Selasa, 26 Oktober 2010

Yesus sebagai raja

A. Pendahuluan
Kisah tentang Yesus yang masuk Yerusalem sebagai Raja mengawali seluruh perjalanan sengsara yang akan ditempuh oleh Yesus. Kesimpulan kita jelas, yakni di antara sekian banyak orang yang menolak Yesus; masih ada ribuan orang yang menerima Dia - walau sikap khalayak ramai itu belum mendalam dan sempurna. Semua bagian di empat injil yang menghubungan Yesus ke Yerusalem menggunakan kutipan dari Zakharia 9:9. Mereka menganggap entri kemenangan sebagai pemenuhan nubuat. "Lihatlah Raja Anda akan datang kepada Anda Apakah ini hanya karikatur kerajaan yang terjadi pada hari itu? Apakah ini hanya ejekan dari kesalahpahaman yang terjadi pada hari itu? I Saya tidak berpikir begitu, aku percaya bahwa dengan dimasukkannya bagian ini di dalam Injil, Allah menunjukkan bahwa Yesus benar-benar Raja.. Penting bagi kita untuk memahami apa artinya untuk mempertimbangkan Yesus sebagai Raja. Pada perayaan keagamaan Yahudi, yakni: paska, pentekosta dan pondok daun, setiap orang Yahudi dewasa wajib merayakannya di kota Yerusalem. Maka kita bisa bayangkan betapa meluber kota suci Yerusalem dengan ribuan peziarah. Dalam kondisi kota seperti itu Yesus tampil sebagai Raja. Dari modus peristiwa nampak bahwa peristiwa ini dirancang oleh Yesus secara baik; Dia ingin mengungkapkan secara lebih jelas bahwa Dia adalah Mesias - Raja yang dinanti-nantikan. Dan Dia datang dengan mengendarai seekor keledai muda yang belum pernah dipakai

B. Isi
Dalam pengertian pemerintah Romawi zaman itu, gelar seorang Raja diberikan kepada seorang jenderal yang berhasil membawa kemenangan gemilang dari suatu peperangan dahsyat. Dalam ensiklopedi, pengertian seseorang yang berhak dinobatkan sebagai raja atau “emperor” (yang berasal dari kata: “imperator), dijelaskan sebagai: “the term came to be used specifically by Roman troops for a victorious general until the termination of his imperium (“command”) on returning to Rome”. Sehingga ketika jenderal Romawi yang berhasil membawa kemenangan tersebut kembali pulang ke kota Roma, dia akan mendapat suatu sambutan yang sangat meriah dari rakyat Romawi dan kemudian dia mendapat sebuah gelar sebagai “emperor”. Pada waktu Yulius Caecar berkuasa, dia tidak hanya memposisikan dirinya sebagai seorang jenderal yang berhasil membawa kemenangan; tetapi juga dia memposisikan dirinya sebagai penguasa mutlak atas kerajaan Roma. Jadi pengertian “raja” dalam konteks zaman Tuhan Yesus hidup menunjuk kepada seorang yang berhasil membawa kemenangan gemilang setelah melewati suatu pertempuran hebat, dan kemudian dia dinobatkan menjadi seorang penguasa mutlak. Bila demikian, apa makna sebutan tulisan dari Pontius Pilatus di atas kayu salib Tuhan Yesus yang menyebutkan diriNya, yaitu: “Inilah raja orang Yahudi”? Jelas tulisan tersebut sama sekali tidak menunjuk suatu pengakuan yang tulus bahwa Yesus adalah raja orang Yahudi. Sesungguhnya tulisan di atas kayu salib itu mengandung suatu ejekan atau suatu bentuk hinaan untuk mempermalukan Tuhan Yesus serta orang-orang Yahudi, yang nadanya kira-kira bermaksud: “Masakan raja orang Yahudi seperti ini? Di manakah kehebatan dan kemenanganNya? Di manakah kuasaNya? Masakan raja orang Yahudi kini harus mati tergantung di atas kayu salib dengan cara yang hina?”
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah sehingga ia pada awalnya mulia, diberkatiNya dan ditugaskan untuk kuasai dunia. Misi awal manusia ialah sebagai representasi Allah untuk menjalankan Kerajaan-Nya dibumi: Kej Kej 1:26 1:26-28; 2:15; 5:1; Maz 8:4 4-7; Yes 42:5. Dibawah ini merupakan perbedaan gelar Raja dalam Yesus yang membedakan gelar raja yang lain, diantaranya :
a. Yesus berhak atas kerajaan Allah didunia karena Ia Anak Manusia, tepat seperti misi Allah kepada manusia Adam, sebagai representasi Allah dibumi. Yesus ialah Adam yang akhir, yang menghidupkan serta mengalahkan dosa dan maut:1 Kor 15:45, 54 54-57;Rm 5:14,15; 8:1,2; Ef 1:7; Kol 1:14; 1 Yoh 2:2; Why 1:13
b. Yesus Kristus adalah Raja danTuan yang berdaulat atas segalanya: Zak 14:9; Mi 5:8; Ef 1:22; Kol 2:10; 1 Kor 15:24 24-28; Why 1:5
c. Yesus Kristus adalah Raja Kemuliaan: Maz 24:9,10; Mat 24:30; 25:31; Why 5:12
d. Yesus Kristus adalah Raja Yang Kudus: 2 Pet 1:13 13-16; 1 Yoh 3:3; Why 15:4; 16:6
e. Yesus Kristus adalah Raja Yang Kekal: Maz 45:7;Yer 33:17; Dan 7:14; Luk 1:33; 1 Pet 1:21; Why 1:17; 11:15
f. Yesus Kristus adalah Raja yang memberi mahkota kehidupan, mahkota kebenaran dan mahkota kemuliaan : 2 Tim 4:8; Yak 1:12; 1 Pet 5:4; Why 2:10
g. Yesus Kristus adalah Raja Yang Setia danYang Benar: Why 17: 14; 19:11; Yer 23:5,6; Ibr 1:8; 10:23; Yoh 14:6; Zak 8:8; 1 Yoh 3:7
h. Yesus Kristus adalah Raja yang menggembalakan umat-Nya, sediakan segala keperluan mereka: Maz 23; Yoh 10:1 1-18; Ibr 13:20,21; Why 7:13 13-17; 19:15
i. Yesus Kristus adalah Raja yang menyelamatkan umat-Nya: Luk 21:27,28
j. Yesus Kristus adalah Raja Damai: Yes 2:2 2-4; 9:5; Mi 4:1 1-3; Zak 9:9; Mat 21:5
k. Yesus Kristus adalah Raja yang kalahkan semua musuh-Nya: 1 Kor 15:24
l. Yesus Kristus adalah Raja yang menghiburkan umat-Nya: Why 7:17; 21:4.
Ini adalah suatu gambaran kepastian mengenai Yesus sebagai Raja yang disembah orang-orang percaya, dan oleh kepercayaan itu kita dibenarkan dan layak untuk menjadi anak-anak Allah


C. Kesimpulan
Dari kedatangan Mesias dalam Yesus yang pertama dengan penuh kerendahan dan penderitaan di ayat 9, Zakharia kemudian langsung menunjuk kemuliaan yang akan menyertai Kedatangan Kedua Raja Penebus Israel. Nubuatan-nubuatan ini diberikan bukan hanya untuk Yerusalem dan Israel, tetapi untuk seluruh bumi. Orang Israel yang tidak percaya akan sangat diuji dan dimurnikan sebelum Mesias datang menyelamatkan mereka untuk mendirikan Kerajaan Mileniumnya dari Yerusalem. Pemerintahan dan kuasa Mesias dalam kuasa dan mulia nyata di sini. Raja Israel akan mengumumkan damai dan mengakhiri segala kekerasan.
Ada 3 hal di mana peran Yesus sebagai Raja merupakan hal yang sangat penting bagi orang percaya, diantaranya :
1. Kuasa dari Yesus begitu dahsyat, kekuatan Yesus begitu sempurna. Karena ketaatan-Nya kepada Bapa dan kasih-Nya kepada manusia, maka Dia rela menanggung penderitaan ini.
2. Kesengsaraan Yesus disinari oleh kemuliaan. Artinya, kesengsaraan-Nya menunjukkan betapa mulia perjuangan dan pengorbanan Yesus. Identitas tersebut menunjukkan dengan sangat jelas kuasa dan kemuliaan Yesus. Benar kalau pepatah mengatakan: “Seseorang dinilai kaya bukan karena apa yang dia miliki, tetapi siapa dia.” Kitab Amzal (13;7) dengan lebih tegas mengatakan: “Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin tetapi hartanya banyak.”
3. Hidup seorang Kristen tak bisa dipisahkan dari salib. Gambaran Kristus yang ditonjolkan dalam kisah sengsara adalah sebuah pemenuhan janji, sehingga walaupun penderitaan itu merupakan sebuah realita; kuasa dan penyertaan Allah nampak sangat jelas dalam diri Yesus yang menderita itu.
Maka setiap kali berjalan dengan Yesus dalam penderitaan jangan menangisi penderitaan itu melainkan lihat pesan iman dibalik semuanya itu. Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan Yesus adalah Raja segala raja. Di sepanjang zaman, banyak orang dari segenap penjuru dunia mencari Dia dan menyembah Dia. Kita harus menjadikan Dia sebagai Raja yang mengontrol seluruh kehidupan Anda. Kita harus men¬jadikan Dia sebagai Raja untuk disembah. Marilah kita menyambut Tuhan Yesus sebagai Raja atas segala Raja.

Tidak ada komentar: