Selasa, 26 Januari 2010

Arti Dosa

Mari kita melanjurkan pada arti dosa
2. Dosa

a. Arti Dosa
Dosa digambarkan dalam Alkitab sebagai pelanggaran hukum Allah (1 Yohanes 3:4) dan pemberontakan melawan Allah (Ulangan 9:7; Yosua 1:18). Dosa berawal dari Lucifer, “si Bintang Timur, Putra Fajar,” yang paling cantik dan gagah perkasa dari semua malaikat. Karena tidak puas dengan semua ini, dia ingin menjadi Allah yang mahatinggi dan hal ini menyebabkan kejatuhannya dan awal dari dosa (Yesaya 14:12-15). Dengan nama baru, Iblis, dia membawa dosa kepada umat manusia di taman Eden ketika dia mencobai Adam dan Hawa dengan godaan yang sama, “engkau akan menjadi sama seperti Allah.” Kejadian 3 menjelaskan pemberontakan mereka melawan Allah dan perintah-perintahNya. Sejak saat itu dosa diwariskan kepada semua generasi umat manusia dan kita, sebagai keturunan Adam, mewarisi dosa dari dia. Roma 5:12 memberitahukan bahwa melalui Adam dosa masuk ke dalam dunia dan kematian diwariskan kepada semua orang karena “upah dosa adalah maut” (Roma 6:23).
Namun demikian, orang-orang percaya telah dibebaskan dari hukuman kekal untuk dosa (kematian rohani dan neraka). Sekarang kita bisa memilih apakah akan melakukan dosa pribadi atau tidak karena melalui Roh Kudus yang berdiam di dalam kita, yang menguduskan dan meyakinkan kita akan dosa, kita sekarang memiliki kuasa untuk menolak dosa (Roma 8:9-11). Setelah kita mengakui dosa pribadi kita kepada Allah dan mohon pengampunanNya, hubungan dan persekutuan kita dengan Tuhan dipulihkan kembali. “ Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”

Dosa warisan, dosa yang diimputasikan dan dosa pribadi – semuanya telah disalibkan di kayu salib Yesus dan sekarang “di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Efesus 1:7).
b. Mengatasi Dosa.
Alkitab berbicara sarana-sarana berikut ini untuk mengatasi dosa kita:

(1) Roh Kudus – Roh kudus adalah sebuah hadiah yang diberikan Allah kepada kita (gerejaNya) agar dapat berkemenangan dalam hidup Kristiani. Dalam Galatia 5:16-25 Allah mempertentangkan keinginan daging dan buah Roh Kudus. Dalam bagian Alkitab ini, kita dipanggil untuk hidup dalam Roh. Setiap orang percaya sudah memiliki Roh Kudus, namun ayat ini memberitahu kita bahwa kita perlu hidup dalam Roh, tunduk kepada kuasaNya. Ini berarti secara aktif mengikuti gerakan Roh Kudus dan bukan mengikuti kedagingan.
(2) Firman Tuhan, Alkitab – 2 Timotius 3:16-17 mengatakan bahwa Tuhan telah memberikan FirmanNya kepada kita untuk memperlengkapi kita untuk setiap pekerjaan baik. Alkitab mengajar bagaimana kita hidup dan apa yang kita percaya. Alkitab menolong kita untuk melihat saat kita mengambil jalan yang salah dan menolong kita untuk kembali ke jalan yang benar dan terus berjalan di jalan itu. Sebagaimana dibagikan dalam Ibrani 4:12, Firman Tuhan hidup dan berkuasa dan mampu menembus ke dalam hati kita dan mengangkat masalah paling dalam yang secara manusia tidak dapat ditangani. Pemazmur berbicara mengenai kuasa Alkitab untuk mengubah hidup dalam Mazmur 119:9,11, 105 dan ayat-ayat lainnya. Yosua diberitahukan bahwa kunci keberhasilannya mengatasi musuh (sebagai analogi dari peperangan rohani kita) adalah tidak melupakan sarana yang satu ini namun merenungkannya siang dan malam supaya dia dapat melakukannya. Yosua melakukan ini sekalipun apa yang Tuhan perintahkan tidak masuk akal secara militer, dan inilah kunci kemenangannya dalam merebut Tanah Perjanjian.
(3) Doa – Ini adalah sebuah sarana penting lainnya yang Tuhan telah berikan kepada kita. Inipun merupakan sebuah sarana yang sering kita orang Kristen hanya berbasa-basi namun jarang dipergunakan. Kita ada persekutuan doa, waktu-waktu untuk berdoa, dll., namun kita tidak menggunakannya sesuai dengan contoh yang diberikan oleh gereja mula-mula (Kisah Rasul 3:1; 4:31; 6:4; 13:1-3, dll). Paulus berkali-kali mengatakan bagaimana dia berdoa bagi mereka-mereka yang dia layani. Secara pribadi kita juga sering tidak menggunakan sarana ini. Tuhan telah memberikan janji-janji indah sehubungan dengan doa (Matius 7:7-11; Lukas 18:1-8; Yohanes 6:23-27; 1 Yohanes 5:14-15, dll).
(4) Gereja – Kembali kita sering mengabaikan sarana yang terakhir ini. Ketika Yesus mengutus murid-muridNya, Dia mengirimkan mereka dalam kelompok yang terdiri dari dua orang (Matius 10:1). Ketika kita membaca mengenai perjalanan-perjalanan misi di Kisah Rasul, mereka tidak pergi sendirian, tapi dalam kelompok yang terdiri dari paling sedikit dua orang. Yesus berkata di mana ada dua atau tiga orang berkumpul dalam namaNya, Dia ada di tengah-tengah mereka (Matius 18:20). Dia memerintahkan kita untuk jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah sebagaimana yang dilakukan oleh oleh beberapa orang, tetapi menggunakan kesempatan itu untuk saling menasihati satu dengan yang lain dalam kasih dan pekerjaan baik (Ibrani 10:24-25). Yesus mengajarkan kita untuk saling mengaku dosa satu dengan yang lain (Yakobus 5:16).

bersambung 3.Tritunggal Allah

Tidak ada komentar: