Sabtu, 27 Februari 2010

asal usul temperamen

Temperamen adalah gabungan dari sifat/karakteristik dalam diri seseorang yang cenderung menentukan cara ia berpikir, bertindak, dan merasa. Temperamen kita merupakan bawaan sejak lahir. Peneliti seperti William H.Sheldon (1898-1977) menemukan adanya kaitan erat antara karakteristik fisik seseorang dengan tempera mennya. Sadar atau tidak, temperamen berpengaruh kuat dalam tingkah laku kita sehari-hari. Dengan mengenali temperamen seseorang, kita dapat menduga bagai mana reaksinya bila dihadapkan pada situasi tertentu, mengapa ia bertindak seperti itu, tipe pekerjaan bahkan tipe kekasih macam apakah yang cocok baginya. Pada dasarnya, temperamen manusia dapat digolongkan menjadi 4 golongan dasar:
1. Sanguinis
Memiliki pribadi yang hangat, bersemangat dan menikmati hidup. Sifat cerianya membuat ia mudah menularkan semangat kepada orang lain lewat kata-katanya yang riang. Ia tidak pernah kekurangan sahabat, karena mampu merasakan suka dan duka orang yang ditemuinya. Ia ramah dan suka berbicara. Petrus diduga ber-temparemen sangunis. Ia lebih banyak bicara ketimbang para murid lainnya dan mampu mencipta kan suasana,namun tidak disiplin, labil, dan egosentris.
2. Kholeris
Seorang kholeris cenderung aktif, berkemauan keras, dan mandiri. Ia bisa bersikap tegas dan mudah mengambil keputusan bagi diri sendiri atau orang lain. Ia mempe ngaruhi orang lewat ide-ide, rancangan, visi, dan ambisinya. Ia tidak mau terlibat dalam kegiatan yang tidak punya tujuan. Itu sebabnya ia dapat sukses memimpin proyek-proyek besar. Namun ia lemah dalam hal emosi. Tidak mudah bersimpati kepada orang lain. Kurang peka. Cenderung mendominasi dan memakai orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri.
3. Melankolis
Orang melankolis sangat sensitif dan perfeksionis. Ia suka merenung, menganalisa, dan dikuasai oleh perasaannya sendiri. Ia biasanya menyukai seni dan berbakat seni. Ia tidak bisa bersahabat dengan semua orang, tetapi sanggup menjadi sahabat setia untuk beberapa orang yang disukainya. Ia rela menderita dan memilih pekerjaan yang menuntut pengorbanan pribadi yang besar. Ia lebih pemurung dan suka menarik diri dari orang lain, kecuali pada saat suasana hatinya sedang meninggi.
4. Phlegmatis
Seorang phlegmatis hampir tidak pernah marah. Nampaknya ia tenang dan menyenangkan untuk diajak berteman. Ia punya pandangan optimis tentang hidup. Ia menghindari kekerasan dan bisa menjadi pendamai. Namun ía cenderung pendiam, malu-malu, dan dingin. Ia tampak tidak begitu bergairah dalam hidup. Lebih suka menjadi penonton ketimbang terlibat.
Tidak seorangpun hanya memiliki satu tipe temperamen saja (misalnya, 100% Melankolis). Tiap orang memiliki setidaknya perpaduan dua temperamen yang menonjol (misalnya: Kholeris-melankolis, Sanguinis-Choleris, dan lain-lain). Setiap temperamen punya sisi positif (kekuatan) dan sisi negatif (kelemahan) seperti yang terlihat pada bagan di bawah ini.
bersambung........

Tidak ada komentar: