Rabu, 08 September 2010

"__Karakter Murid Kristus__"


ada beberapa hal yang menunjukkan bagaimana kita mempunyai karakter seperti murid Yesus dalam MATIUS 5 :1-9 di bawah ini adalah beberapa karakter dari Murid Kristus :
1. “Miskin di hadapan Allah” (Mat.5:3).
“Miskin” disini bukanlah secara material, melainkan secara spiritual, yaitu pengakuan
dengan rendah hati bahwa kita lemah, berdosa, tak berdaya, dan ingin bergantung dan berharap
kepada Tuhan secara total.
2. “Berdukacita” (Mat.5:4).
Kata “berdukacita” disini bukanlah kesedihan karena kehilangan sesuatu atau seseorang,
melainkan kesedihan yang erat hubungannya dengan kemiskinan rohani diatas. Mereka yang
berdukacita bukan saja berhubungan dengan pertobatan dari dosa pribadi, tetapi juga dengan
kedaaan sekitarnya.
3. “Lemah lembut” (Mat.5:5).
Lemah lembut tidak sama dengan lemah tak berdaya atau lemah lunglai; melainkan suatu sikap
penguasaan diri, tidak dendam, dan bermotivasi baik terhadap orang lain.
4. “Lapar dan haus akan kebenaran” (Mat.5:6).
Kebenaran disini mengandung 3 aspek: a/ aspek legal yaitu hubungan yang benar dengan Allah;
b/ aspek moral yaitu sikap dan perbuatan yang berkenan kepada Allah; dan c/ aspek sosial yaitu
yang berhubungan dengan sesama manusia, misalnya: isu-isu HAM, keadilan sosial dan hukum
di masyarakat, integritas dalam usaha/karier, dan isu-isu kehormatan keluarga.
Murid yang sungguh berbahagia dan diberkati adalah mereka yang benar-benar rindu dan
haus akan Allah Sendiri, bukan hanya mengharapkan berkat-berkat yang diberikanNya. Karena menjadi murid kristus sesungguhnya dalam pribadi Allah sendirilah terletak semua sumber yang akan memberikan kepuasan terhadap “kelaparan” dan “kehausan” manusia.
5. “Murah Hati” (Mat.5:7).
Kata “murah hati” disini berarti suatu kemampuan untuk “masuk ke dalam situasi”
(mengerti, simpati, empati = berbelas kasihan), kemudian “melakukan sesuatu” kebaikan.
“Murah hati” (mercy) tidak sama dengan “anugrah” (grace) walaupun sama-sama
berhubungan erat dengan ketidak-layakan. Murah hati memberikan kesembuhan, pertolongan,
kebaikan, semangat baru dan kesempatan untuk mencoba lagi. Anugrah memberikan
penghapusan dosa/ kesalahan, rehabilitasi, dan status yang baru. Anugrah hanya dimiliki dan
diberikan oleh Tuhan, murah hati bisa dimiliki dan dipraktikkan oleh seorang murid.
6. “Suci Hati” (Mat.5:8).
Kata “suci” disini berarti “tidak ada campuran” (murni), tulus dan tidak munafik.
Kesucian ini bukan saja menunjukkan kepada sesuatu yang bersifat “internal” melainkan juga
yang bersifat “eksternal”, karena apa yang nampak dalam aspek eksternal sesungguhnya lahir
dari dalam hati dan pikiran seseorang (internal). Segala aspek hidup baik luar dan dalam, pribadi
dan umum seharusnya “transparan” di hadapan Allah dan manusia. Beberapa aspek yang perlu
menjadi perhatian al: aspek penyembahan (I Pet. 3:15a; Kel. 20:3-4), aspek seksual (I Tes. 4:3-5;
Mat. 19:4-6; Mar. 10:11-12; Ibr. 13:4), aspek harta/uang (I Tim. 6:10; Ibr. 13:5) aspek perkataan
(Efe. 4:25,29).
7. “Membawa Damai” (Mat.5:9).
Membawa damai disini tidak sama dengan ”pencinta damai” (peace-lover) atau
“pemelihara damai” (peace-keeper) yang cenderung pasif. Sebaliknya orang yang membawa
damai adalah mereka yang “aktif masuk” dan “memulihkan” kembali situasi dan kondisi dimana
damai sudah retak atau hancur. Bisa juga disebut dengan “pendamai” (reconciler).
8. “Dianiaya oleh sebab Kebenaran” (Mat.5:10-12).
Ironis sekali bahwa murid Kristus dengan tanda-tanda yang positif justru harus
menghadapi penganiayaan, penghinaan, ejekan, dan penderitaan. Ini merupakan “harga” yang
harus dibayar oleh seorang murid yang mengikuti jejak gurunya. Seorang murid sudah
selayaknya meneladani gurunya yang juga mengalami penganiayaan dan penderitaan yang
puncaknya kematian diatas kayu salib.
Delapan karakter fondasi murid Kristus yang kita pelajari memberikan kita “jurang
pemisah” yang lebar antara seorang “murid Kristus” dengan “sekedar orang percaya”. Delapan
Sabda Bahagia dari Tuhan Yesus sesungguhnya menantang untuk mengambil keputusan yang
serius agar tidak sekedar hanya menjadi “orang percaya” yang tidak berani membayar harga.
Sebaliknya bertekad menjadi “murid Kristus” yang sejati, yang “berani tampil berbeda” di
tengah-tengah dunia yang bengkok, jahat dan sudah tidak memiliki ukuran moral yang absolut.
Selanjutnya diatas karakter fondasi inilah seorang murid Kristus akan mendirikan
“bangunan kehidupan dan pelayanannya” yang sesuai dengan panggilan dan kehendak Allah.

Sabtu, 04 September 2010

Dasar-Dasar Doktrin Kekristenan (Basic Christian Doctrine)



Dasar-Dasar Doktrin Kekristenan
(Basic Christian Doctrine)
  1.   Hanya ada satu Allah - Yesaya 43:10; 44:6,8; Yohanes 17:3; 1 Korintus 8:5-6;
      Galatia 4:8-9
  2.   Allah itu Trinitas - 2 Korintus 13:14; 1 Petrus 1:2
  3.   Tidak ada Allah lain sebelum dan sesudah Allah - Yesaya 43:10
  4.   Allah tahu segala sesuatu - 1 Yohanes 3:20
  5.   Allah Maha Kuasa - Mazmur 115:3
  6.   Allah ada di mana-mana - Yeremia 23:23,24
  7.   Allah adalah Penguasa - Zakharia 9:14; 1 Timotius 6:15-16
  8.   Allah itu roh - Yohanes 4:24
  9.   Allah menciptakan semua yang ada - Kejadian 1:1; Yesaya 44:24
  10.   Roh tidak memiliki tubuh yang terdiri dari darah dan daging - Lukas 24:39
  11.   Allah selama-lamanya adalah Allah - Mazmur 90:2
  12.   Yesus adalah Allah - Yohanes 1:1,14;10:30-33; 20:28; Kolose 2:9; Filipi 2:5-8;
      Ibrani 1:8
  13.   Yesus menjadi manusia - Filipi 2:5-8
  14.   Yesus memiliki 2 natur: Allah dan manusia - Kolose 2:99; 1 Timotius 2:5
  15.   Yesus tidak berdosa - 1 Petrus 2:22
  16.   Yesus adalah satu-satunya jalan menuju Allah Bapa - Yohanes 14:6; Matius 11:27;
      Lukas 10:22
  17.   Roh Kudus adalah Allah - Kisah Para Rasul 5:3-4
  18.   Roh Kudus bukanlah semacam kekuatan. Ia hidup - Kisah Para Rasul 13:2
  19.   Alkitab diinspirasikan oleh Allah - 2 Timotius 3:16
  20.   Semua manusia telah berdosa - Roma 3:23; 5:12
  21.   Manusia tidak berevolusi, manusia diciptakan - Kejadian 1:26
  22.   Adam dan Hawa adalah manusia yang benar-benar ada - Kejadian 3:20;5:1;
      1 Timotius 2:13
  23.   Kematian masuk ke dalam dunia karena dosa Adam - Roma 5:12-15
  24.   Dosa memisahkan kita dari Allah - Yesaya 59:2
  25.   Yesus telah mati untuk dosa dosa kita - 1 Yohanes 2:2; 2 Korintus 5:14; 1 Petrus 2:24
  26.   Pengorbanan Kristus adalah pengganti bagi kita - 1 Petrus 2:24
  27.   Yesus bangkit dari kematian dalam tubuh fisik-Nya - Yohanes 2:19-21
  28.   Mereka yang menolak Yesus akan masuk neraka - Wahyu 20:11-15
  29.   Neraka adalah tempat penghukuman yang berapi-api - Matius 25:41;Wahyu 19:20
  30.   Neraka itu abadi - Matius 25:46
  31.   Mereka yang tidak diselamatkan akan pergi ke neraka untuk selamanya - Wahyu 21:8
  32.   Keselamatan adalah anugrah cuma-cuma dari Allah - Roma 4:5; 6:23; Efesus 2:8-9
  33.   Alkitab adalah Firman Allah - 2 Timotius 3:16
  34.   Yesus akan kembali lagi dan dapat dilihat oleh dunia - Kisah Para Rasul 1:11
  35.   Orang-orang Kristen akan dibangkitkan ketika Yesus datang kembali yang kedua kalinya
      - 1 Tesalonika 4:14-17
  36.   Akan ada rapture (diangkat ke awan bertemu dengan Kristus) - 1 Tesalonika 4:14-17
  37.   Akan ada penghakiman yang terakhir - 2 Petrus 3:7
  38.   Mereka yang berdosa akan dibuang ke dalam lautan api - Wahyu 20:15
  39.   Setan akan dibuang ke dalam lautan api - Wahyu 20:10
  40.   Akan ada langit baru dan bumi baru - 2 Petrus 3:13; Wahyu 21:1

Apakah kebenaran itu?


Apakah kebenaran itu?
(What is the truth?)
      Kebenaran bukanlah suatu perasaan. Kebenaran bukan pula sebuah ide saja. Kebenaran terdapat dalam Alkitab. Kelompok Kultus (Cults) keliru karena tidak memiliki kebenaran ini. Yakni, mereka memiliki pemahaman yang keliru mengenai Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus, dan karya Kristus di atas kayu salib. Karena mereka keliru dalam hal ini, mereka juga keliru mengenai doktrin keselamatan.
      Ketulusan dan pekerjaan baik tidak dapat menjembatani jurang dosa antara Allah dan manusia. Hanya darah Kristus yang dapat membersihkan seseorang (Ibrani 9:22; Yohanes 14:6). Ketulusan hati dan perbuatan baik hanyalah upaya diri sendiri untuk memperoleh penghargaan dari Allah. Ketulusan hati menjadi kesombongan ketika dipakai untuk memperoleh pembenaran dari Allah: "Tapi Allah, lihatlah hatiku. Lihat betapa tulus hatiku? Saya berhak untuk tinggal di sorga."
      Tidak. Jika ketulusan hati dan perbuatan baik cukup untuk memuaskan hati Allah, maka Ia tidak akan memberikan kita Alkitab untuk mengkoreksi ide-ide tulus kita yang keliru itu, dan Ia tidak akan mengirimkan Putra-Nya untuk melakukan pekerjaan yang tidak mungkin bisa kita lakukan.
      Kebenaran adalah apa yang Allah katakan sebagai benar.




Hanya Ada Satu Allah

  • Kekristenan:
          Doktrin Kekristenan sejati hanya mengakui adanya satu Allah di mana pun, kapan pun. Tidak ada Allah sebelum Allah; dan tidak akan ada Allah sesudah Allah (Yesaya 43:10). Allah bahkan tidak pernah tahu kalau ada Allah lain (Yesaya 44:8). Hanya ada satu Allah di seluruh alam semesta ini. Hanya satu.   Paham ini disebut Monotheisme.
  • Mormonisme:
         Dewa bumi hanyalah salah satu dari begitu banyak dewa-dewa (Bruce McConkie, Mormon Doctrine, hal. 163).  Paham ini disebut polytheisme.  Tetapi, mereka hanya menyembah satu dari banyak illah ini, yaitu yang dikenal dengan Elohim.  Paham begini disebut monolatry.
          Elohim (begitulah kaum Mormon memanggil Allah Bapa) dulunya adalah manusia dari planet lain (Mormon Doctrine, hal. 321). Elohim menjadi seorang Dewa lalu datang ke bumi ini bersama istrinya yang seorang dewi (Articles of Faith, oleh James Talmage, hal. 443). Kaum mormon memiliki potensi untuk menjadi dewa bagi dunia mereka sendiri (Teachings of the Prophet Joseph Smith, halaman 345-347, 354).
          Pengajaran ini bertentangan dengan Alkitab. Kaum Mormon adalah polytheist. Kekristenan bersifat monotheistik. Mormonisme sungguh keliru.
  • J.W. (Saksi Yehovah):
         Mereka percaya hanya ada satu Allah (Make Sure of All Things, hal 188).   Mereka memanggil Allah "Yehovah." Dalam hal ini, Kaum J.W. benar. Memang hanya ada satu Allah.

Trinitas

  • Kekristenan:
         Allah adalah pribadi-pribadi trinitas: Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Allah Bapa bukanlah pribadi yang sama dengan Putra. Putra bukanlah pribadi yang sama dengan Roh Kudus. Roh Kudus bukanlah pribadi yang sama dengan Bapa. Ketiganya abadi, Allah, dan Maha Tahu.
          Keberatan-keberatan yang diajukan atas Trinitas adalah bahwa konsep ini tidak logis. Logika seharusnya tidak boleh mengungguli Alkitab. Jika memang berasal dari Allah, pasti akan ada hal-hal yang memang sulit dipahami. Tambahan lagi, sidik jari Allah terlihat dalam semua ciptaan-Nya. Dalam Roma 1:20 dikatakan bahwa atribut-atribut Allah yang tidak kelihatan terlihat jelas dalam ciptaan-Nya. Ciptaan dibuat dari trinitas dari Trinitas: waktu, ruang, dan materi. Waktu terdiri dari masa lalu, kini, dan masa depan. Tiap "bagian" berbeda, tetapi mereka berada dalam natur yang sama: waktu. Ruang adalah tinggi, lebar, dan kedalaman. Tiap "bagian" berbeda, tetapi mereka berada dalam satu natur: ruang. Materi itu padat, cair, dan gas. Tiap "bagian" berbeda, tetapi mereka memiliki natur yang sama: materi.
·         Mormonisme:
     Trinitas adalah seperti kantor yang dihuni oleh 3 allah: ada sesosok dewa yang disebut bapa, ada sesosok dewa yang disebut anak, dan seorang dewa lain yang dipanggil roh kudus. Kekeliruannya adalah dalam asumsi bahwa satu "pribadi" haruslah berada dalam satu bentuk fisik (Doctrine and Covenants, 130:22)  -- sesuatu seperti darah dan daging.
      Paham ini berkontradiksi dengan pandangan ortodoks mengenai Trinitas dan paham ini mengajarkan Allah yang lebih dari satu (Yesaya 43:10; 44:6,8).
  • J.W. (Saksi Yehovah):
         Mereka menolak Trinitas (Let God be True, hal. 100-101; Make Sure of All Things, hal.386). Mereka mengatakan hanya ada satu pribadi dalam Allah: yaitu Bapa.
          Mereka keliru karena menolak doktrin kebenaran dari Trinitas.

Yesus

·         Kekristenan:
     Yesus adalah pribadi kedua dalam Trinitas. Yesus adalah Allah sekaligus manusia. Ia sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia (Kolose 2:9). Ia yang berada dalam rupa Allah, mengosongkan diri-Nya, dan menjadi manusia (Filipi 2:5-8). Sebagai Allah yang juga manusia, Ia menjadi pengantara kita (1 Timotius 2:5). Yesus tidak diciptakan (Yohanes 1:1-3), tetapi Ia pencipta segala sesuatu (Kolose 1:16-17).
  • Mormonisme:
         Yesus, iblis, dan kita semua adalah anak-anak roh yang lahir dalam pre-eksistensi (sebelum ada segala sesuatu), yang adalah turunan Allah Bapa dan istri dewinya (Mormon Doctrine hal. 516; Journal of Discourse, Vol. 4, hal. 218).
  • J.W. (Saksi Yehovah):
         Yesus adalah Mikhail si Penghulu Malaikat yang menjadi manusia, mati di atas sebuah pancang/ tiang -- bukan salib -- bangkit dalam bentuh roh, dan kembali ke surga untuk menjadi malaikat lagi (The Watchtower, May 15, 1963, hal. 307; The New World, 284).
          Masalahnya di sini adalah Yesus versi mereka (Mikhail) adalah makhluk ciptaan. Karena itulah Alkitab J.W. menambahkan 4 kali kata "lainnya (other)" dalam Kolose 1:16-17. Kata "lainnya" ini bukanlah teks asli Alkitab.

Keselamatan

·         Kekristenan:
     Keselamatan, atau pengampunan atas dosa-dosa, adalah sesuatu yang diberikan Allah kepada anda. Ini adalah anugrah yang cuma-cuma (Roma 6:23). Orang berdosa dibenarkan dalam mata Allah semata-mata hanyalah karena iman dari orang percaya atas pengorbanan Kristus di kayu salib. Pembenaran, atau dinyatakan sebagai benar, dicapai melalui iman (Roma 5:1). Perbuatan kita tidak memiliki andil dalam keselamatan kita. Jika perbuatan kita memiliki andil, maka Yesus mati sia-sia (Galatia 2:21).
·         Mormonisme:
     Doktrin pengampunan dosa dari Mormonisme adalah bahwa anda diselamatkan oleh anugrah setelah berbuat semampu anda (Article 8 of the Church of Jesus Christ of Latter-day Saints; Articles of Faith, karya James Talmage, hal. 92). Mereka menambah-nambahi apa yang telah diselesaikan oleh Kristus di kayu salib dengan mengatakan bahwa Yesus telah berbuat demikian sehingga kita memiliki kemungkinan untuk diampuni. Perbuatan kita harus dicampur dengan perbuatan Kristus barulah dosa-dosa kita layak diampuni oleh Allah.
      Kekeliruan mereka adalah bahwa mereka menganggap bahwa perbuatan kita memiliki peran dalam keselamatan kita, dalam pengampunan atas dosa-dosa kita. Kenyataanya tidaklah demikian. Dalam Galatia pasal 3 dan 5, Paulus menyinggung masalah ini dan menyalahkan pemikiran yang tetap mengganggap perlunya menjalankan Hukum Taurat supaya dapat dibenarkan Allah. Keselamatan adalah anugrah yang cuma-cuma dari Allah, dibayar penuh oleh darah Kristus.
  • J.W. (Saksi Yehovah):
         Pengampunan dosa adalah melalui perbuatan baik dan kerja sama dengan Allah (Studies in the Scriptures, Vol. 1, hal. 150, 152). Mereka menganggap bahwa pengorbanan Kristus (yang sebenarnya si penghulu malaikat Mikhail) telah membuka pintu yang telah ditutup oleh Adam. Dengan kata lain, karena pengorbanan Kristuslah anda bisa bekerja sama dengan Allah dan memperoleh keselamatan.
          Kekeliruan mereka sama seperti yang telah diterangkan dalam kesalahan kaum Mormon. Perbuatan tidak memiliki peran dalam keselamatan kita. Perbuatan-perbuatan kita baru memiliki arti setelah kita diselamatkan, bukan sebelumnya, dan untuk memperoleh keselamatan tidak diperlukan kerja sama dengan apa pun. Menambahi apa yang telah dikerjakan Kristus di kayu salib sama dengan mengatakan bahwa apa yang dikerjakan Yesus di kayu salib belumlah cukup. Ini adalah serangan terhadap Allah.
Kesimpulan
      Kebenaran itu penting bukan semata-mata karena ia benar. Kebenaran penting karena ia mendefinisikan siapa dan apa yang kita percaya. Apakah Yesus itu saudara Iblis seperti dalam Mormonisme? Apakah Ia malaikat yang menjadi manusia? Atau, apakah Ia adalah pencipta alam semesta, pribadi kedua dari Trinitas? Hanya satu di antara pendapat itu yang benar.
      Iman sangat vital. Tetapi iman yang mengimani hal-hal yang salah adalah sama saja dengan tidak memiliki iman. Iman itu benar jika objek yang diimaninya benar. Inilah pentingnya mengenal Yesus yang benar. Yaitu yang seperti diceritakan oleh Alkitab, bukan versi Mormonisme, atau pun versi kaum Saksi Yehovah.


Keabadian adalah waktu yang terlalu panjang untuk kekeliruan kita. Terutama jika kita keliru mengenai Yesus.
 

Jumat, 03 September 2010

BUKALAH HATIMU SIAP DIPAKAI OLEH TUHAN


Mat 21:28-32


~Hati membawa kita berbuat yang jahat dan benar
~Hati juga mengendalikan perasaan dan pikiran
~Hati memegan peran yang sangat penting karna:



  1. Kehidupan seseorang terpancar dari hatinya (Ams 4:23)
  2. Hati manasia mencerminkan manusia itu sendiri(Ams 27:19)

ADA 3 MACAM PRIBADI YANG KITA LIHAT DARI PERIKOP INI
  1. Pribadi Bapa
Mengambarkan Tuhan Yesus yang mempunyai otoritas di dalam kehidupan kita
Ibr 13:17 tetap tunduk kepada otoritas pemimpin
  1. Pribadi anak pertama
Pribadi orang yang mengetahui tentang kebenaran Allah tetapi mengeraskan hati,tertutup kepada pekerjaan Roh kudus,tipe ini menandakan mati rohani lihat Yer 17:9-10
  1. Pribadi anak kedua
Mengambarkan orang yang tahu kebenaran Allah dan membuka hati dan terjadi penyesalan(kita lihat dia Mau dipimpin oleh Roh kudus walaupun terlambat Maz 33:15



CATATAN PENTING:
KEDEWASAAN KITA DIUKUR DENGAN:
  1. Kemampuan kita untuk bergaul dengan orang lain Yoh 17:21
  2. Banyaknya kepuasan yang telah kita pelajari Fil 4:11-12,Tim 6:6
  3. Kemampuan kita untuk menguasai Roh dan mengontrol emosional kita,kasih atau kebencian Ams 16:32
  4. Banyaknya kita mengontrol kesombongan dan semua konflik lain  Rom 12:3
  5. Kesetiaan kita,tidak jatuh bangun,melainkan stabil Kis 20:18
  6. Kekudusan kita.Pelayanan yang besar tanpa di sertai karakter akan menjadi kurang berarti Mat 7:36-40



KEKRISTENAN ITU IDENTIK DENGAN HUBUNGAN-HUBUNGAN,SELURUH ALKITAB ITU DAPAT DISIMPULKAN MENJADI 2HAL SAJA YAITU   :    BAGAIMANA KITA MEMPERLAKUKAN ORANG-ORANG LAIN DAN BAGAIMANA KITA MEMPERLAKUKAN ALLAH “  (Mat 22:36-40)

9 KARAKTER KRISTEN YANG MURNI


 Ayat Mas            : Roma 1:8-10; Yeremia 18:1-4
“Pertama-tama aku mengucap syukur kepada Allahku oleh Yesus Kristus atas kamu sekalian, sebab telah tersiar kabar tentang imanmu di seluruh dunia” (Roma 1:8).

Bila kita melihat kehidupan para pahlawan iman, iman kita semakin dikuatkan. Salah satu tokoh yang patut kita teladani adalah Rasul Paulus. Dalam pasal pertama kitab Roma ini Paulus menyatakan 9 karakter Kristen yang murni (hari ini kita renungkan 4 poin):
1.       Setiap orang Kristen seharusnya mengucap syukur (ay. 8). Inilah yang dilakukan Paulus pertama kali saat menulis suratnya. Meskipun bukti menyatakan bahwa pendiri jemaat Roma bukanlah Paulus (kemungkinan Petrus atau rasul-rasul lainnya), tetapi Paulus bersyukur kepada Allah. Ia tidak iri hati atau cemburu. Setiap orang Kristen seharusnya wajib selalu mengucap syukur. Bukan saja karena gereja kita diberkati tetapi juga karena gereja lain diberkati.
2.       Setiap orang Kristen seharusnya mempunyai komitmen yang tinggi (ay. 9a). Paulus mengatakan bahwa dia melayani Allah dengan segenap hati. Paulus setia dalam panggilannya sebagai pemberita Injil. Dia tidak pernah berpikir untuk mengundurkan diri dan mencari pekerjaan lain, meskipun dia harus menderita karena Injil itu. Tidakkah kita juga harus setia dalam panggilan kita? Mengapa banyak anak Tuhan yang dulunya menggebu-gebu melayani Tuhan, tiba-tiba menjadi “keok”? Sebab komitmen mereka rendah.
3.       Setiap orang Kristen seharusnya berdoa senantiasa (ay. 9b). Doa Paulus tidaklah egois. Doanya tidak dipenuhi dengan permintaan bagi dirinya sendiri, tetapi bagi jemaat Tuhan. Itulah yang menjadi perbedaan dengan doa-doa kita yang penuh dengan keegoisan. Kita menjadi manusia yang begitu individualistik dan tidak memikirkan orang lain.
4.       Setiap orang Kristen seharusnya menyerahkan hidupnya secara total kepada Allah (ay. 10). Paulus menyebut-nyebut “kehendak Allah” sebelum ia mengunjungi Roma. Artinya, ia tidak mau pergi ke Roma hanya untuk menuruti emosi atau keinginannya belaka. Ia tahu bahwa hidupnya telah diserahkan kepada Allah, maka seharusnya ia juga taat kepada pimpinan Allah. Apakah hidup kita juga dituntun oleh kehendak Allah? Kalau Anda hanya menuruti kehendak Anda sendiri yang Anda pikir baik, Anda akan celaka.
5.       Setiap orang Kristen seharusnya berguna bagi orang lain (ay. 11). Kedatangan Paulus ke Roma adalah untuk memberikan karunia rohani supaya jemaat dikuatkan. Dengan kata lain, kedatangan Paulus adalah berguna bagi jemaat di Roma. Ada orang Kristen yang kedatangannya sama sekali tidak menghasilkan apa-apa, malahan terjadi perpecahan. Kalau Anda datang ke rumah teman dan Anda membawa gosip terbaru, berarti kedatangan Anda tidak berguna.
6.       Setiap orang Kristen seharusnya merendahkan hati (ay. 12). Paulus tidak mentang-mentang sebagai rasul besar lalu ia merasa dibutuhkan oleh banyak jemaat. Tidak! Ia tidak menyombongkan dirinya. Malahan ia mengatakan bahwa kedatangannya ke Roma juga akan menghibur dirinya. Dengan kata lain, kedatangan Paulus ke Roma akan membawa berkat bagi dirinya juga. Kita juga tidak sepantasnya menyombongkan diri dengan mengatakan bahwa kita dibutuhkan banyak orang. Padahal orang lain yang kita anggap kecil dapat menjadi berkat bagi kita juga.
7.       Setiap orang Kristen seharusnya berbuah (ay. 13). Buah apa yang Paulus harapkan di Roma? Buah pertobatan! Buah ini bisa berarti buah roh, buah pelayanan, buah bibir yang memuliakan namaNya, atau buah apa saja ¬– yaitu buah yang timbul dari hasil pertobatan. Kalau Anda tidak berbuah alias hidup Anda tidak ada perubahan, Tuhan akan berurusan dengan Anda. Ingat, kapak disiapkan untuk menebang pohon yang mandul.
8.       Setiap orang Kristen seharusnya mempunyai kewajiban dan tanggung jawab (ay. 14). Bagi Paulus, memberitakan Injil bukanlah berdasarkan suka atau tidak suka. Paulus tahu itu. Karena itu ia berkata bahwa memberitakan Injil baginya adalah membayar hutang. Artinya, Paulus yang merasakan kekayaan kasih karunia Allah harus memberikan kembali kasih karunia itu kepada orang lain. Kalau ia tidak melakukannya, ia seperti punya hutang. Bagaimana dengan Anda? Apa tanggung jawab Anda? Kalau Anda belum memberitakan Injil, berarti Anda masih berhutang.
9.       Setiap orang Kristen seharusnya berkeinginan kuat (ay. 15). Keinginan ini adalah kerinduan untuk melayani Allah. Saya tahu Anda mempunyai banyak keinginan, tetapi apakah di antara keinginan itu ada keinginan untuk melayani Allah dengan sungguh-sungguh?

Kamis, 02 September 2010

ENAM KEKUATAN UTAMA MANUSIA

1. Kekuatan Impian (The Power of Dreams)
Untuk memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupan ini, setiap kita harus memiliki impian dan tujuan hidup yang jelas. Setiap kita harus berani memimpikan hal-hal terindah dan terbaik yang kita inginkan bagi kehidupan kita dan kehidupan orang-orang yang kita cintai. Tanpa impian, kehidupan kita akan berjalan tanpa arah dan akhirnya kita tidak menyadari dan tidak mampu mengendalikan ke mana sesungguhnya kehidupan kita akan menuju.
2.Kekuatan dari Fokus (The Power of Focus)
Fokus adalah daya (power) untuk melihat sesuatu (termasuk masa depan, impian, sasaran atau hal-hal lain seperti: kekuatan/strengths dan kelemahan/weakness dalam diri, peluang di sekitar kita, dan sebagainya) dengan lebih jelas dan mengambil langkah untuk mencapainya. Seperti sebuah kacamata yang membantu seorang untuk melihat lebih jelas, kekuatan fokus membantu kita melihat impian, sasaran, dan kekuatan kita dengan lebih jelas, sehingga kita tidak ragu-ragu dalam melangkah untuk mewujudkannya.
3.Kekuatan Disiplin Diri (The Power of Self Discipline)
Pengulangan adalah kekuatan yang dahsyat untuk mencapai keunggulan. Kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang. Menurut filsuf Aristoteles, keunggulan adalah sebuah kebiasaan. Kebiasaan terbangun dari kedisiplinan diri yang secara konsisten dan terus-menerus melakukan sesuatu tindakan yang membawa pada puncak prestasi seseorang. Kebiasaan kita akan menentukan masa depan kita. Untuk membangun kebiasaan tersebut, diperlukan disiplin diri yang kokoh. Sedangkan kedisiplinan adalah bagaimana kita mengalahkan diri kita dan mengendalikannya untuk mencapai impian dan hal-hal terbaik dalam kehidupan ini.
4. Kekuatan Perjuangan (The
Power of Survival)

Setiap manusia diberikan kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan penderitaan. Justru melalui berbagai kesulitan itulah kita dibentuk menjadi ciptaan Tuhan yang tegar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan kegagalan. Seringkali kita lupa untuk belajar bagaimana caranya menghadapi kegagalan dan kesulitan hidup, karena justru kegagalan itu sendiri merupakan unsur atau bahan (ingredient) yang utama dalam mencapai keberhasilan atau kehidupan yang berkelimpahan.
5.Kekuatan Pembelajaran (The Power of Learning)
Salah satu kekuatan manusia adalah kemampuannya untuk belajar. Dengan belajar kita dapat menghadapi dan menciptakan perubahan dalam kehidupan kita. Dengan belajar kita dapat bertumbuh hari demi hari menjadi manusia yang lebih baik. Belajar adalah proses seumur hidup. Sehingga dengan senantiasa belajar dalam kehidupan ini, kita dapat terus meningkatkan taraf kehidupan kita pada aras yang lebih tinggi.
6. Kekuatan Pikiran
(The Power of Mind)

Pikiran adalah anugerah Tuhan yang paling besar dan paling terindah. Dengan memahami cara bekerja dan mengetahui bagaimana cara mendayagunakan kekuatan pikiran, kita dapat menciptakan hal-hal terbaik bagi kehidupan kita. Dengan melatih dan mengembangkan kekuatan pikiran, selain kecerdasan intelektual dan kecerdasan kreatif kita meningkat, juga secara bertahap kecerdasan emosional dan bahkan kecerdasan spiritual kita akan bertumbuh dan berkembang ketataran yanglebih tinggi.

Semua dari kita berhak dan memiliki kekuatan untuk mencapai kehidupan yang berkelimpahan dan memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupannya. Semuanya ini adalah produk dari pilihan sadar kita, berdasarkan keyakinan kita, dan bukan dari produk kondisi keberadaan kita di masa lalu dan saat ini. Sebagaimana dikatakan oleh Jack Canfield dalam bukunya The Power of Focus, bahwa kehidupan tidak terjadi begitu saja kepada kita. Kehidupan adalah serangkaian pilihan dan bagaimana kita merespons setiap situasi yang terjadi pada kita.
Note :
No
one is born to lose. Everyone is born to win. And the biggest
difference that separates the one from the other is the willingness to
learn, to change, and to grow.
Renungan ini tidak akan banyak berarti
dan tidak akan pernah dapat menginspirasi kita untuk mencapai hal-hal
terbaik dalam kehidupan kita, mencapai kehidupan berkelimpahan, jika
setiap kita yang membacanya tidak memiliki kemauan dan hasrat untuk
belajar, untuk berubah dan bertumbuh.
Gbu_All
Semangat...

Penginjilan / Pemuridan


Penggenapan dari Amanat Agung terdapat 4 hal yang harus dilakukan :
  1. Menginjili : Mengabarkan kerajaan Allah kepada orang lain dan meyakinkan mereka agar percaya pada Yesus (Mark 16:15)
  2. Meneguhkan : Menolong orang Kristen yang masih baru untuk bertumbuh dalam KRistus ( Kolose 2:6-7)
  3. Melengkapi : Melatih jemaat Tuhan yang sedang bertumbuh dalam visi dan cara melipatgandankan kehidupan mereka dalam kehidupan orang lain (Efesus 4:11-12)
  4. Mengutus : Setelah pelatihan pastilah ada pengutusan (Kolose 1:28-29)


Ada 2 Tugas orang Kristen :
  1. Tugas Transkultural ---- Menjadikan dunia nyaman (ada janji pemulihan Kej. 3:15)
  2. Tugas Spiritual ---- Memberitakan Injil dan mendewasakan jemaat.


Unsur-unsur dalam penginjilan (Matius 28:19-20)

  1. Pergi.
·         Menunjuk kepada waktu ---- kapan kita pergi
·         Pergi untuk memberitakan injil kepada orang-orang yang belum mengenal keselamatan. ( Mark 16:15)
·         Pergi memiliki titik awal dan titik akhir (Kis PR 1:8) ---- ada tujuan yang di capai dari hasil penginjilan yang dilakukan.
  1. Menjadikan murid.
    • Berbicara sebuah perintah untuk menjadikan murid
    • Merupakan tindakan untuk mendewasakan orang lain agar sadar berbuat seperti Yesus 
    • Menjadikan murid terdapat 2 unsur :
a.       di babtis ---- masuk golongan orang yang dimantapkan
b.      di ajar ---- pemahaman dan pelatihan


2 jenis penginjilan menurut Firman Tuhan
·         Penginjilan Proklamasi, penginjilan terhadap orang- orang yang belum percaya dengan memberikan penjelasan singkat dan menerima injil dengan jelas --- hal ini sesuai dengan konteks daerah, bagaimanapun juga penginjilan ini sama dengan penginjiolan lintas budaya (injil diterapkan lewat mempelajari budaya dari daerah setempat).
·         Penginjilan Afirmasi, penginjilan yang bersama – sama berjalan dengan pengijilan proklamasi, dimana menginjil lewat pola kehidupan yang menjadi teladan bagi orang –orang yang disekitar kita.

Worship Chord Progression III


d. Chromatic Chord Progression (Sentimenta/Intercessing/Repentance)

Mayor:
1. ||: C . . . | C#o . . . | Dm7 . . . | D#o . . . | C/E . . . | D#o . Dm7 . :||
2. ||: C . . . | G/B . . . | Go/Bb . . . | D/A . . . | Fm6/Ab . . . |C/G . . . |
     | D7/F# . . . | Gsus . . G :||

Minor:
1. ||: Am . . . | E7/G# . . . | C7/G . . . | D7/F# . . . | Fm6 . . . | C/G . . . |
     | Fm . . . | Gsus . . E7/G# :||
2. ||: Am . . . | G/B . . . | C . . . | A7/C# . . . | Dm . . . | Fm6 . . . |
     | E7aug . E7 . | Am . . . :||

e. Pedal Point Chord Progression with Beat Rhythmic (Spiritual Warfare)

Mayor:
1. ||: C . . . | Bb/C . . . | Ab/C . . . | Bb/C . . . :||
2. ||: C . . . | D/C . . . | Bb/C . . . | C . . . :||
3. ||: C . . . | D#/C . . . | F/C . . . | G#/C . . . :||
4. ||: C . . . | D#/C . . . | G#/C . . . | F/C . . . :||

Minor:
1. ||: Am . . . | D/A . . . | C/A . . . | D/A . . . :||
2. ||: Am . . . | G/A . . . | D/A . . . | Bb/A . . . :||
3. ||: Am . . . | G/A . . . | Dm7/A . . . | D/A . . . :||
4. ||: Am . . . | F/A . . . | G/A . . . | F/A . . . :||

f. Cross Meditation Chord Progression

1. ||: Am . . . | G . . . |F . . . |F . .(G):||
2. ||: Am . . . | G . . .  | F . . . | Dm7 . E7sus4 . :||
3. ||: Am . . . | Dm7 . . . | F . . . | E7sus4 . E7 . :||
4. ||: Am . . . | G . . . | D7/F# . . . | F . . (E7) :||



***