Jumat, 19 Februari 2010

WARISAN YANG MULIA

Kita telah ditebus bukan hanya dari kematian, tetapi kita juga telah ditebus dari kehidupan yang sia-sia.

Warisan yang paling penting adalah karakter/keteladanan.

Mazmur 127:3
Tuhan rindu untuk menaruh warisannya di dalam setiap anak. Ini harus menjadi kerinduan dari setiap Bapak.

Prinsip Warisan:

1. Tuhan menaruh suatu kemampuan yang mulia dan natural didalam setiap manusia untuk meninggalkan warisan.
2. Manusia tanpa warisan adalah manusia yang tidak mencapai tujuan akhir.
3. Rasa tidak aman karena tidak memiliki warisan atau buah yang tetap, yaitu anak-anak, akan membuat manusia untuk cenderung membangun tugu peringatan bagi dirinya sendiri.
4. Kita bisa saja menghidupi kehidupan yang penuh dengan karunia & fasilitas tetapi tidak meninggalkan warisan apa-apa.
Amsal 13:22 – harus ada transgenerational blessings (berkat yang turun temurun dari satu generasi kepada generasi yang berikutnya).

Warisan yang bisa kita tinggalkan:

1. Nama baik
Sebuah nama memiliki karakter.
Nama berbicara tentang pekerjaan.
Nama berbicara tentang tanggung jawab.
Kita harus menjaga nama baik Bapa disurga dan juga nama baik kita untuk diwariskan kepada anak-anak kita.

2. Teladan kuasa dan pengenalan akan Tuhan
Mazmur 78:1-8
Kita semua bertanggung jawab untuk memindahkan tongkat estafet kebenaran kepada generasi sesudah kita.
Ada tiga tingkatan dalam kehidupan:
1. Asumsi (praduga)
2. Pengetahuan
3. Hikmat

3. Kode genetik kita (DNA)
• Kita meninggalkan teladan standard bagaimana kita mengerjakan sesuatu.
• Standard teladan kita adalah kehambaan dan nilai-nilai pembapaan.

4. Lima tingkatan kehidupan (syarat mutlak yang setiap orang harus alami)
1. Berpindah dari ketidakbenaran kepada kebenaran.
2. Berpindah dari kebenaran kepada tujuan hidup (destiny).
Kalau kita punya visi & misi, kapasitas hidup kita pasti diperbesar.
3. Berpindah dari tujuan hidup kepada kesuskesan.
“Sukses bukanlah suatu tujuan, tetapi suatu perjalanan.”
Sukses tidak identik dengan uang karena “kekayaan adalah karena berkat Tuhan; susah payah tidak menambahinya.” Kekayaan hanyak akibat.
4. Berpindah dari sukses kepada signifikan.
Hidup signifikan berarti kehidupan yang memberi arti bagi orang lain.
Contoh hidup yang signifikan: Ibu Teresa.
5. Berpindah dari signifikan kepada suksesi.

Tidak ada komentar: