Jumat, 28 Januari 2011
GAMBAR DIRI 2
I. GAMBAR DIRI adalah:
Pendapat kita tentang diri sendiri (Amsal 23 : 7 a). Orang dunia menyebutnya dengan istilah jati diri atau citra diri.
II. 4 SUMBER PENDAPAT DIRI (I Korintus 4 : 3 – 4)
A. Orang lain yang memiliki peranan penting dalam hidup kita,contohnya : orang tua, pasangan hidup, sahabat , teman.
B. Adat istiadat / nilai – nilai dalam masyarakat.
Contoh : bagi orang Tionghoa anak laki lebih berharga dari pada anak perempuan
C. Diri sendiri.
D. Tuhan
III. PENYEBAB RUSAKNYA GAMBAR DIRI
Gambar diri rusak disebabkan karena tidak terpenuhinya 3 kebutuhan dasar kita, sebagai manusia, yaitu :
A. RASA BERHARGA – merasa aman dan menerima diri sendiri dengan baik;bersyukur kepada Tuhan untuk keberadaannya.
Rasa berharga yang sejati telah diberikan oleh Yesus ( Allah Putra ). BagiNya, seekor domba yang hilang, yaitu setiap hidup kita secara pribadi, amat berharga. Sebab itu, Dia meninggalkan yang lain, lalu mencari yang hilang tsb. ( Lukas 15 : 1 – 7 ).
B. RASA BERDAYA GUNA – merasa sanggup berprestasi dalam hidup ini.
Allah Roh Kuduslah yang bisa memberi kita rasa berdaya guna yang sejati, yaitu dengan mengurapi dan memberikan karunia serta talenta kepada kita, agar kita mampu melakukan sesuatu yang berarti dan berdampak bagi dunia ini ( Lukas 15 : 8 – 10 : dirham = mata uang = daya beli / daya guna ).
C. RASA DIMILIKI & MEMILIKI – merasa bahwa ada yang mengasihi dan memiliki hidupnya
Bapa Surgawi sangat mengasihi kita dan hidup kita adalah milik Dia sepenuhnya. Rasa dimiliki hanya bisa dipenuhi oleh Allah Bapa saja, karena Dia menyayangi kita dengan kasih sayang yang tak bersyarat ( Lukas 15 : 11 – 32 : Perumpamaan Anak Hilang )
IV. TIGA KEBUTUHAN DASAR KITA TIDAK TERPENUHI, karena :
A. TIPU DAYA IBLIS ( II Korintus 11 : 3 ; II Tesalonika 2 : 9 – 10 )
• Iblis sudah dikalahkan dan tidak punya kuasa apapun, tetapi ia masih punya tipu daya. Tipu daya iblis yang terbesar ialah memberikan rasa berharga yang palsu / kepercayaan yang salah.
• Tipu daya = memalsukan sesuatu yang bukan kebenaran tetapi dibuat sedemikian rupa sampai seolah – olah menjadi suatu kebenaran.
• Iblis sering kali memberikan kepercayaan yang salah kepada kita dengan tujuan untuk merusak gambar diri kita sehingga kita tak dapat menggenapi rencana Allah.
• Kepercayaan salah / rumus iblis ialah :
HARGA DIRI = PENAMPILAN + APA KATA ORANG
• Kepercayaan salah merupakan penyebab dari 95 % problem emosional yang dialami manusia.
B. FILSAFAT DUNIA ( Kolose 2 : 8 )
• Filsafat adalah nilai – nilai dalam masyarakat yang sudah disepakati, dipegang serta dilestarikan bersama.
• Filsafat dunia sudah banyak dicampuri oleh rumus iblis. Sejak umur 5 th. seorang anak sudah punya rumus iblis.
Contohnya :
1. Pandai lebih berharga daripada bodoh.
2. Punya gelar lebih berharga daripada tidak bergelar.
3. Kaya lebih berharga daripada miskin.
4. Menikah lebih berharga daripada single.
5. Dsb.
C. KEDAGINGAN - yang membuat kita cenderung melakukan dosa
( I Korintus 3 : 1 – 3 ).
• Kedagingan akan membuat kita durhaka / memberontak kepada Tuhan. Menurut hukum kedagingan, segala sesuatu yang negatif lebih kuat pengaruhnya daripada yang positif.
Contohnya :
1. Pesta vs puasa.
2. Dosa vs doa
3. Makan terus vs Diet.
• Kalau kita berulangkali jatuh ke dalam dosa, maka kita akan merasa putus asa, tidak berguna, sehingga gambar diri kita hancur dan kita tidak tahu siapa diri kita sesungguhnya di dalam Kristus.
V. AKIBAT RUSAKNYA GAMBAR DIRI
Gambar diri yang rusak menyebabkan kita mengalami banyak sekali problem emosional seperti takut, minder, kesepian, rasa bersalah, depresi, dll. Dan semua problem emosional tsb. disebabkan oleh rumus iblis / kepercayaan salah yang sudah tertanam di dalam diri kita sejak usia 5 th.
Setiap nilai – nilai ( yang berisi rumus iblis ) yang ditanam oleh orang yang peranannya penting dalam hidup kita secara berulang – ulang akan menghasilkan nilai hati nurani / standar pribadi yang tidak mutlak. Nilai hati nurani yang tidak mutlak inilah yang menjadi kepercayaan salah yang amat menyiksa harga diri kita.
Jadi, sekali lagi, penyebab konflik emosional yang kita alami adalah rumus iblis / kepercayaan salah, bukanlah situasi yang tidak menyenangkan; bukanlah barang yang dicuri orang ; bukan juga orang yang menyakiti hati kita.
Situasi, orang , barang, tidak dapat menyebabkan kita konflik emosional,
tetapi kepercayaan yang salah tentang situasi, orang, barang tsb.
yang menyebabkan kita mengalami konflik emosional.
Kepercayaan yang salah akan menimbulkan emosi yang salah , sedangkan emosi yang salah akan menimbulkan tindakan yang salah.
VI. MEMBANGUN RASA BERHARGA YANG BENAR
Kita bisa memiliki rasa berharga yang benar dan sejati, bila kita membangun harga diri di atas APA KATA TUHAN MENGENAI DIRI KITA, yaitu Firman Allah. Itulah RUMUS ALLAH. Siapa kita di dalam Kristus adalah jati diri yang sesungguhnya.
• Akibatnya : merasa bahagia , sukacita, dan damai karena harga diri dibangun di atas nilai – nilai kekal yang tak bisa berubah – ubah.
• Apa kata Tuhan tentang diri kita tidak pernah berubah, karena Tuhan menerima kita tanpa syarat. Dia tidak menerima kita berdasarkan penampilan dan prestasi.
VII. EMPAT LANGKAH PEMULIHAN
1. Kita perlu JUJUR mengakui apa yang sesungguhnya kita rasakan, agar bisa menemukan penyebab emosi dan tindakan yang salah.
2. CARI KEPERCAYAAN SALAH yang menyebabkan kita emosional.
3. Mengambil keputusan untuk MENOLAK KEPERCAYAAN SALAH ( membuang pikiran manusia lama ) dan MENGGANTINYA DENGAN KEBENARAN ALLAH ( mengenakan pikiran manusia baru ) - Efesus 4 : 17, 20, 24
4. BERTINDAK SESUAI DENGAN KEPERCAYAAN YANG BENAR (KEBENARAN ALLAH ). Kita harus belajar bertindak dengan tepat sesuai dengan kebenaran yang kita terima agar bisa mencerminkan karakter Allah
Misalnya :
Mengampuni
Mengucap syukur
“ Aku sangat berharga bukan karena apa yang aku buat,
dan juga bukan karena penilaian orang terhadapku,
tetapi karena Kristus telah memberikan hidupNya untuk aku,
dan sebab itu, Dia telah membuat hidupku tak ternilai harganya.
Aku sangat dikasihi oleh Bapa.
Hidupku sangat menyenangkan Dia.
Aku telah diampuni, dan diterima sepenuhnya oleh Bapa.
Hidupku utuh di dalam Kristus. “
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar