahwa Alkitab dapat di percayai dan merupakan wahyu Allah ( 2 Tim 3: 16-17)
- Memeliki persekutuan pribadi yang hidup dengan Roh Kudus dan mengharapkan campur tanganNYa dalam pelayanan.
- Mempuanyi kikap menempatkan diri di bawah wibawa firman Tuhan dan peka terhadap kebenaran rohani.
- Memiliki kerinduan yang sungguh untuk mengerti dan melakukan kebaran ilahi
c. Pentingnya materi penunjang bagi pekerjaan eksegesis.
Adapun bahan materi yang di perlukan untuk keberhasilan dalam menafsir terbagi atas :
a. Bahan – bahan factual diantaranya kamus (lecsikon), konkordansi, ensiklopedia dan buku – buku penjelasan tata bahasa yang harus selalu di gunakan sebagai bahan konsultasi dalam melakukan penafsiran.
b. Bahan – bahan interpretative di antaranya adalah buku – buku penafsiran yang bersifat :
- Filologis ( penekanan terhadap pengertian kata dan kalimat )
- Analitis ( memberikan analisis tetang keseluruhan surat –konteks asli)
- Filosofis – teologis
- Teologis ( memaparkan tema-tema teologis dalam kitab atau surat)
- Eksposisi (memaparkan arti teks yang berhubungan dengan penerapan untuk masa kini)
- Meditasi ( adanya perenungan pada bagian teks yang di bahas)

3. Langkah – langkah praktis ( lengkap) untuk eksegesis khotbah
a. Teks dan terjemahan
- Bacalah bagian firman Tuhan berulang – ulang pada bagian sebelum dan sesuadah. Perhatikan hubungannya.
- Periksalah beberapa masalah penting yang berhubungan dengan naskah.
- Buatlah terjemahan anda sendiri
- Susunlah daftar berbagai alternative teks/ bacaan / terjemahan
- Buatlah daftar tentang hal – hal yang akan di pakai dalam khotbah.
b. Konteks kesusastraan dan sejarah
- Periksalah latar belakang sejarah dan bagian firman Tuhan itu.
- Periksalah latar belakang bagian firman Tuhan itu , adanya peraturan khusus penafsiran jenis sastra tersebut.
c. Bentuk dan struktur
- Tentukan gaya dan bentuk teks tersebut.
- Carilah pola struktur teks tersebut.
- Pisahkanlah hal – hal yang unik dan nilailah kepentingannya.
d. Data gramatikal dan leksikal
- Perhatiakan pengertian yang sulit dalam pemahaman sebuat konteks.
- Buatlah daftar istilah penting dalam teks dan jelaskan.
e. Konteks Alkitabiah dan teologis
- Perhatikan penggunaan bagian firman Tuhan itu di tempat lain dalam Alkitab.
- Analisislah hubungan bagian itu dengan ayat – ayat lain di Alkitab
- Jelaskan soal teologi manakah yang Nampak jelas dalam teks.
f. Bacalah beberapa buku penafsiran sebagai bahan perbandingan.
g. Penerapan
- Catatlah persoalan kehidupan yang terdapat dalam bagian ini
- Jelaskan sifat dan bidang penerapan yang mungkin dari teks tersebut.
- Perhatikan situasi para pendengar dan buatlah kategori penerapan sesuai dengan keadaan pendengar.
- Tetaplah focus dan batas-batas penerapan.
h. Persiapan khotbah
- Mengambil waktu untu berdoa dan merenungkan Firman Tuhan
- Buatlah seleksi hal – hal yang di tekankan dalam khotbah
- Buatlah struktur yang baik dalam khotbah sehingga dapat diterima oleh pendengar firman Tuhan.
- Membedakan hal – hal pokok dengan yang tidak pokok
- Jangan terlalu mengandalkan tafsiran orang lain ..hayatilah sendiri sehingga khotbah anda hidup dan menyentuh hati orang lain
- Ingat akan adanya penerapan yaitu tujuan sebuah khotbah.

TERJEMAHAN ALKITAB DAN KRISIS TEKS


Ke 66 kitab mula – mula di tulis dalam bahasa Ibrani, Aramik dan Yuanani dengan demikina setiap terjemahan alkitab dalam bahasa lain merupakan bentuk penafsiran. Ada dua pilihan yang harus di buat oleh penterjemah yaitu yang berhubungan dengan hal tekstual dan hal linguistic.
1. Teks : hal- hal yang penting perlu di catat dalam perjanjian baru dan perjanjian lama
- Tidak ada lagi salinan yang asli
- Hanya ada ribuan salinan
- Dan ada perbedaan dalam salinan- salinan itu yang bias di sebuat varian
Ada beberapa tambahan sehubungan dengan kritik tekstual yang perlu di ketahui :
1) Kriti tekstual adalah ilmu pengetahuan yang bekerja dengan pengawasan yang teliti dengan mempertimbangkan bukti luar yaitu umur, mutu manuskrip dan luasnya penjabaran manuskrip tersebut secara geografis, serta bukti dalam yaitu jenis kesalahan yang di buat oleh penyalin.
2) Walaupun kritik tekstual adalah suatu ilmu tetapi bukan ilmu eksakta karena kritik tekstual berkenaan dengan banyaknya variable pada manusia.
2. Soal linguistic ( berhubungan dengan bahasa )
Kedua jenis pilihan berikut yaitu verbal dan gramatikal , membawa kita pada ilmu penerjemahan yang sebenarnya. Terdapat beberapa teori diantaranya:
Teori pertama adalah terjemahan harfiah yaitu usaha untuk menterjemahkan dengan sedapat ungkin menggunakan kata- kata dan penyususnan yang tepat sama dengan yang di gunakan dalam bahasa asal ( Ibrani atau Yunani )
Teori kedua adalah terjemahan bebas yaitu usaha untuk menterjemahkan gagasan dari bahsa ke bahasa yang lain dengan berorirntasi pada bahasa penenrima tetapi kurang memperhatikan pemakain kata- kata yang tepat dalam bahasa asal.
Teori ketiga adalan terjemahan kesesuaian dinamis yaitu usaha untuk menterjenahkan berbagai kata, idiom dan susunan tata bahasa dari bahasa asal ke dalam padanan yang tepat dalam bahasa penerima
Berdasarkan beberapa teori yang telah di sebutkan di atas teori penerjemahan yang terbaik adalah kesesuainan dinamis.

Hukum Taurat di dalam Kitab Mazmur dan Kitab Amsal Salomo


Kitab Mazmur dan Amsal merupakan karya kesusastraan yang merupakan kitab- kitab pujangga serta dalam perjanjian Lama disebutkan kitab- kitab hikmat.
Kita dapat melihat tugas pujangga bukanlah membentangkan suatu ilmu pengetahuan secara teknis , modern, tetapi tugas mereka adalah mengajarkan hikmat hidup. Mereka mengajar berbagai lapisan dengan memberikan teguran, peringatan, dan nasehat positif. Mereka memberikan pengajaran dalam hubungan keluarga, perkawinan, panggilan dan pekerjaan, tentang sikap hidup dan kelakuan hidup.
Titik pangkal kitab amsal adalah bahwa Tuhan telah menyatakan diri sebagai Tuhan yang beranugerah dan berkasih. Selanjutnya ia memberitahukan dasar dari takut akan Tuhan adalah memberikan hati kepada Tuhan (amsal 23:26a). hal yang yang diajarkan adalah tunduk kepada kebijaksanaan dan kemurahan disiplin perintah- perintah Tuhan.
Di dalam kitab Mazmur pun Hukum Taurat atau undang – undang Tuhan itu mendapat tempatnya dalam mazmur 1, 19 dan 119. Mazmur ini tidak menyebutkan sumber hidup hanya mengatakan tentang norma sebagai pedoman hidup baru. Di dalam penerangan Taurat Tuhan sebuah pernyataan untuk berbakti kepada Tuhan dengan tiada berdosa. Dari mazmur dan Amsal digambarkan hukum taurat Tuhan menjelma menjadi perintah dan praktik hidup.

Jumat, 28 Januari 2011

GAMBAR DIRI 2


I. GAMBAR DIRI adalah:
Pendapat kita tentang diri sendiri (Amsal 23 : 7 a). Orang dunia menyebutnya dengan istilah jati diri atau citra diri.

II. 4 SUMBER PENDAPAT DIRI (I Korintus 4 : 3 – 4)
A. Orang lain yang memiliki peranan penting dalam hidup kita,contohnya : orang tua, pasangan hidup, sahabat , teman.
B. Adat istiadat / nilai – nilai dalam masyarakat.
Contoh : bagi orang Tionghoa anak laki lebih berharga dari pada anak perempuan
C. Diri sendiri.
D. Tuhan

III. PENYEBAB RUSAKNYA GAMBAR DIRI
Gambar diri rusak disebabkan karena tidak terpenuhinya 3 kebutuhan dasar kita, sebagai manusia, yaitu :
A. RASA BERHARGA – merasa aman dan menerima diri sendiri dengan baik;bersyukur kepada Tuhan untuk keberadaannya.
Rasa berharga yang sejati telah diberikan oleh Yesus ( Allah Putra ). BagiNya, seekor domba yang hilang, yaitu setiap hidup kita secara pribadi, amat berharga. Sebab itu, Dia meninggalkan yang lain, lalu mencari yang hilang tsb. ( Lukas 15 : 1 – 7 ).
B. RASA BERDAYA GUNA – merasa sanggup berprestasi dalam hidup ini.

Allah Roh Kuduslah yang bisa memberi kita rasa berdaya guna yang sejati, yaitu dengan mengurapi dan memberikan karunia serta talenta kepada kita, agar kita mampu melakukan sesuatu yang berarti dan berdampak bagi dunia ini ( Lukas 15 : 8 – 10 : dirham = mata uang = daya beli / daya guna ).
C. RASA DIMILIKI & MEMILIKI – merasa bahwa ada yang mengasihi dan memiliki hidupnya

Bapa Surgawi sangat mengasihi kita dan hidup kita adalah milik Dia sepenuhnya. Rasa dimiliki hanya bisa dipenuhi oleh Allah Bapa saja, karena Dia menyayangi kita dengan kasih sayang yang tak bersyarat ( Lukas 15 : 11 – 32 : Perumpamaan Anak Hilang )

IV. TIGA KEBUTUHAN DASAR KITA TIDAK TERPENUHI, karena :

A. TIPU DAYA IBLIS ( II Korintus 11 : 3 ; II Tesalonika 2 : 9 – 10 )
• Iblis sudah dikalahkan dan tidak punya kuasa apapun, tetapi ia masih punya tipu daya. Tipu daya iblis yang terbesar ialah memberikan rasa berharga yang palsu / kepercayaan yang salah.
• Tipu daya = memalsukan sesuatu yang bukan kebenaran tetapi dibuat sedemikian rupa sampai seolah – olah menjadi suatu kebenaran.
• Iblis sering kali memberikan kepercayaan yang salah kepada kita dengan tujuan untuk merusak gambar diri kita sehingga kita tak dapat menggenapi rencana Allah.
• Kepercayaan salah / rumus iblis ialah :

HARGA DIRI = PENAMPILAN + APA KATA ORANG

• Kepercayaan salah merupakan penyebab dari 95 % problem emosional yang dialami manusia.

B. FILSAFAT DUNIA ( Kolose 2 : 8 )

• Filsafat adalah nilai – nilai dalam masyarakat yang sudah disepakati, dipegang serta dilestarikan bersama.
• Filsafat dunia sudah banyak dicampuri oleh rumus iblis. Sejak umur 5 th. seorang anak sudah punya rumus iblis.

Contohnya :
1. Pandai lebih berharga daripada bodoh.
2. Punya gelar lebih berharga daripada tidak bergelar.
3. Kaya lebih berharga daripada miskin.
4. Menikah lebih berharga daripada single.
5. Dsb.

C. KEDAGINGAN - yang membuat kita cenderung melakukan dosa
( I Korintus 3 : 1 – 3 ).

• Kedagingan akan membuat kita durhaka / memberontak kepada Tuhan. Menurut hukum kedagingan, segala sesuatu yang negatif lebih kuat pengaruhnya daripada yang positif.
Contohnya :
1. Pesta vs puasa.
2. Dosa vs doa
3. Makan terus vs Diet.

• Kalau kita berulangkali jatuh ke dalam dosa, maka kita akan merasa putus asa, tidak berguna, sehingga gambar diri kita hancur dan kita tidak tahu siapa diri kita sesungguhnya di dalam Kristus.


V. AKIBAT RUSAKNYA GAMBAR DIRI

Gambar diri yang rusak menyebabkan kita mengalami banyak sekali problem emosional seperti takut, minder, kesepian, rasa bersalah, depresi, dll. Dan semua problem emosional tsb. disebabkan oleh rumus iblis / kepercayaan salah yang sudah tertanam di dalam diri kita sejak usia 5 th.

Setiap nilai – nilai ( yang berisi rumus iblis ) yang ditanam oleh orang yang peranannya penting dalam hidup kita secara berulang – ulang akan menghasilkan nilai hati nurani / standar pribadi yang tidak mutlak. Nilai hati nurani yang tidak mutlak inilah yang menjadi kepercayaan salah yang amat menyiksa harga diri kita.

Jadi, sekali lagi, penyebab konflik emosional yang kita alami adalah rumus iblis / kepercayaan salah, bukanlah situasi yang tidak menyenangkan; bukanlah barang yang dicuri orang ; bukan juga orang yang menyakiti hati kita.


Situasi, orang , barang, tidak dapat menyebabkan kita konflik emosional,
tetapi kepercayaan yang salah tentang situasi, orang, barang tsb.
yang menyebabkan kita mengalami konflik emosional.

Kepercayaan yang salah akan menimbulkan emosi yang salah , sedangkan emosi yang salah akan menimbulkan tindakan yang salah.


VI. MEMBANGUN RASA BERHARGA YANG BENAR

Kita bisa memiliki rasa berharga yang benar dan sejati, bila kita membangun harga diri di atas APA KATA TUHAN MENGENAI DIRI KITA, yaitu Firman Allah. Itulah RUMUS ALLAH. Siapa kita di dalam Kristus adalah jati diri yang sesungguhnya.

• Akibatnya : merasa bahagia , sukacita, dan damai karena harga diri dibangun di atas nilai – nilai kekal yang tak bisa berubah – ubah.
• Apa kata Tuhan tentang diri kita tidak pernah berubah, karena Tuhan menerima kita tanpa syarat. Dia tidak menerima kita berdasarkan penampilan dan prestasi.

VII. EMPAT LANGKAH PEMULIHAN

1. Kita perlu JUJUR mengakui apa yang sesungguhnya kita rasakan, agar bisa menemukan penyebab emosi dan tindakan yang salah.

2. CARI KEPERCAYAAN SALAH yang menyebabkan kita emosional.

3. Mengambil keputusan untuk MENOLAK KEPERCAYAAN SALAH ( membuang pikiran manusia lama ) dan MENGGANTINYA DENGAN KEBENARAN ALLAH ( mengenakan pikiran manusia baru ) - Efesus 4 : 17, 20, 24

4. BERTINDAK SESUAI DENGAN KEPERCAYAAN YANG BENAR (KEBENARAN ALLAH ). Kita harus belajar bertindak dengan tepat sesuai dengan kebenaran yang kita terima agar bisa mencerminkan karakter Allah
Misalnya :
 Mengampuni
 Mengucap syukur

“ Aku sangat berharga bukan karena apa yang aku buat,
dan juga bukan karena penilaian orang terhadapku,
tetapi karena Kristus telah memberikan hidupNya untuk aku,
dan sebab itu, Dia telah membuat hidupku tak ternilai harganya.
Aku sangat dikasihi oleh Bapa.
Hidupku sangat menyenangkan Dia.
Aku telah diampuni, dan diterima sepenuhnya oleh Bapa.
Hidupku utuh di dalam Kristus. “

PELAYAN TUHAN


Tujuan Tuhan bagi semua ciptaan-Nya ialah untuk hidup dengan saling melayani, itulah sebabnya Tuhan telah memberikan dalam diri kita talenta, sifat, karunia-karunia rohani dan macam-macam pengalaman hidup lainnya untuk dipergunakan dalam melayani Tuhan dan sesama dan rahasia untuk mengenal kehendak Allah dalam hidup kita ialah dengan melayani Tuhan.

Tujuan dari suatu pelayanan

Dalam pelayanan biasanya Tuhan lebih memperhatikan pendekatan pada pribadi seseorang daripada pendekatan secara massal atau umum, karena tujuan dari pelayanan bagi setiap orang ialah agar nantinya setiap orang percaya dapat.

* Menghasilkan buah
* Menggenapkan rencana Tuhan

Itulah sebabnya Tuhan ingin memakai setiap orang percaya untuk menjadi seorang ahli bangunan guna melayani pembangunan tubuh Kristus. 1 Korintus 12:5,7,27

Apa yang Alkitab katakan tentang Pelayanan?

Kata pelayanan dalam bahasa Yunani adalah Diakonos yang artinya melayani dan arti kata ini muncul kata Diaken yang secara sederhana artinya seorang hamba. Dalam melayani ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan di mengerti :

1. Pelayanan itu mencakup pada tiga arah yaitu :
* Pelayanan kepada Tuhan Kisah Rasul 13:2
* Pelayanan kepada sesama orang percaya Ibrani 6:10
* Pelayanan kepada orang yang belum percaya Matius 5:13

2. Pelayanan juga mencakup kepada tiga bidang kebutuhan yaitu:
* Kebutuhan fisik orang lain
o Sandang,pangan dan materi
o Serta merawat orang. Matius 25:35-36
* Kebutuhan Emosional orang lain
o Memperhatikan 2 Korintus 1:4,
o Mendengarkan, menasehati dan menghibur orang lain. 1Tesalonika 5:14,
* Kebutuhan rohani orang lain
o Mendoakan, Yakubus 5:15
o Memulihkan.
o Membangun kerohanian orang lain


Mengapa kita harus Terlibat dalam Pelayanan

Ada 10 kebenaran tentang pelayanan yang harus kita ketahui
* Kita telah diciptakan untuk melayani. Efesus 2:10
* Kita telah diselamatkan. 2 Timotius 1:9
* Kita telah dipilih. Galatia 1:15, 1 Petrus 2:9-10
* Kita telah diberi karunia. 1 Petrus 4:10
* Kita telah diberi kuasa Matius 28:18-19, 2 Kor 5:10
* Kita telah diperintahkan Matius 20:28
* Kita telah dipersiapkan Efesus 4:11-112
* Kita diperlukan/ di butuhkan 1Korintus 12:27
* Kita telah diberi tanggungjawab Roma 14:12
* Kita akan mendapatkan hadiah daari Tuhan Kolose 3:23, Mat 25:23

Karakter yang harus di miliki oleh seorang Pelayan
Paling tidak ada enam karakter yang harus di miliki oleh seorang Pelayan Tuhan.

* Hati yang mau diajar 2 Timotius 3:14
* Hati yang ramah 2 Timotius 2:24
* Hati yang mau memperhatikan kepentingan orang lain Filipi 2:20
* Hati seorang hamba/Pelayan Matius 23:11
* Hati yang dapat dipercaya 1 Korintus 4:2
* Hati yang mau merendahkan diri. Lukas 17:10

Persiapan seorang Pelayan untuk dapat melayani :

* Harus mau mempersembahkan tubuh kita Roma 12:1
* Tidak boleh menjadi serupa dengan dunia Roma 12:2
* Menguasai diri menurut ukuran iman Roma 12:3
* Harus saling bekerja sama Roma 12:5
* Memiliki karunia dan mempergunakanya Roma 12:6-8

GAMBAR DIRI


Ayat Kunci : Roma 8:9
“ sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran ANak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung diantara banyak saudara”

Sebagai orang percaya kita harus bisa mengetahui bahwa tujuan Kristus datang ke dunia ini bukan hanya untuk menyelamatakan manusia saja tetapi juga untuk menyiapkan dan membentuk orang-orang percaya dan gereja-Nya agar bias menjadi “mempelai” yang sepadan dan mempunyai karakter yang serupa dengan Kristus, sang mempelai Pria.
Tujuan pembentukan karakter ialah supaya kita sebagai orang percaya bias mempunyai karakter seperti Kristus sehingga bias menjadi Teladan bagi dunia. Cepat atau lambat proses pembentukan karakter kita tergantung dari ketaatan kita kepada Tuhan, waktu Dia membentuk atau mengubah kita.
Karakter yang dimiliki oleh Kristus terdapat dalam Galatia 5:22-23 yang dijelaskan tentang buah-buah roh yang juga menggambarkan sifat atau karakter dari Roh Kudus atau Tuhan Yesus itu sendiri yaitu Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri.

Kita tidak dapat berubah karakternya, sampai kita sadar bahwa kita perlu untuk berubah. Oleh sebab itu Tuhan memakai berbagai macam cara untuk karakter kita:

- Melalui kesalahan yang ktia lakukan. Ulangan 8:2
- Melalui Pengujian dan tekanan Yakubus 1:1-3
- Melalui Firman Tuhan Ibrani 4:12-13
- Melalui Teladan yang baik dan jelek dari orang lain 1Korintus 10:11
- Melalui didikan atau teguran dari orang lain Amsal 15:31-32
- Melalui Roh Kudus yanag menyadarkan dan memberi semangat untuk berubah secara positif. Ibrani 12:11

Karunia adalah pemberian atau anugerah dari Roh kudus sedangkan karakter adalah suatu hasil proses pembentukan manusia batiniah. Pembentukan ini tidak dapat dihasilkan hanya dalam waktu sehari tetapi perlu waktu yang lama.

Memiliki karakter tidak berarti mengabaikan karunia-karunia dari Roh Kudus
Karakter adalah buah yang dicari oleh Tuhan.
Karakter mempengaruhi kualitas dari karunia-karunia dari Roh Kudus.
Karakter juga menunjukan tingkat kedewasaan rohani seseorang
Karakter merupakan tujuan akhir dari keKristenan
Karakter memelihara kelangsungan suatu pelayanan.
Ayat referensi : Yohanes 15:2 1 Yohanes 2:12-13 Ibrani 12:14
























BAB 2
Mengenal Gaya Kepribadian

Ayat Kunci : Matius 22:37-39
“Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.dan hukum yang kedua yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Sebagi orang percaya kita harus mengeti bahwa selain melayani Tuhan kita juga akan melayani sesama dan pada waktu melayani itulah setiap orang dapat mengenal berbagai macam gaya kepribadian yang Tuhan berikan di dalam diri seseorang serta sekaligus menyingkapkan juga kepribadian dari diri sendiri.
Dengan mengerti gaya kepribadian seseorang maka akan memudahkan orang percaya bekerja sama satu sama lainnya dan dapat menghindari pertikaian yang tidak perlu karena perbedaan gaya kepribadian.

Satu-satunya cara cara supaya kita dapat mengasihi orang dengan sungguh-sungguh ialah dengan cara harus memahami dulu dengan jelas siapa diri kita sendiri. Penghalang utama kita tidak dapat mengasihi atau mengerti orang lain ialah karena kita tidak menyukai atau tidak mengerti gaya kepribadian orang tersebut.

Secara garis besar , gaya kepribadian manusia yang diberikan Tuhan dapat dikelompokan dalam 4 kelompok besar yang sering disingkat D.I.S.C.(D=dominant/kholerisI=Intim/sanguine,S=Stabil/phlegmatics C=cermat/Melankolis)

Walaupun secara kenyataan gaya kepribadian ini tidak 100% dipunyai mutlak oleh seseorang, namun biasanya kombinasi dari minimal dua gaya kepribadian yaitu satu gaya yang menonjol dan yang satu lagi kurang menonjol. Kombinasi perbedaan gaya kepribadian dan prosentase membuat setiap manusia ciptaan Tuhan menjadi unik.

Ciri-ciri orang yang memiliki gaya kepribadian Dominan/Kholeris adalah:

1. Pembawaannya langsung kepada pokok pembicaraan
2. Menyukai hal-hal yang menantang
3. Orangnya suka menguasai
4. Senang memimpin
5. Selalu berfokus pada tujuan dan hasil yang dicapai
6. Sifatnya tegas

Kelemahannya adalah :

1. Suka memaksa dan egois
2. Sikapnya sering kasar
3. Cenderung tidak sabar
4. Keputusannya sering gegabah
5. Suka berdebat

Ciri-ciri orang yang memiliki gaya kepribadian Intim /sanguine adalah:

1. Pribadinya memiliki Kharisma
2. Mudah bergaul
3. Senang berbicara
4. Suka memberi semangat
5. Suka menolong
6. Punya rasa peduli
7. Pandangan selalu optimis

Kelemahannya adalah :

1. Sering terlalu emosional dan berpikiran pendek
2. Terlalu percaya diri dan suka berpusat pada diri sendiri
3. Pendengar yang yang buruk
4. Jarang memperhatikan waktu
5. Banyak alasan
6. Terlalu mudah percaya kepada orang lain

Ciri-ciri orang yang memiliki gaya kepribadian Stabil/Phlegmatics adalah:

1. Tidak menyukai perubahan yang mendadak
2. Pembawaanya tenang dan sabar
3. Memiliki sifat setia
4. Orangnya dapat dipercaya
5. Tipe pendengar yang baik

Kelemahannya adalah :

1. Orangnya cenderung pasif
2. Cepat puas dengan keadaan yang ada
3. Lebih suka mengalah atau kompromi, cenderung takut menyinggung perasaaan orang lain
4. Sering merasa rendah diri

Ciri-ciri orang yang memiliki gaya kepribadian Cermat/Melankolis adalah:

1. Orang ini memperhatikan ketelitian dan ketepatan
2. Bertindak dengan hati-hati
3. Bekerja dengan sistematis
4. Tidak suka memihak
5. Taat kepada atasan

Kelemahannya adalah :

1. Cenderung rewel dan suka memilih-milih
2. Orangnya agak sensitive
3. Pembawaannya
4. Sering curiga

Gaya kepribadian adalah salah satu faktor yang menjadikan setiap kita unik dibandingkan dengan orang lain. Jika semua orang percaya mengerti dan telah menemukan gaya kepribadiannya masin-masing, maka mereka akan merasakan kepuasan yang paling dalam ketika mereka melayani Tuhan. Karena gaya kepribadian dapat mempengaruhi kerohaniannya dan juga cara mengungkapkan kerohaniannya. Yang harus di ingat bahwa Tuhan memiliki rencana yang sama bagi setiap orang percaya walaupun gaya kepribadiannya berbeda-beda yaitu akan diubah menyerupai Yesus.































BAB 3
Gambar Diri
Ayat Kunci: Kejadian 1:26-27
“Berfirmanlah Allah:”baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas binatang melata yang merayap di bumi. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.”

Akibat dosa maka manusia telah kehilangan kemuliaan Allah dan akibatnya manusia tidak dapat melihat kemuliaan Tuhan didalam dirinya. Manusia cenderung memandang dirinya secara salah atau rusak. Pemulihan gambar diri akan menanamkan rasa kepercayaan yang benar dari Tuhan dan membuat orang dapat melayani yang benar dari Tuhan dan membuat orang dapat melayani secara maksimal. Sebab Tuhan ingin manusia yang diciptakan-Nya segambar dengan Dia itu dapat mewakili Tuhan bagi dunia .
Gambar diri adalah segala sesuatu yang kita percayai tentang diri kita sendiri. Banyak dari kita tidak bisa melayani Tuhan dengan maksimal dikarenakan gambar diri kita hilang, kita menjadi rendah diri kalau kita kecil,pendek, kegemukan, dll. Ada empat sumber yang dapat membengaruhi penilaian seseorang terhadap dirinya.
Pendapat orang lain. Ini adalah pendapat orang-orang yang ada disekelilingnya mengenai diri kita yang bias mempengaruhi.
Penilaian manusia. Ini juga pendapat umum tentang keberadaan manusia misalnya tentang cirri-ciri kaya, kebahagian, cantik kesuksesan dll.

Pendapat diri sendiri, ini datang dari diri sendiri dan biasanya sering salah sebab pemikiran kita sudah dicemari oleh dosa dan lingkungan yang tidak benar.
Harga diri = Penampilan saya + apa kata orang lain

Pendapat Tuhan, ini pendapat yang benar, karena hanya Tuhan yang tahu dan mengenai siapa manusia yang sesungguhnya.
Harga diri = Penampilan saya + Apa kata Tuhan

Akibat dari Gambar diri yang Rusak
- Sering mengalami masalah emosi
- Timbul akar pahit
- Cinta akan uang
- Takut gagal
- Rasa tertolak
- Merasa rendah diri

Penyebab rusaknya gambar diri seseorang adalah dikarenakan 3 (tiga) kebutuhan dasar manusia yang tidak terpenuhi:
1. Rasa tidak dimiliki, orang yang rusak gambar dirinya seringkali merasa dirinya tidak disukai orang lain.
2. Rasa tidak berguna. Orang yang rusak gambar dirinya seringkali merasa kehilangan arti hidupnya atau tidak punya tujuan dan merasa hidupnya sia-sia.
3. Rasa tidak berharga, orang yang rusak gambar dirinya sering kali melihat keberadaan dirinya dari sudut pandang yang selalu kurang atau buruk.


Semuanya disebabkan oleh tipu daya iblis, filsafat dunia yang salah dan kedagingan manusia.
Ayat referensi :1 Korintus 3:3-4 2 Korintus 11:3, Kolose 2:8
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan di lakukan dan di yakini dalam hidup kita supaya terjadi pemulihan yang sepatutnya. Yaitu dengan menyadari bahwa:

- Saya diciptakan segambar dengan Tuhan. Kejadian 1:26
- Saya berharga di mata Tuhan. Yesaya 43:4
- Saya adalah Bait Allah, Roh Kudus berdiam dalam diri saya. 1 Korintus 3:16-17.

3 TIPE DASAR KOTBAH


oleh HOMILETIK (TEORI KOTBAH)
Bentuk catatan Kotbah secara umum ada 3, yaitu: Eksposisi, Topikal dan Tekstual. EKSPOSISI = semua point diambil dari satu rangkaian teks sj. TOPIKAL = point2 disusun berdasarkan urutan tertentu dan dasarnya dari berbagai ayat yg sesuai point. TEKSTUAL = memakai konteks dari rangkaian teks sebagai Topik kotbah, point2nya seperti topikal. Masing2 memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kapan pakai Eksp atau Topikal atau Tekstual? Itu sesuai ide dan tujuan awal yg Tuhan tanamkan dlm hati.

BUKU-BUKU ALAT BANTU PENGGALIAN
oleh HOMILETIK (TEORI KOTBAH)
Pada Masa kini tidaklah sulit untuk mencari buku-buku yang dirancang khusus guna memperlengkapi pembaca dalam mempelajari Alkitab. Semuanya ini hanya alat bantu yang akan membuat kita semakin lebih mengerti Firman Tuhan yang sedang menjadi fokus bahasan. Dengan hal ini akan membuat kita semakin kagum dengan Alkitab dan membawa kita pada satu kesimpulan bahwa Inspiratornya BUKAN manusia melainkan Tuhan. Sehingga alat bantu ini jangan dijadikan atau dipakai yang pertama, melainkan sebagai pelengkap atau perbandingan dari apa yang telah kita dapatkan. Dan itu tidak harus semua dipakai atau diterima. Tetap harus digumulkan.
Alat bantu yang dapat dipakai, yaitu diantaranya sebagai berikut:

1. Konkordansi Alkitab.
a. Konkordansi Alkitab
Konkordansi ini sudah ada yang dalam Bahasa Indonesia, dikerjakan oleh Dr. D. F. Walker yang diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia dan Kanisius.
b. Strong Exhaustive Concordance of The Bible.
Konkordansi ini dalam Bahasa Inggris dan telah menjadi referensi standar pemahaman Alkitab selama beberapa dekade ini. Dalam konkordansi ini, kata-kata disusun menurut abjad (teks KJV) menawarkan referensi silang yang sangat menolong.

2. Ensiklopedi Alkitab.
Ensiklopedia Alkitab biasanya merupakan titik mula yang baik untuk memahami dengan lebih dalam sebuah kitab atau topik khusus. Buku ensiklopedia bahasa Indonesia yang ada :
a. Ensiklopedia Akitab Praktis, diterbitkan oleh Lembaga Literatur Baptis.
b. Ensiklopedia Perjanjian Baru, diterbitkan oleh Kanisius.
c. Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, diterbitkan oleh Yayasan Gandum Mas.

1. Buku Pegangan Alkitab (Handbook)
Buku Pemahaman Alkitab yang berisi: pengantar latar belakang, tabel-tabel informasi, atlas, gambar-gambar dan komentar ringkas.
a. The New Unger’s Bible Handbook, diterbitkan oleh Moody Press.
b. Eerdman’s Handbook to The Bible, diterbitkan oleh Eerdmans Publishing Company.
c.
2. Kamus Alkitab
Kamus Alkitab memuat penjelasan kata-kata penting dalam Alkitab.
a. Kamus Alkitab, diterbitkan oleh Nusa Indah.
b. Kamus Alkitab, diterbitkan oleh YPI Immanuel.
c. Kamus Teologia, diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia.

3. Buku Tafsiran Alkitab.
a. Tafsiran Alkitab Masa Kini (3 Jilid), diterbitkan oleh Yayasan Komunikasi Bina Kasih.
b. Tafsiran Alkitab, ditrbitkan oleh BPK Gunung Mulia.
c. Dan Tafsiran Kitab-kitab tertentu yang banyak diterbitkan oleh penerbit-penerbit.

4. Atlas Alkitab
a. Atlas Alkitab Masa Kini, diterbitkan oleh SAAT.
b. Atlas Alkitab, diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia.
c. Peta Alkitab, diterbitkan oleh SAAT.


5. Kamus Bahasa.
a. An Expository Dictionary of Biblical Word, karya W. E. Vines diterbitkan oleh Revell.
b. Theological Wordbook of the Old Testament (2 Vol), diterbitkan oleh Moody Press.
c. Dictionary of New Testament Theology (3 Vol.), diterbitkan oleh Zondervan Publishing House.

6. Buku Referensi Topikal Alkitab.
Semua ayat dalam topik-topik khusus dikumpulkan dan diklasifikasikan, seperti buku Nave’s Topical Bible, diterbitkan oleh Moody Press (Sudah diterjemahkan oleh SAAT, 2 Jilid).

7. Pengantar Alkitab.
Pengantar Alkitab menawarkan pandangan tentang penulis, teologia dan latar belakang sejarah.
a. Pengantar Perjanjian Lama, diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia.
b. Mari Mengenal Perjanjian Lama, diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia.
c. Pengantar Perjanjian Baru, diterbitkan Kalam Hidup.
d. Dunia Perjanjian Baru, diterbitkan oleh Yakin dan Gandum Mas

EMPAT PRINSIP PENAFSIRAN
oleh HOMILETIK (TEORI KOTBAH)
Aturan penafsiran dibagi menjadi empat kategori: Umum, gramatikal, Sejarah, dan Teologi.
1. Prinsip penafsiran Umum adalah prinsip-prinsip yang berhubungan dengan subjek penafsiran keseluruhan. Ini bersifat universal bukannya terbatas pada pertimbangan khusus, yang terdapat dalam tiga bagian lainnya.
2. Prinsip penafsiran gramatikal adalah prinsip-prinsip yang berkaitan dengan teks itu sendiri. Ini berdasarkan pada aturan-aturan dasar untuk memahami kata-kata dan kalimat dalam teks yang sedang diselidiki.
3. Prinsip Penafsiran Sejarah adalah prinsip-prinsip yang berhubungan dengan latar belakang atau konteks saat kitab-kitab Alkitab ditulis. Politik, ekonomi, dan situasi budaya saat penulisan itu penting dalam mempertimbangkan aspek historis sewaktu penyelidikan teks Firman Tuhan.
4. Prinsip Penafsiran teologis adalah prinsip-prinsip yang berkaitan dengan pembentukan ajaran Kristen. Prinsip ini adalah, kebutuhan, aturan-aturan yg "luas", untuk doktrin harus mempertimbangkan semua yang Alkitab katakan tentang suatu subjek tertentu

KUALIFIKASI DALAM MENAFSIR ALKITAB
oleh HOMILETIK (TEORI KOTBAH)
1. Tidak ada yang sepenuhnya dapat memahami makna dari Alkitab kalau dia belum dilahirkan kembali. Orang yang belum selamat adalah buta secara rohani (2 Kor. 4:4) dan mati (Ef 2:2). (1 Kor 2:14)
2. Disamping lahir kembali, juga diperlukan rasa hormat dan minat dalam Tuhan dan FirmanNya sangat penting untuk menafsirkan Alkitab dengan benar.
3. Kualifikasi spiritual lainnya adalah sikap doa dan kerendahan hati.
4. Alkitab juga harus didekati dengan kemauan untuk mematuhinya, kesediaan untuk mempraktekkan apa yang telah dipelajari. Selidiki bukan utk pengetahuan tapi utk dipraktekkan.
5. Kita juga harus bergantung pada Roh Kudus.
a. PeranNya tidak berarti bahwa penerjemahan Alkitab tidak bisa salah. Ketidakmungkinsalahan dan kekeliruan adalah karakteristik Alkitab, terutama naskah asli, tetapi tidak terjemahan Alkitab.
b. Pekerjaan Roh Kudus dalam penafsiran tidak berarti bahwa Dia memberikan kepada penafsiran sebuah pengertian yg "tersembunyi" yg makna berbeda dari norma, arti harfiah dari ayat tersebut.
c. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, seorang Kristen yang hidup dalam dosa adalah rentan untuk membuat interpretasi Alkitab tidak akurat karena hati dan pikiran tidak selaras dengan Roh Kudus.
d. Roh Kudus menuntun ke dalam semua kebenaran (Yohanes 16:13). Kata, "guide" atau memimpin itu berarti, memimpin ke jalan atau panduan di sepanjang jalan.
e. Cara Roh Kudus dalam menafsirkan Alkitab berarti bahwa Dia tidak memberikan intuitif tiba-tiba sekejap mata mengenai makna teksi. Banyak bagian-bagian yang sudah dimengerti, tapi arti lain yang terungkap akan bertahap diperoleh sebagai hasil penelitian yang cermat.
f. Peran Roh Kudus dalam penafsiran itu memiliki arti bahwa Alkitab itu dapat dipahami oleh semua orang percaya. Penafsiran itu bukan hanya dilakukan oleh Sarjana Teologi saja.

PRINSIP UMUM PENAFSIRAN
oleh HOMILETIK (TEORI KOTBAH)

1. PRINSIP PERTAMA: Harus beranjak dari asumsi bahwa Alkitab adalah berkuasa.

2. PRINSIP DUA: Alkitab menafsirkan dirinya sendiri; Alkitab penjelasan terbaik Alkitab.
1. Biarkan Alkitab menjadi tafsirannya sendiri.
2. Ayat-ayat Alkitab yang kurang jelas itu ditafsirkan dalam terang ayat-ayat yang jelas.

3. PRINSIP KETIGA: Iman yg menyelamatkan dan Roh Kudus itu penting bagi kita untuk memahami dan menginterpretasikan dengan benar Kitab Suci.

4. PRINSIP EMPAT: Pengalaman pribadi penafsir harus diterangi Firman Tuhan dan bukan Firman Tuhan diterangi pengalaman pribadi penafsir.

5. PRINSIP LIMA: Contoh-contoh Alkitab itu berkuasa kalau didukung oleh sebuah perintah.

6. PRINSIP ENAM: Tujuan utama dari Alkitab adalah untuk mengubah hidup kita, tidak hanya untuk menambah pengetahuan kita.

7. PRINSIP TUJUH: Setiap orang Kristen memiliki hak dan tanggung jawab untuk menyelidiki dan menafsirkan Firman Tuhan untuk dirinya sendiri.

8. PRINSIP DELAPAN: sejarah Gereja itu penting tapi tidak untuk menentukan dalam penafsiran Kitab Suci.

PRINSIP PENAFSIRAN GRAMATIKAL
oleh HOMILETIK (TEORI KOTBAH)

PRINSIP KESATU: Kitab Suci hanya memiliki satu makna dan harus dilihat secara harfiah.
PRINSIP KEDUA: Kata-kata penafsir harus selaras dengan makna awal penulis.
PRINSIP KETIGA: Menafsir sebuah kata dilihat dalam kaitannya dengan kalimat dan konteksnya.
PRINSIP KEEMPAT: Menafsir sebuah pesan teks dengan melihat konteksnya.
PRINSIP KELIMA: Bila benda mati digunakan untuk menggambarkan makhluk hidup, pernyataan tersebut dapat dianggap figuratif.
PRINSIP KEENAM: Bila sebuah ekspresi dari karakter dijelaskan dengan benda, pernyataan tersebut dapat dianggap figuratif.
PRINSIP KETUJUH: Bagian-bagian dan penggambaran dari sebuah perumpamaan itu menyatakan satu kenyataan tertentu.
PRINSIP untuk Interpretasi Perumpamaan
1. Tentukan tujuan perumpamaan.
2. Pastikan Anda menjelaskan bagian-bagian yang berbeda dari perumpamaan sesuai dengan desain utama.
3. Jangan mencoba untuk membuat perumpamaan 'berjalan merangkak'.
4. Perumpamaan diberikan untuk menggambarkan pengajaran bukan untuk tidak dinyatakan.
5. Validasi kebenaran utama perumpamaan dengan pengajaran langsung dari Kitab Suci.

PRINSIP KEDELAPAN: Tafsirkan perkataan para nabi dalam arti umum mereka, literal dan historis, kecuali konteks atau cara mereka terpenuhi jelas menunjukkan bahwa mereka memiliki makna simbolik. pemenuhan mereka mungkin dalam cicilan, pemenuhan masing-masing menjadi jaminan yang yang mengikuti.

Gunakan dengan Bijaksana


Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada (Kolose 4:5)

Seandainya Anda harus membeli waktu, apakah Anda akan memakainya dengan cara yang berbeda? Apakah Anda akan menggunakan tiap menit, jam, dan hari Anda dengan lebih bijaksana?
Tentu saja, kita tidak menjumpai label harga pada setiap menit dan jam yang kita miliki. Semua itu diberikan kepada kita secara cuma-cuma. Namun itu tidak berarti bahwa kita boleh menggunakannya secara sembarangan dan tidak bijaksana. Sang Pemberi waktu adalah Allah sendiri, karena itu waktu kita jauh lebih berharga daripada uang, berapa pun banyaknya. Berdasarkan alasan tersebut, kita harus memanfaatkan setiap kesempatan yang tersedia untuk melayani Tuhan dan melakukan kehendak-Nya.
Bukan berarti kita harus selalu bekerja setiap saat. Kita juga perlu beristirahat, berhenti sejenak untuk mencium aroma mawar di sepanjang jalan, atau menikmati keindahan matahari terbenam. Kita menggunakan waktu dengan bijaksana bila kita dapat memadukan antara "berhenti" dan "melangkah" pada saat yang tepat. Menurut Salomo, untuk segala sesuatu ada masa untuk menggenapi kehendak Allah (Pengkhotbah 3:1).
Saya sungguh bersyukur Tuhan tidak menjual waktu. Dia menyediakan waktu sebagai anugerah kasih-Nya. Jadi, marilah kita "menebus waktu kita" dalam hari-hari yang kita lalui, dengan memanfaatkan setiap kesempatan untuk hidup bagi Allah (Kolose 4:5).
Ya, waktu sangatlah berharga. Gunakan dengan bijaksana! -RWD
UNTUK MENGGUNAKAN WAKTU DENGAN BIJAKSANA
INVESTASIKAN WAKTU PADA KEHIDUPAN KEKAL.