A. Pengertian :
Psikosomatis, ditilik dari asal katanya yaitu psyche (mind) dan soma (body), berarti gangguan secara psikologis yang berakibat ketubuh kita. Beberapa jenis penyakit yang kerap menghampiri kita biasanya disebabkan oleh tekanan pikiran / stres. Pada dasarnya stres itu tidaklah buruk, ada stres yang bahkan memicu manusia agar melakukan hal-hal yang menyenangkan sebagai jalan keluarnya yaitu eu stress. Sedangkan Acute stress disebabkan karena kemacetan, deadline kerjaan ataupun tugas-tugas kuliah misalnya jadi lebih kepada stres sehari-hari.
Gangguan psikosomatis atau somatisasi adalah gangguan psikis yang menyebabkan gangguan fisik. Pendek kata, psikosomatik adalah penyakit fisik yang disebabkan oleh pikiran negatif dan/atau masalah emosi. Masalah emosi itu antara lain rasa berdosa, merasa punya penyakit, stress, depresi, kecewa, kecemasan atau masalah emosi negatif lainnya. Gangguan ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalaminya.
Untuk memahami terjadinya penyakit psikosomatis kita perlu mencermati hukum pikiran dan pengaruh emosi terhadap tubuh. Ada banyak hukum yang mengatur cara kerja pikiran, salah duanya adalah:
• Setiap pikiran atau ide mengakibatkan reaksi fisik.
• Simtom yang muncul dari emosi cederung akan mengakibatkan perubahan pada tubuh fisik bila simtom ini bertahan cukup lama.
B. Akibat dari Psikosomatis
Penyebab psikosomatis adalah chronic stress, stres ini bertahan lebih lama dan bila manusia telah ada ditahap stres ini biasanya akan terus menerus diserang pikiran2nya sendiri sampai kondisi fisik maupun mentalnya semakin melemah. Kita sering mendengar physical breakdown, hal ini terjadi karena manusia biasanya tidak sadar ataupun menyangkal kalau sedang mengalami stres yang pada tahap tertentu mengakibatkan tubuhnya kelelahan. Kondisi semacam ini biasanya ditandai dengan gejala gatal-gatal, adanya jerawat, mual, pusing, rambut rontok atau sakit maag. Akan tetapi jika gejala ini semakin intens bisa menyebabkan muntah darah, serangan jantung, stroke, kejang – kejang bahkan menderita kanker.
Penderita psikosomatis ketika diperiksa secara medis tidak ditemukan penyebabnya walau si penderita merasakan sakit. Gejala yang muncul pada setiap penderita psikosomatis ini ada yang sama ada juga yang berbeda tergantung dari ketahan tubuh manusia tersebut bagian fisik manakah yang paling lemah saat stres menyerang. Oleh sebab itulah maka perlunya kita menjaga ketahanan tubuh kita tetap prima.
C. Penanganan dari Psikosomatis
Dari situasi tersebut penderita psikosomatis tidaklah bisa disembuhkan melalui pengobatan secara medis dengan obat-obatan. Penyembuhan bagi penderita psikosomatis adalah dari “dalam diri” si penderita supaya tidak terjadi stres yang berkepanjangan, untuk itu ada beberapa solusi untuk menghindari terjadinya stres dan sembuh dari psikosomatis yaitu :
1. Hidup dengan pola pikir positif
Harus dapat merubah mind set agar lebih positif, ketika kita positif maka kita bisa menerima hal-hal yang terjadi di kehidupan kita sehingga kita akan terhindar dari stres.
2. Realistis
Manusia yang realistis lebih dapat menerima kenyataan, dapat pasrah dan menerima apa adanya.
3. Lawan
stres harus dilawan atau dikalahkan dengan kekuatan dari dalam diri manusia itu sendiri yaitu berpikiran positif.
4. Sehat jasmani dan rohani
Menjalankan pola hidup yang benar dengan mengkonsumsi 4 sehat 5 sempurna, cukup tidur dan berolah raga. Lakukan relaksasi, meditasi, yoga atau dapat dengan meluangkan waktu untuk berlibur melepaskan dari kepenatan rutinitas kita sehari-hari.
D. Pandangan Alkitab dari gejala Psikosomatis
Banyak di antara kita yang cenderung tidak ingin melihat diri sendiri dalam keadaan lemah, kurang mampu mengatasi masalah. Tampaknya lebih nyaman untuk menilai bahwa gangguan kesehatan yang kita alami adalah karena kelelahan, karena salah makan, dan sejenisnya. Namun, bila kita buta mengenai keadaan diri kita sendiri, tentu saja tidak akan dapat mengatasi persoalan secara tepat. Satu solusi semuanya terangkum di dalam Alkitab sehingga bagaimana kita mengatasi gangguan yang ada sesuai dengan pandangan Alkitab
a. Pandangan Alkitab mengenai pikiran yang positif
Dalam Galatia 5:9 berkata “Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan”. Bagamana memposisikan pikiran kita kepada karya Tuhan yang ajaib bagi kehidupan kita sehingga kita tidak stress dengan keadaaan yang ada di sekitar kita. Menerapkan konsep berpikir positif dalam memandang satu atau sejumlah permasalahan kehidupan, memang tidaklah mudah. Dikatakan demikian, karena banyak anak manusia yang cenderung lebih mudah mencerna atau memandang sesuatu pada sisi negatifnya, sedangkan sisi positifnyadilupakan. Bisa dibilang, kondisi seperti itu sudah menjadi fenomena umum ditengah-tengah masyarakat kita. Ketegangan pikiran yang disebabkan oleh beratnya beban pekerjaan, adanya sejumlah permasalahan hidup yang sedangdihadapi, atau dalam posisi emosional, sering kali membuat seseorang tidak dapat berpikir positif terhadap keadaan atau situasi yang sedang dihadapi.
Pengertian lainnya, konsep berpikir positif adalah upaya besar kita untuk mendikte setiap alur pemikiran dan pola sikap kita dengan tetap membuat pilihan-pilihan normatif serta terukur, dimana pilihan-pilihan itu membuat kita terlatih untuk membuat kesimpulan dan keputusan benar. Kecuali terkait dengan prinsip keimanan, ada baiknya kita jangan
terpaku pada satu dasar pemikiran semata. Segala tindakan yang diambil seseorang yang ingin menerapkan konsep berpikir positif, selalu diarahkan agar tidak melihat yang buruk-buruknya saja, namun meyakini kalau setiap masalah pasti ada hikmah yang dapat dipetik serta dapat dipakai sebagai langkah membawa diri pada sikap dan gaya hidup yang benar. Belajar berpikir positif dapat kita lakukan dimana-mana, di setiap langkah kehidupan yang harus kita lalui. Semakin kita mau belajar untuk berpikir positif dan tetap berusaha berpikir positif, maka itu sama artinya kita telah mengembangkan kualitas diri kita tanpa harus kita membuat kesalahan yang tidak perlu kita lakukan. Buatlah diri kita merupakan kehidupan yang di adoni dengan pemikiran yang selalu positif.
b. Pandangan Alkitab mengenai rasa berdosa dan kecewa
Banyak hal yang bisa kita pilih dalam kehidupan ini namun ada beberapa hal yang tidak bisa kita pilih. Diantaranya yang tidak bisa kita pilih adalah kita tidak bisa memilih dimana akan dilahirkan dan siapa yang akan menjadi orang tua kita.Saya tidak bisa memilih dilahirkan sebagai seseorang yang berkelamin laki-laki dari orang Indonesia keturunan etnis Tionghoa.Saya tidak bisa memilih untuk dilahirkan sebagai anak yang ditolak dan setelah saya selidiki ternyata orang tua saya juga telah mengalami penolakan dari generasi sebelumnya.Akan tetapi, saya bisa memilih untuk dipulihkan dengan membuka diri terhadap proses pemulihan dari Tuhan sehingga generasi setelah saya tidak harus mengalami luka penolakan yang pernah saya alami.Anda semua yang bergumul dengan luka-luka batin juga dapat memilih untuk dipulihkan oleh Tuhan jika anda mau terbuka dan diproses olehNya.Langkah pertama untuk mengalami proses pemulihan tentu anda harus terlebih dahulu memiliki keinginan untuk dipulihkan.
Dengan mengutip ayat seperti Mzm. 139:13–14 yang berkata “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya “.Orang didorong untuk merasa dirinya berharga dan memiliki kepercayaan diri. Padahal sesungguhnya itu hanya merupakan pengembangan kepribadian, yang tidak ada bedanya dengan pelatihan pengembangan diri oleh para motivator di luar gereja. Memang saat manusia jatuh ke dalam dosa, gambar diri yang ditempatkan Allah telah rusak. Namun Ia ingin agar kita memiliki kembali gambar diri dari Allah tersebut. Tuhan Yesuslah teladan kita, Ia harus hidup di dalam diri kita. Itulah sebabnya kita harus selalu mengenakan pikiran dan perasaan Kristus. Milikilah tujuan hidup yang jelas, sehingga kita punya semangat untuk memaknai hari-hari kita. Milikilah motivasi yang tulus, supaya kita dapat merasakan sukacita saat hendak mencapai tujuan. Milikilah perencanaan yang benar, agar kita menjadi orang-orang yang bijaksana karena tidak menyia-nyiakan waktu hidup kita. Mari menjadi anak-anak Tuhan yang rajin dan penuh semangat dalam hidup ini, seperti apa yang telah Paulus lakukan, "Aku ... berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus" (Filipi 3:14).
c. Pandangan Alkitab mengenai hidup sehat secara rohani.
Lewat Firman dalam Amsal 11:17. Yang berkata “Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.”- Kesehatan tidak bisa dipisahkan dari kesuksesan. Jika kita memiliki kesehatan yang prima, kita pun bisa bekerja dengan penuh semangat, penuh vitalitas dan konsentrasi penuh. Namun jika kita sakit-sakitan, sedikit banyak tentu hal tersebut berpengaruh terhadap pekerjaan ataupun kesuksesan kita. Saat saya sakit, saya juga tidak bisa berbuat banyak. Bukankah demikian juga halnya dengan Anda? Menurut sebuah penelitian, seberapa bagus tingkat kesehatan kita akan ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan kita. Itu sebabnya jika kita ingin memiliki kesehatan yang baik, kita harus mulai mengubah pola pikir, pola makan dan pola hidup kita. Itulah tiga hal yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan.
E. Kesimpulan
Psikosomatis perlu ditangani sedini mungkin sebab dapat mempengaruhi yang lain, karena pada tahap yang intens akan mengganggu kualitas hidup manusia tersebut terhadap orang lain. Sebagai contoh penderita psikosomatis parah akan mengalami penebalan kulit yang menimbulkan bau. Keadaan inilah yang akan mengganggu manusia disekelilingnya dan bagi penderita bisa menurunkan rasa percaya diri yang dapat lebih memperburuk keadan si penderita. Ketidak teraturan adalah faktor utama penyebab stres. Perasaan bahwa segala sesuatu kacau balau dan di luar kontrol seringkali merupakan penyebab dari stres. Hal ini terutama sekali ketika Anda telah menderita stres dan kelelahan syaraf.
"Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal." (1 Tim 4:8a) Beberapa orang Kristen percaya bahwa ayat Alkitab ini menunjukkan bahwa latihan badani tidak berguna, walau pada kenyataannya ayat ini mengatakan bahwa latihan badani ini berguna, tetapi hanya sedikit bila dibandingkan dengan latihan secara rohani yang berguna bagi kita secara kekal. Alasan bahwa hal ini hanya berguna sedikit, sebab tubuh secara fisik adalah hanya bagi waktu, tetapi roh kita kekal. Sayangnya banyak orang Kristen tampak memiliki pengaruh bahwa latihan fisik tidak rohani dan mereka memiliki ide bahwa sebab mereka orang Kristen tubuh mereka tidak diperuntukkan pada beberapa alat seperti yang dilakukan oleh orang non Kristen.
Ini adalah satu kenyataan yang tidak dapat disangkal bahwa latihan teratur adalah penting bagi pemeliharaan kesehatan yang tepat. Ini juga benar bahwa latihan ini penting bagi kesehatan emosional Anda yang kacau balau. Kesehatan orang, yang berlatih secara teratur, adalah jauh berkurang untuk menderita kekacauan yang dapat disebabkan oleh stres. Berjalan-jalan santai adalah latihan yang paling sederhana, dan mungkin tipe terbaik untuk latihan fisik. Ini tidak meminta alat tipe khusus apapun dan dapat dengan mudah di masukkan dalam gaya hidup dan komitmen Anda yang tetap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar